
Zona Mahasiswa - Milih jurusan kuliah tuh kayak lagi main catur, tapi lawannya orang tua sendiri yang punya ekspektasi segunung. Kadang kamu udah yakin banget sama pilihanmu, misalnya mau ambil Desain Komunikasi Visual eh, orang tua malah maksa masuk Teknik Sipil karena katanya “biar masa depanmu cerah”.
Sebenarnya ini hal wajar banget. Orang tua ingin yang terbaik buat anaknya, tapi sering kali mereka ngeliat masa depan dari sudut pandang generasi mereka. Sementara kamu? Kamu hidup di zaman TikTok, AI, dan kerjaan remote yang gak dikenal zaman mereka.
Baca juga: Calon Mahasiswa Wajib Ngerti! Ternyata Ini Perbedaan antara Kuliah D3, D4 dan S1
Makanya, perlu banget ada jembatan komunikasi antara kamu dan orang tua, biar gak cuma adu suara tapi bisa saling ngerti. Artikel ini bakal ngasih kamu tips lengkap. Dari cara mulai diskusi, sampai strategi meyakinkan orang tua dengan elegan dan cerdas.
Kenapa Orang Tua Bisa Punya Ekspektasi Tertentu?
Sebelum kamu ngomel “Orang tuaku gak ngerti aku!”, coba pahami dulu sudut pandang mereka. Kebanyakan orang tua:
✅ Takut anaknya nganggur
Mereka ngeliat jurusan tertentu punya prospek kerja yang “lebih aman” karena banyak dicari.
✅ Nggak paham dunia kerja zaman sekarang
Buat mereka, dokter, insinyur, dan PNS itu puncak kesuksesan. Mereka belum tentu ngerti kalau sekarang content creator juga bisa punya penghasilan stabil dan bahkan lebih dari gaji kantoran.
✅ Pernah gagal ngejar mimpi
Ada juga yang maksa anaknya ambil jurusan tertentu karena itu jurusan yang dulu mereka pengin ambil tapi gagal. Ini jadi semacam proyeksi mimpi yang belum kesampaian.
✅ Pikir anak masih belum cukup dewasa ambil keputusan besar
Kalau kamu sering kelihatan bingung atau plin-plan, ya gak heran kalau orang tua merasa harus “ambil alih” keputusan kuliahmu.
Persiapan Sebelum Berdiskusi: Jangan Nekat Kosongan!
Diskusi sama orang tua itu bukan sekadar debat kusir. Kamu perlu persiapan strategi kayak mau presentasi ke investor.
🎯 1. Kenali Diri Dulu
Pahami dulu kenapa kamu pengin ambil jurusan itu. Apakah kamu suka belajar hal-hal yang berkaitan dengan jurusan itu? Apakah kamu bisa bayangin kerja di bidang itu 10 tahun ke depan?
🎯 2. Riset Jurusan yang Kamu Mau
Cari tahu selengkap mungkin soal:
- Mata kuliahnya apa aja
- Kampus mana yang bagus untuk jurusan itu
- Prospek kerjanya gimana
- Kisaran gaji lulusannya
- Tokoh sukses dari jurusan itu
Bawa data dan fakta, jangan cuma modal “aku suka aja sih”.
🎯 3. Latihan Bicara
Kamu bisa latihan sendiri di depan kaca, atau minta bantuan teman buat latihan adu argumen. Pastiin kamu bisa jelasin ide kamu dengan tenang, jelas, dan meyakinkan.
Waktu yang Tepat untuk Bicara
Ngobrol hal penting kayak gini gak bisa asal tabrak waktu. Hindari ngomong pas:
- Lagi ada masalah di rumah
- Orang tua kelihatan capek
- Kamu sendiri lagi emosi
Waktu ideal? Pas suasana lagi santai. Misalnya malam minggu setelah makan malam, atau pas jalan-jalan bareng. Intinya: cari momen yang nyantai tapi fokus.
Cara Mulai Diskusi Tanpa Bikin Suasana Tegang
Ini beberapa kalimat pembuka yang bisa kamu pakai:
🗣️ “Ayah, Ibu, aku udah mikirin soal kuliah dan pengin ngobrol pelan-pelan soal jurusan yang aku pilih.”
🗣️ “Aku pengin cerita soal apa yang bikin aku semangat belajar, mungkin Ayah Ibu bisa dengerin dulu ya.”
Penting banget untuk mulai dengan nada sopan dan terbuka. Tunjukin kalau kamu pengin berdiskusi, bukan ngebantah.
Strategi Berargumen dengan Elegan
Nah ini bagian penting. Gimana caranya kamu bisa “berargumen” tanpa kelihatan nyolot?
✅ Gunakan Data, Bukan Emosi
Misalnya kamu mau masuk jurusan Perfilman. Daripada ngomong:
“Aku gak suka dunia teknik, titik!”
Lebih baik:
“Kalau kita lihat tren industri, sekarang film Indonesia tumbuh pesat. Banyak platform digital yang butuh content creator, editor, dan penulis skenario. Aku pengin siap masuk ke dunia itu lewat kuliah perfilman.”
✅ Pake Contoh Nyata
Ceritain tokoh sukses yang relevan. Misalnya:
“Raditya Dika itu lulusan sastra, dan dia sukses jadi penulis, komedian, sutradara. Itu bukti kalau jurusan ini bisa menghasilkan karier stabil.”
✅ Tunjukin Komitmen
Bilang ke mereka kalau kamu gak cuma ikut-ikutan tren, tapi udah punya rencana jangka panjang. Misalnya:
“Aku juga udah ikut komunitas fotografi sejak SMA, udah sering ikut lomba dan proyek freelance. Jadi ini bukan sekadar coba-coba.”
Respon Kalau Orang Tua Tetap Kekeuh
Kadang orang tua tetep keras kepala meskipun kamu udah berargumen dengan baik. Di sinilah kamu harus punya plan B diplomatis.
✅ Ajak Mereka Bikin Kompromi
Misalnya:
“Kalau aku ambil jurusan ini, aku janji juga bakal belajar skill yang Ayah Ibu anggap penting, misalnya manajemen atau IT.”
✅ Tawarkan Bukti Nyata
“Gimana kalau aku ikut kursus dulu 3 bulan? Kalau aku serius, bisa lanjut kuliah di bidang itu.”
✅ Libatkan Guru BK atau Kakak
Kadang pendapat dari pihak ketiga bisa bantu. Coba ajak guru BK sekolahmu atau kakak kamu yang udah kuliah buat ngobrol bareng orang tua kamu.
Jangan Lupa: Hormat Tetap Nomor Satu
Walaupun kamu pengin banget ngikutin passion, jangan sampai itu bikin kamu jadi kasar, membangkang, atau kehilangan rasa hormat. Inget:
📌 Meyakinkan bukan berarti menjatuhkan pendapat mereka.
📌 Beda pendapat itu wajar, tapi tetap harus ada rasa hormat dan cinta.
Kalau diskusi memanas, istirahat dulu. Balik lagi saat emosi udah reda.
Ketika Harus “Kalah” Sementara
Kalau pada akhirnya kamu terpaksa nurutin keinginan orang tua dulu, bukan berarti hidup kamu hancur. Banyak cara buat tetap ngejalanin passion kamu meskipun gak lewat jalur formal.
- Ikut komunitas
- Ambil kerjaan freelance
- Bangun portofolio pelan-pelan
- Belajar mandiri lewat kursus online
Bisa aja nanti kamu switch jurusan, ambil kuliah S2 sesuai minat, atau malah bangun karier dari hobi. Banyak jalan menuju masa depan!
Tips Berdiskusi dan Berargumen dengan Orang Tua dalam Memilih Jurusan Kuliah
Berdiskusi dan berargumen soal jurusan kuliah bukan perang, tapi proses membangun jembatan pemahaman. Yang satu dari masa lalu, yang satu hidup di masa kini—tapi dua-duanya sama-sama sayang dan pengin hidup kamu sukses.
Percaya deh, kamu bisa banget meyakinkan orang tua asal pakai cara yang bijak, sabar, dan penuh respect.
Baca juga: Masa Pendaftaran SNBT Telah Usai, Ini Jalur Masuk PTN 2025 yang Masih Buka
Komentar
0