
Zona Mahasiswa - Kasus keracunan yang menimpa sejumlah siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menimbulkan trauma. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa siswa yang masih merasa trauma akibat keracunan tidak perlu dipaksakan untuk kembali mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Baca juga: Guru Cabul Suruh Siswi Onani di Sekolah Gegara Tolak Oral Seks, Korban Trauma dan Tak Mau Sekolah
Dadan mengakui bahwa insiden keracunan telah mengikis kepercayaan publik, terutama orang tua siswa. "Setiap kali ada kejadian pasti ada yang tersakiti, kemudian ada orang tua yang khawatir, dan ada kepercayaan publik yang tergores," jelas Dadan.
Mitigasi Trauma dan Pengembalian Kepercayaan
Untuk mengatasi trauma ini, Dadan menyebut bahwa BGN telah mengambil langkah tegas, termasuk menyetop operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah. Langkah ini, menurutnya, adalah bagian dari mitigasi trauma.
"Tadi selain perbaikan seluruh aspek pengelolaan SPPG, mereka pun harus mampu memberikan mitigasi-mitigasi dan mengembalikan kepercayaan dari penerima manfaat yang mengalami. Jadi itu pasti butuh waktu. Jadi kalau masih trauma dan itu tidak perlu dipaksakan (kembali mengkonsumsi)," tegas Dadan.
Meskipun demikian, BGN sangat berharap kepercayaan masyarakat bisa pulih dan siswa bersedia kembali menerima manfaat program MBG.
Siswa di Bogor Trauma Setelah Muntah Empat Kali
Salah satu kasus keracunan yang disorot terjadi di SMPN 1 Jonggol, Kabupaten Bogor, di mana empat siswa sempat dirawat di Puskesmas. Salah satu korban, Ramdan (14), meski sudah pulih dan kembali bersekolah, mengaku masih trauma dan enggan memakan MBG yang disajikan.
Ramdan bercerita bahwa ia sempat muntah empat kali setelah menyantap menu tersebut. Saat kembali ke sekolah, ia masih mendapat jatah MBG, namun ia memilih hanya memakan jeruknya saja, sementara sisa makanannya diberikan kepada teman.
Kejadian ini menunjukkan bahwa BGN perlu bekerja keras tidak hanya untuk memperbaiki kualitas dan keamanan pangan, tetapi juga untuk memulihkan psikologis dan kepercayaan para penerima manfaat.
Baca juga: Viral! Perpeloncoan Maba Unsri Dipaksa Saling Cium Kening, Himateta Dibekukan
Komentar
0