Zona Mahasiswa - Dunia maya tengah dihebohkan dengan kehadiran drama Korea terbaru berjudul "S Line" (2025). Meski baru menayangkan dua episode perdananya, alur cerita yang unik dan kontroversial berhasil menyita perhatian publik, memicu perbincangan hangat, terutama di kalangan netizen Indonesia yang menyoroti isu moralitas. Drama ini mengangkat premis fantasi tentang benang merah misterius yang menghubungkan individu-individu yang pernah memiliki hubungan intim, dan hanya bisa dilihat oleh tokoh utamanya.

Baca juga: Bertolak Belakang! Ini Perbedaan dari Ketua RT Termuda dan Koruptor Termuda, Sama-sama Gen Z tapi Beda Prestasi

Apa Itu "S Line"? Benang Merah Pengikat Riwayat Seksual

Dalam drakor arahan sutradara Ahn Ju Young ini, S Line digambarkan sebagai benang merah tipis menyerupai benang yang muncul di atas kepala manusia. Sama seperti definisinya, S Line adalah garis tipis berwarna merah yang memancarkan informasi tersembunyi.

Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu hingga puluhan S Line, tergantung pada riwayatnya. Namun, ada pula individu yang tidak memiliki S Line sama sekali. Benang merah tersebut bersifat konektif, selalu menghubungkan satu orang dengan orang lainnya.

Rasa penasaran penonton terjawab ketika terungkap bahwa S Line adalah kependekan dari Sex Line. Ini berarti, secara implisit, benang merah tersebut berfungsi sebagai indikator visual yang menghubungkan orang-orang yang pernah melakukan hubungan intim. Artinya, sekali saja seseorang melakukan hubungan intim dengan orang lain, maka secara otomatis akan terbentuk benang merah di atas kepala keduanya. Konsekuensinya, individu yang belum pernah melakukan hubungan intim sama sekali tidak akan memiliki S Line.

Hanya Tokoh Utama dan Kacamata Khusus yang Bisa Melihat

Sampai episode kedua drakor "S Line" (2025) ditayangkan, hanya satu karakter utama, yaitu Shin Hyun Heup (diperankan oleh Arin), yang memiliki kemampuan khusus untuk melihat benang merah tersebut dengan mata telanjang. Kemampuan ini ia dapatkan sejak kecil dan ironisnya, ia menganggapnya sebagai "kutukan". Hal ini menyebabkan Shin Hyun Heup sering mengurung diri dan memakai kacamata hitam ketika berpapasan dengan orang lain, sebagai upaya untuk menghindari melihat "aib" atau riwayat intim orang lain yang terpampang jelas di atas kepala mereka.

Menariknya, drama ini juga memperkenalkan sebuah elemen fantasi lain: orang biasa juga bisa melihat S Line jika memakai kacamata khusus. Namun, hingga artikel ini dirilis, belum ada penjelasan rinci mengenai asal-usul atau bahan pembuatan kacamata misterius tersebut. Keberadaan kacamata ini berpotensi memperluas konflik dalam cerita, karena semakin banyak orang yang mungkin bisa mengakses informasi sensitif ini.

Memicu Tanggapan Netizen

Di media sosial Indonesia, alur cerita "S Line" ini langsung menuai beragam tanggapan, terutama terkait aspek moralitas. Banyak netizen yang terkejut sekaligus mengkritik premis yang dianggap "memamerkan" riwayat seksual secara terbuka.

"Bangga banget sama aibnya," tulis seorang netizen, menyuarakan kekecewaan terhadap penggambaran yang dianggap melegitimasi atau menormalisasi perilaku yang secara nilai sosial dan agama dianggap tabu. Komentar-komentar senada bermunculan, mencerminkan adanya ketegangan antara ekspresi artistik dalam drama dan nilai-nilai moral yang dipegang teguh oleh masyarakat.

Drama "S Line" ini memang berhasil memancing diskusi lebih jauh tentang batasan privasi, moralitas dalam hubungan, dan dampak dari pengungkapan informasi personal di ranah publik. Premis ini secara tidak langsung juga mengajak penonton untuk merenungkan konsekuensi dari setiap tindakan, terutama yang berkaitan dengan ranah personal dan intim.

Bagaimana menurut Anda, apakah drama dengan premis kontroversial seperti "S Line" ini dapat memberikan pelajaran moral atau justru dikhawatirkan dapat memicu perdebatan yang tidak konstruktif di masyarakat?

Baca juga: Terungkap! Polisi Ini Tewas Diduga karena Rayu Cewek Bokingan dari Seniornya