
Zona Mahasiswa - Kisah pilu menimpa seorang pria asal Sidoarjo, Wahyu Hidayat (36), yang mengalami depresi berat dan sempat berpikir untuk bunuh diri setelah lamarannya ditolak. Penolakan itu bukan karena ketidakcocokan, melainkan karena alasan yang tak terduga: jumlah rombongan yang ia bawa saat melamar dianggap terlalu banyak.
Baca juga: Tragis, Bocah 10 Tahun di Nabire Diperkosa dan Dibunuh oleh Tetangganya Sendiri
"Waktu itu saya syok, sempat nggak bisa tidur, bahkan sempat berpikir buat bunuh diri," ungkap Wahyu dilansir dari detikJatim Rabu (13/8/2025).
Ia menceritakan bahwa dirinya baru mengenal perempuan yang ingin dinikahinya selama sekitar lima bulan. Hubungan keduanya dikenalkan oleh teman, dan intensitas pertemuan semakin sering dari waktu ke waktu. Wahyu pun memberanikan diri untuk melamar, setelah sang kekasih menunjukkan keseriusan.
Kronologi Penolakan Lamaran
Wahyu, yang berprofesi sebagai warga Sidoarjo, telah menjalin hubungan selama lima bulan dengan seorang guru PAUD berusia 27 tahun. Hubungan mereka, yang awalnya dikenalkan oleh teman, berjalan serius hingga pihak perempuan yang meminta Wahyu untuk segera melamar. Tanggal lamaran pun ditentukan oleh keluarga calon istri.
"Yang minta saya melamar justru dari pihak perempuan, dan katanya orang tuanya juga setuju. Bahkan yang menentukan tanggalnya juga orang tua dari pihak perempuan," katanya.
Pada Minggu (22/6/2025), Wahyu datang ke rumah calon mempelai wanita di kawasan Warugunung, Surabaya, dengan membawa persiapan matang, termasuk cincin, kalung, dan berbagai barang hantaran lainnya senilai belasan juta rupiah. Ia juga ditemani oleh keluarga dan teman-teman dekatnya.
Namun, momen bahagia itu berubah menjadi mimpi buruk. Setelah acara selesai dan tamu-tamu mulai pulang, Wahyu dipanggil sendirian oleh keluarga calon istri. "Waktu tinggal saya sendiri di rumahnya, tiba-tiba dibilang kok bawa tamu banyak sekali. Langsung saja dibilang lamarannya batal," tutur Wahyu.
Wahyu mengaku kaget karena sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa rombongan dibatasi maksimal 25 orang. Namun, karena antusiasme keluarga dan kerabat, jumlah yang hadir membludak hingga sekitar 40 orang. Hal ini menjadi alasan utama penolakan tersebut.
Dampak dan Reaksi Keluarga
Penolakan yang disampaikan secara langsung kepada Wahyu, tanpa komunikasi dengan keluarganya, membuat Wahyu merasa sangat terpukul. Ia mengaku mengalami syok, tidak bisa tidur, dan sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Kekecewaan juga dirasakan oleh keluarga Wahyu. Mereka mengetahui kabar pembatalan lamaran tersebut justru dari media sosial TikTok, bukan dari Wahyu secara langsung. "Keluarga saya tahunya malah dari TikTok. Mereka lebih kecewa lagi karena selama ini mengira semua berjalan baik," ungkapnya.
Setelah dua minggu, Wahyu mulai mencoba bangkit dan menerima kenyataan. Ia menyadari bahwa mungkin ini adalah jalan terbaik yang diberikan oleh Tuhan. Kini, ia berusaha ikhlas dan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga untuk kehidupannya di masa depan.
Baca juga: Tragedi Cinta Segitiga Maut, Cucu 9 Naga Tewas Usai Grebek Pacar Pesta Miras
Komentar
0