
Zona Mahasiswa - Banyak mahasiswa tingkat akhir seringkali bingung atau bahkan "asal-asalan" saat mengerjakan Bab 1 Skripsi. Padahal, bab ini adalah fondasi utama dari seluruh penelitianmu. Kalau fondasinya rapuh, bangunan skripsimu bisa goyah di tengah jalan, berakhir dengan revisi tanpa henti, atau bahkan kesulitan saat sidang.
Baca juga: Ini Tips Bikin Proposal Magang Mandiri ke Perusahaan
Kenapa Bab 1 Skripsi Itu Penting Banget?
Bab 1 skripsi, yang umumnya berjudul "Pendahuluan", bukan sekadar formalitas pengantar. Bab ini adalah jantung yang menunjukkan urgensi dan arah penelitianmu. Ini adalah tempat di mana kamu:
- Memperkenalkan Masalah: Mengapa penelitianmu relevan dan penting untuk dilakukan saat ini.
- Menunjukkan Research Gap: Membuktikan bahwa ada celah pengetahuan yang belum diisi oleh penelitian sebelumnya, dan kamu akan mengisi celah tersebut.
- Memberikan Arah: Menetapkan tujuan spesifik dari penelitianmu.
- Menarik Perhatian: Meyakinkan pembaca (termasuk dosen pembimbing dan penguji) bahwa topikmu layak diteliti.
Memahami apa yang harus dibahas di Bab 1 akan menyelamatkanmu dari banyak drama dan revisi di kemudian hari. Mari kita bedah satu per satu komponen pentingnya!
Apa Saja yang Dibahas di Bab 1 Skripsi?
Secara umum, Bab 1 skripsi terdiri dari beberapa sub-bab utama yang memiliki fungsi dan tujuan masing-masing. Urutan dan penamaan sub-bab ini bisa sedikit berbeda di setiap kampus atau jurusan, jadi selalu cek pedoman penulisan skripsi kampusmu dulu, ya! Namun, esensi dari setiap bagian tetap sama.
1. Latar Belakang Masalah (LBM)
Ini adalah bagian paling krusial dan seringkali paling sulit. LBM adalah tempat di mana kamu menggiring pembaca dari gambaran umum ke masalah spesifik yang ingin kamu teliti. Bayangkan seperti corong, dari yang lebar mengerucut ke yang sempit.
Apa yang Harus Dibahas?
- Fenomena atau Isu Umum: Mulailah dengan gambaran besar. Apa fenomena atau isu yang sedang hangat atau relevan di bidang studimu? Fenomena ini harus nyata dan bisa diamati di lapangan.
- Contoh: Jika kamu meneliti tentang work-life balance karyawan Gen Z, mulailah dengan membahas tren perubahan dunia kerja, masuknya generasi Z ke pasar tenaga kerja, atau isu kesehatan mental di kalangan pekerja muda secara umum.
- Data Pendukung (Fakta dan Statistik): Jangan hanya beropini! Setiap klaim atau fenomena yang kamu sebutkan harus didukung oleh data atau fakta dari sumber kredibel.
- Contoh: "Berdasarkan laporan [Nama Lembaga, Tahun], X% karyawan Gen Z di Indonesia mengalami gejala burnout ringan hingga sedang." Atau, "Survei dari [Nama Konsultan, Tahun] menunjukkan bahwa prioritas Gen Z dalam memilih pekerjaan bergeser dari stabilitas finansial ke keseimbangan hidup."
- Data bisa dari laporan riset, artikel berita kredibel, website resmi pemerintah (BPS, Kemenkes), jurnal, atau survei awal yang kamu lakukan.
- Hubungan dengan Teori/Konsep: Kaitkan fenomena yang kamu amati dengan teori-teori relevan yang sudah ada. Bagaimana teori menjelaskan fenomena tersebut? Apakah ada gap antara teori dan realitas di lapangan?
- Contoh: "Fenomena burnout yang dialami Gen Z ini dapat ditinjau dari teori [Nama Teori], yang menyatakan bahwa [penjelasan teori]. Namun, dalam konteks Gen Z, ada karakteristik unik yang mungkin tidak sepenuhnya dijelaskan oleh teori tersebut."
- Identifikasi Masalah Spesifik: Setelah membahas fenomena umum, mulai kerucutkan ke masalah yang lebih spesifik di objek penelitianmu.
- Contoh: "Di perusahaan X, meskipun sudah ada kebijakan fleksibilitas kerja, tingkat turnover karyawan Gen Z masih tinggi, dan hasil survei internal menunjukkan adanya keluhan terkait jam kerja yang panjang dan batas antara kehidupan pribadi dan profesional yang kabur."
- Research Gap (Celah Penelitian): Ini adalah bagian paling penting di LBM dan harus dinyatakan dengan jelas! Setelah memaparkan fenomena dan teori, tunjukkan apa yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya, atau ada perbedaan hasil penelitian yang membutuhkan pengujian ulang.
- Contoh: "Meskipun studi tentang work-life balance dan turnover karyawan telah banyak dilakukan, namun penelitian yang secara spesifik mengkaji hubungan keduanya pada karyawan Gen Z di industri teknologi startup di Jakarta masih sangat terbatas. Penelitian sebelumnya [Sebutkan Peneliti, Tahun] hanya fokus pada industri manufaktur, sementara [Peneliti Lain, Tahun] menemukan hasil yang bertolak belakang di negara yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk mengisi celah tersebut dengan konteks yang lebih spesifik."
- Ingat: Research gap bisa berupa perbedaan konteks (lokasi, populasi), perbedaan metode (kualitatif vs. kuantitatif), atau adanya variabel yang belum diteliti hubungannya.
- Urgensi Penelitian: Jelaskan mengapa penelitian ini penting dan relevan untuk dilakukan sekarang. Apa dampaknya jika masalah ini tidak diteliti atau diselesaikan?
- Contoh: "Tingginya turnover karyawan Gen Z dapat berdampak negatif pada stabilitas operasional dan biaya rekrutmen perusahaan. Oleh karena itu, memahami faktor-faktor yang memengaruhi work-life balance mereka menjadi sangat urgen."
Tips LBM:
- Buat Alur yang Logis dan Mengalir: Dari gambaran besar ke masalah spesifik.
- Gunakan Data yang Kuat: Jangan asal klaim.
- Nyatakan Research Gap dengan Jelas: Ini yang membedakan skripsimu dengan yang lain.
2. Rumusan Masalah
Setelah menjelaskan masalah di LBM, sekarang saatnya merumuskannya dalam bentuk pertanyaan penelitian yang spesifik, jelas, dan dapat dijawab melalui penelitianmu. Rumusan masalah adalah turunan langsung dari research gap.
Apa yang Harus Dibahas?
- Pertanyaan Kunci: Buat dalam bentuk pertanyaan interogatif.
- Fokus dan Terukur: Pertanyaan harus spesifik dan bisa dijawab dengan data yang akan kamu kumpulkan.
- Sesuai dengan LBM: Setiap rumusan masalah harus relevan dengan masalah yang sudah kamu jelaskan di LBM.
- Contoh (Kuantitatif):
- "Bagaimana pengaruh work-life balance terhadap tingkat turnover karyawan Gen Z?"
- "Seberapa besar kontribusi work-life balance terhadap kepuasan kerja karyawan Gen Z?"
- Contoh (Kualitatif):
- "Bagaimana pengalaman karyawan Gen Z dalam mencapai work-life balance di industri startup teknologi?"
- "Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi persepsi work-life balance karyawan Gen Z?"
Tips Rumusan Masalah:
- Hindari Pertanyaan "Ya" atau "Tidak": Buat pertanyaan yang membutuhkan penjelasan atau analisis.
- Satu Pertanyaan, Satu Fokus: Jangan menggabungkan terlalu banyak hal dalam satu pertanyaan.
3. Tujuan Penelitian
Bagian ini menyatakan apa yang ingin kamu capai dari penelitianmu. Tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah dan menjadi jawaban dari setiap pertanyaan di rumusan masalah.
Apa yang Harus Dibahas?
- Pernyataan Deklaratif: Biasanya menggunakan kata kerja seperti "menganalisis", "mengidentifikasi", "menjelaskan", "menguji", "mengetahui", dll.
- Spesifik dan Terukur: Sama seperti rumusan masalah, tujuan harus spesifik.
- Contoh (Kuantitatif):
- "Untuk menganalisis pengaruh work-life balance terhadap tingkat turnover karyawan Gen Z."
- "Untuk mengetahui kontribusi work-life balance terhadap kepuasan kerja karyawan Gen Z."
- Contoh (Kualitatif):
- "Untuk mengidentifikasi pengalaman karyawan Gen Z dalam mencapai work-life balance di industri startup teknologi."
- "Untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi persepsi work-life balance karyawan Gen Z."
Tips Tujuan Penelitian:
- Satu-satu: Jika ada dua rumusan masalah, harus ada dua tujuan penelitian yang relevan.
- Bukan Manfaat: Jangan tertukar dengan manfaat. Tujuan adalah apa yang kamu lakukan, manfaat adalah apa yang didapatkan.
4. Manfaat Penelitian
Bagian ini menjelaskan siapa saja yang akan mendapatkan keuntungan dari hasil penelitianmu, dan bagaimana mereka akan diuntungkan. Manfaat penelitian harus mampu menunjukkan relevansi dan kontribusi skripsimu secara lebih luas.
Apa yang Harus Dibahas?
- Manfaat Teoritis/Akademis:
- Bagaimana penelitianmu akan memperkaya atau mengembangkan ilmu pengetahuan di bidangmu?
- Apakah akan mendukung, membantah, atau memodifikasi teori yang sudah ada?
- Bagaimana ini akan berguna bagi peneliti selanjutnya (misalnya, sebagai referensi atau dasar untuk penelitian lanjutan)?
- Contoh: "Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam memahami dinamika work-life balance dan implikasinya terhadap turnover karyawan di kalangan generasi Z."
- Manfaat Praktis/Aplikatif:
- Siapa yang akan diuntungkan secara langsung (perusahaan, organisasi, pemerintah, masyarakat, individu)?
- Bagaimana hasil penelitianmu bisa diterapkan atau digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah nyata?
- Contoh: "Bagi perusahaan di industri startup teknologi, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan yang lebih adaptif untuk mendukung work-life balance karyawan Gen Z, sehingga dapat menekan tingkat turnover."
- Contoh: "Bagi karyawan Gen Z, penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya work-life balance dan memberikan strategi personal dalam mengelola keseimbangan hidup."
Tips Manfaat Penelitian:
- Spesifik: Sebutkan pihak yang diuntungkan secara spesifik, bukan hanya "masyarakat umum."
- Jelas: Jelaskan bagaimana manfaat itu akan dirasakan.
Tambahan (Jika Ada dan Relevan dengan Kampusmu):
Beberapa kampus atau jurusan mungkin menambahkan sub-bab lain di Bab 1, seperti:
- Identifikasi Masalah: Daftar poin-poin masalah yang kamu temukan sebelum mengerucutkannya menjadi rumusan masalah.
- Batasan Penelitian: Penjelasan tentang ruang lingkup atau batasan yang akan kamu terapkan dalam penelitianmu (misalnya, hanya pada populasi tertentu, variabel tertentu, atau lokasi tertentu). Ini penting untuk menjaga fokus dan membuat penelitianmu feasible.
- Sistematika Penulisan: Gambaran umum tentang isi setiap bab dalam skripsimu.
Kesalahan Umum di Bab 1 yang Harus Dihindari:
- LBM Terlalu Umum: Tidak mengerucut ke masalah spesifik.
- Tidak Ada Data Pendukung: Hanya berisi opini atau asumsi.
- Research Gap Tidak Jelas: Skripsi terlihat tidak ada bedanya dengan yang lain.
- Rumusan Masalah Tidak Selaras dengan Tujuan: Antara pertanyaan dan jawaban tidak cocok.
- Manfaat Terlalu Umum: Tidak spesifik siapa yang diuntungkan atau bagaimana.
- Terlalu Banyak "Copy-Paste": Mengambil kalimat dari sumber lain tanpa melakukan parafrase atau sintesis.
Mahasiswa Wajib Ngerti! Apa yang Dibahas di Bab Satu Skripsi Biar Nggak Asal Ngerjain Aja
Bab 1 skripsi adalah pintu gerbang menuju keberhasilan penelitianmu. Dengan memahami setiap komponennya—mulai dari cara membangun Latar Belakang Masalah yang kuat dengan data dan research gap yang jelas, merumuskan masalah dan tujuan yang selaras, hingga menjelaskan manfaat penelitian—kamu tidak akan lagi bingung mulai dari mana.
Anggaplah ini sebagai latihan berpikir kritis dan logis. Semakin kuat Bab 1-mu, semakin kokoh fondasi skripsimu, dan semakin lancar perjalananmu menuju gelar sarjana. Selamat mengerjakan!
Baca juga: Emang Gimana Kalau Skripsi Kita Nggak Ada Referensi dari Penelitian Terdahulu
Komentar
0