Tips

Ini Jawaban saat Ditanya, Apa Alasan Kamu Pakai Metode Kualitatif

Muhammad Fatich Nur Fadli 18 Juli 2025 | 14:18:21

Zona Mahasiswa - Pasti deg-degan ya, kalau lagi seminar proposal atau sidang skripsi, tiba-tiba ditanya "Kenapa kamu pakai metode kualitatif?" Pertanyaan ini bukan sekadar formalitas, lho. Penguji ingin tahu apakah kamu benar-benar paham alasan di balik pilihan metodologimu dan bukan sekadar ikut-ikutan atau menghindari angka.

Baca juga: Mahasiswa Wajib Ngerti! Apa yang Dibahas di Bab Satu Skripsi Biar Nggak Asal Ngerjain Aja

Menjawab pertanyaan ini dengan tepat menunjukkan pemahaman mendalammu tentang penelitian dan kredibilitas skripsimu.

Kenapa Memilih Metode Kualitatif? Ini Jawabannya!

Ketika ditanya alasan memilih metode kualitatif, jawabanmu harus mencerminkan pemahamanmu tentang karakteristik unik metode kualitatif dan bagaimana metode ini paling sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitianmu.

Ini dia beberapa alasan kuat yang bisa kamu sampaikan, beserta penjelasannya:

1. Tujuan Penelitianmu adalah Memahami Fenomena secara Mendalam (Eksplorasi)

Inti Jawaban: "Saya memilih metode kualitatif karena tujuan penelitian saya adalah untuk memahami, mendeskripsikan, atau mengeksplorasi suatu fenomena secara mendalam dan holistik (menyeluruh), bukan sekadar mengukur hubungan antar variabel atau menguji hipotesis."

Penjelasan Lebih Lanjut:

  • Mengapa Kualitatif Cocok: Metode kualitatif sangat powerful untuk menggali mengapa (why) dan bagaimana (how) suatu fenomena terjadi. Ini memungkinkan peneliti untuk menyelami kompleksitas dan nuansa dari pengalaman, persepsi, atau perilaku manusia dalam konteks aslinya.
  • Kapan Relevan: Jika pertanyaan penelitianmu berbunyi:
    • "Bagaimana pengalaman [kelompok tertentu] dalam menghadapi [fenomena]?"
    • "Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi [perilaku/persepsi] [subjek penelitian]?" (Jika kamu ingin memahami faktor dari perspektif subjek, bukan mengukur pengaruh statistik).
    • "Bagaimana persepsi [individu/kelompok] tentang [isu/program]?"
    • "Bagaimana proses [suatu kejadian/keputusan] berlangsung?"
  • Perbandingan dengan Kuantitatif: Berbeda dengan kuantitatif yang fokus pada generalisasi dan angka, kualitatif fokus pada richness (kekayaan data) dan depth (kedalaman informasi).

2. Sifat Pertanyaan Penelitianmu Bersifat Eksploratif dan Interpretatif

Inti Jawaban: "Pertanyaan penelitian saya bersifat eksploratif dan interpretatif, yang mana sulit atau tidak mungkin dijawab hanya dengan data numerik. Saya ingin mendapatkan pemahaman kontekstual dan subjektif dari para partisipan."

Penjelasan Lebih Lanjut:

  • Mengapa Kualitatif Cocok: Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk berinteraksi langsung dengan partisipan, mendengarkan cerita mereka, mengamati perilaku dalam lingkungan alami, dan menafsirkan makna di balik data yang terkumpul. Ini menghasilkan data naratif, deskriptif, dan kaya detail.
  • Kapan Relevan: Jika kamu ingin mengungkap perspektif, motivasi tersembunyi, atau makna di balik suatu tindakan atau perkataan. Misalnya, "Bagaimana [responden] memaknai [suatu hal/pengalaman]?"

3. Fenomena yang Diteliti Belum Banyak Dikaji atau Masih Baru

Inti Jawaban: "Fenomena yang saya teliti, yaitu [sebutkan fenomena], masih relatif baru atau belum banyak dikaji secara mendalam di konteks [sebutkan konteks/populasi spesifik]. Oleh karena itu, metode kualitatif paling cocok untuk mengembangkan pemahaman awal dan mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang mungkin akan dikaji lebih lanjut di penelitian kuantitatif di masa depan."

Penjelasan Lebih Lanjut:

  • Mengapa Kualitatif Cocok: Ketika suatu topik belum memiliki banyak literatur atau teori yang mapan, metode kualitatif bertindak sebagai pionir. Ini membantu peneliti untuk menjelajahi area yang belum terpetakan, menemukan pola-pola baru, atau bahkan membangun hipotesis awal yang nantinya bisa diuji secara kuantitatif.
  • Kapan Relevan: Misalnya, penelitian tentang dampak platform media sosial terbaru, tren perilaku konsumen yang sangat baru, atau pengalaman kelompok minoritas yang jarang diteliti.

4. Kamu Ingin Membangun Teori atau Model dari Data (Grounded Theory)

Inti Jawaban: "Metode kualitatif saya gunakan karena saya bertujuan untuk membangun atau mengembangkan teori/model yang muncul dari data itu sendiri, alih-alih menguji teori yang sudah ada. Ini sesuai dengan pendekatan [sebutkan, contoh: Grounded Theory] di mana pemahaman muncul secara induktif dari lapangan."

Penjelasan Lebih Lanjut:

  • Mengapa Kualitatif Cocok: Beberapa desain penelitian kualitatif (seperti Grounded Theory) secara spesifik didesain untuk menghasilkan teori baru atau model konseptual dari analisis data empiris, bukan dimulai dari teori yang sudah mapan.
  • Kapan Relevan: Jika kamu melihat adanya celah dalam teori yang ada dan data lapanganmu berpotensi untuk menyumbangkan pemahaman baru yang signifikan.

5. Fleksibilitas dan Adaptasi Selama Proses Penelitian

Inti Jawaban: "Metode kualitatif menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam pengumpulan dan analisis data. Hal ini memungkinkan saya untuk mengadaptasi pertanyaan atau fokus penelitian seiring dengan temuan yang muncul di lapangan, yang mana akan sulit dilakukan dengan rigiditas metode kuantitatif."

Penjelasan Lebih Lanjut:

  • Mengapa Kualitatif Cocok: Dalam penelitian kualitatif, prosesnya seringkali iteratif. Peneliti bisa kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data tambahan jika ada pertanyaan baru yang muncul, atau mengubah strategi wawancara berdasarkan insight awal. Ini memungkinkan peneliti untuk terus menggali hingga mencapai saturasi data.
  • Kapan Relevan: Ketika kamu memasuki wilayah yang belum pasti atau kompleks, di mana kamu mungkin tidak tahu persis apa yang akan kamu temukan di awal.

Bagaimana Cara Menjawabnya Saat Interview/Sidang?

Saat ditanya, gabungkan poin-poin di atas dengan spesifik ke penelitianmu.

Contoh Jawaban Komprehensif:

"Terima kasih atas pertanyaannya, Pak/Bu Penguji. Saya memilih metode kualitatif karena beberapa alasan fundamental yang sangat relevan dengan tujuan dan pertanyaan penelitian saya.

Pertama, tujuan utama penelitian saya adalah untuk memahami fenomena [sebutkan fenomena penelitianmu, misal: 'pengalaman pekerja Gen Z dalam menghadapi work-life blend'] secara mendalam dan holistik. Saya tidak hanya ingin mengukur berapa banyak yang mengalami, tetapi lebih kepada mengapa mereka mengalami itu, bagaimana mereka meresponsnya, dan apa makna di balik pengalaman tersebut dari perspektif mereka sendiri.

Kedua, pertanyaan penelitian saya bersifat eksploratif dan interpretatif. Misalnya, pertanyaan 'Bagaimana [sebutkan objek penelitianmu] memaknai [sebutkan fenomena]' tidak dapat dijawab dengan angka. Saya perlu menggali narasi, emosi, dan konteks pribadi dari setiap partisipan melalui wawancara mendalam dan observasi, yang mana hanya bisa ditangkap oleh pendekatan kualitatif.

Ketiga, fenomena [sebutkan fenomena] di konteks [sebutkan konteks/populasi spesifik] ini masih relatif baru dan belum banyak diteliti secara mendalam di Indonesia. Oleh karena itu, metode kualitatif ini saya gunakan sebagai langkah awal untuk mengembangkan pemahaman awal, mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang relevan, dan mungkin membangun hipotesis baru yang bisa diuji di penelitian selanjutnya.

Dengan demikian, metode kualitatif memungkinkan saya untuk mendapatkan kekayaan data dan kedalaman informasi yang esensial untuk menjawab rumusan masalah saya secara komprehensif, bukan sekadar data permukaan."

Kunci Tambahan: Konteks dan Konsistensi

  • Pahami Konteks Penelitianmu: Jawaban terbaik adalah yang paling relevan dengan kasus penelitianmu sendiri.
  • Konsisten: Pastikan alasanmu sejalan dengan Bab 3 (Metodologi Penelitian) dan Bab 1 (Latar Belakang dan Rumusan Masalah) skripsimu.

Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang kuat tentang alasan di balik pilihan metodologimu, kamu pasti bisa menjawab pertanyaan ini dengan percaya diri dan meyakinkan!

Baca juga: Emang Gimana Kalau Skripsi Kita Nggak Ada Referensi dari Penelitian Terdahulu

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150