Berita

Perempuan di Purwakarta Tewas usai Dapat Ancaman Pembunuhan, Sudah Lapor Polisi tapi Tak Ditanggapi, Netizen: Harusnya Lapor ke Damkar Aja

Muhammad Fatich Nur Fadli 14 Agustus 2025 | 15:46:24

Zona Mahasiswa - Kabar duka menyelimuti Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Seorang wanita muda bernama Dea Permata Karisma (27) ditemukan tewas mengenaskan dengan luka tusuk di rumahnya pada Selasa, 12 Agustus 2025. Tragisnya, korban ternyata telah berulang kali mendapat ancaman pembunuhan dan bahkan sudah melaporkan teror tersebut kepada pihak kepolisian, namun laporannya tidak ditanggapi.

Baca juga: Viral! Pria Sidoarjo Depresi hingga Mau Bunuh Diri setelah Lamaran Ditolak gegara Rombongan Terlalu Banyak

Penemuan jenazah Dea yang bersimbah darah pertama kali diketahui oleh asisten rumah tangganya yang berteriak histeris meminta pertolongan. Warga sekitar yang berdatangan hanya berani melihat dari kejauhan setelah menemukan jejak darah di pintu dapur. Kematian Dea sontak menggemparkan desa yang selama ini dikenal tenang, di tepi Waduk Jatiluhur.

Menurut keterangan keluarga, ancaman pembunuhan sudah diterima Dea selama berbulan-bulan melalui pesan WhatsApp. Tak hanya ancaman verbal, teror fisik juga dialami korban, seperti rumahnya dilempari cat hingga pelaku pernah nekat menyusup masuk, namun kabur setelah dipergoki oleh asisten rumah tangga Dea.

Ayah korban, Sukarno (65), dan ibunya, Yuli Ismawati (55), membenarkan kejadian ini. Mereka mengaku sangat khawatir dengan keselamatan putri mereka. Bahkan, Yuli sempat menyarankan Dea untuk memasang CCTV di rumahnya. "Sudah lapor Babinsa, sampai ke Polsek Jatiluhur, tapi enggak ada yang datang," ujar Yuli sambil menangis, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas respons pihak berwajib yang lamban.

Kekecewaan Publik dan Respons Netizen

Kasus pembunuhan ini sontak memicu kemarahan publik, khususnya di media sosial. Banyak netizen yang mengecam sikap apatis pihak kepolisian Purwakarta. Berbagai komentar sinis bermunculan, salah satunya yang viral adalah: "Harusnya lapor ke Damkar aja." Komentar ini menyiratkan sindiran tajam bahwa aparat kepolisian dianggap tidak responsif, sementara pihak pemadam kebakaran (Damkar) justru dikenal sigap dalam menanggapi laporan darurat dari masyarakat, bahkan yang di luar tugas pokoknya.

Warganet menilai, jika laporan Dea ditanggapi serius, nyawa korban mungkin bisa diselamatkan. Keterlambatan penanganan laporan ini dianggap sebagai kelalaian fatal yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang.

Hingga saat ini, Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya, menyatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan jenazah korban akan segera diotopsi untuk keperluan penyelidikan. "Penyelidikan mendalam kini dilakukan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan sadis ini," ujarnya. Namun, janji penyelidikan ini tidak serta merta meredakan kemarahan publik, yang menuntut adanya pertanggungjawaban atas kelalaian dalam penanganan laporan korban sebelumnya.

Kasus Dea Permata Karisma menjadi pengingat pahit tentang pentingnya respons cepat dari aparat keamanan terhadap setiap laporan ancaman. Kasus ini juga menyoroti kembali isu kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian dalam memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat. Masyarakat menuntut keadilan bagi Dea dan berharap pelaku segera ditangkap, serta meminta adanya evaluasi internal di tubuh kepolisian agar kasus serupa tidak terulang kembali.

Baca juga: Tragedi Cinta Segitiga Maut, Cucu 9 Naga Tewas Usai Grebek Pacar Pesta Miras

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150