zonamahasiswa.id - Ketika masa SNMPTN, pasti sering mendengar bahwa hanya anak yang nilainya stabil, beruntung, dan biasa saja bisa lolos seleksi tersebut. Sehingga tingkat kecerdasan dan kepintaran bukan menjadi tolak ukurnya. Sehubungan dengan statement tersebut, Ketua LTMPT Mochamad Ashari akan memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Program Kampus Merdeka 2022 Dibuka, Yuk Buruan Daftar!
Seleksi Berdasarkan Kebijakan Kampus
Ashari mengatakan, seleksi SNMPTN dilakukan perguruan tinggi berdasarkan nilai rapor, prestasi, dan penghargaan yang diperoleh siswa. Mereka dapat menggunakan kriteria seleksi yang berbeda.
Oleh karena itu, bisa memengaruhi perbedaan peluang lolos para siswa jalur SNMPTN di kampus yang berbeda.
"Yang perlu dicatat, yang pertama, kriteria lolos-tidaknya itu di setiap perguruan tinggi bisa berbeda," kata Ashari, Kamis (3/2/2022).
LTMPT berfungsi sebagai lembaga yang membantu dan memfasilitasi para perguruan tinggi atau rektor untuk melakukan seleksi mahasiswa baru. Setelah pihaknya menerima dan mengolah data siswa dan sekolah, ada kriteria yang dapat ditambahkan perguruan tinggi dalam seleksi calon mahasiswa baru.
Baca Juga: Dear Calon Maba, Inilah 3 Materi Tambahan di UTBK SBMPTN 2022
Faktor Lolos SNMPTN 2022
Nilai Rapor dengan Indeks Sekolah
Indeks sekolah merupakan pemetaaan sekolah berdasarkan nilai UTBK SBMPTN per satu tahun dan per 3 tahun terakhir. Ini diperoleh dari rata-rata nilai UTBK pada satu sekolah. Kemudian barulah mengkalkulasikannya dengan data 3 tahun terakhir.
Nilai rapor siswa di Indonesia lalu diolah dengan persentase indeks sekolah yang sudah didapatkan. Tujuannya supaya adil dan menyamakan nilai rapor.
"Jadi ada sama-sama dapat angka 9 misalnya, matematika 9 begitu, di SMA yang peringkatnya tinggi misal kita beri 100 persen, maka 9 betul-betul 100 persen 9. Tapi untuk yang di bawahnya sedikit, jadi berkurang, bukan 9, meskipun (awalnya) sama-sama 9," jelasnya.
Prestasi dan Penghargaan
Kriteria seleksi oleh perguruan tinggi yaitu penghargaan dan prestasi siswa. Ia mencontohkan, pemberian skor siswa juara satu di kompetisi tingkat internasional berbeda dengan juara dua.
"Jadi cukup fair sehingga belum tentu ya , misal, salah satu anak dalam peringkat rapor di sekolah itu itu peringkat tinggi (lolos SNMPTN). Prestasinya bagaimana, penghargaan yang diterima bagaimana, itu mempengaruhi, karena itu dihitung," tegasnya.
Kompetisi Prodi
Sementara itu, siswa dengan nilai rapor tinggi dan prestasi baik, juga bisa tidak lolos SNMPTN karena memilih prodi di kampus yang banyak diincar siswa lain.
"Sehingga ya akan tergeser dengan beberapa kawan-kawan yang lebih bagus. Jadi memang ada beberapa parameter yang menyebabkan keberhasilan atau masih belum beruntung untuk adik-adik siswa. Ya ini mohon untuk dipelajari," kata Ashari.
"Saya kira demikian sehingga tidak ada lah yang nilainya sangat jelek itu diterima tapi siswa yang nilainya sangat-sangat baik tidak diterima padahal pilihannya sama. Ya, bisa jadi juga pilihan prodinya (banyak peminat)," sambungnya.
Lalu, Ashari menekankan jika prodi favorit punya daya saing sangat besar. Maka dari itu, siswa perlu memilih dengan baik prodi saat pendaftaran SNMPTN 2022.
Sedangkan, siswa yang tidak lolos SNMPTN 2022 masih punya beberapa kesempatan masuk kuliah, melalui jalur UTBK SBMPTN hingga mandiri.
"Kalau di program mandiri belum beruntung, masih ada tempat untuk kuliah. Tidak perlu putus asa dan sangat takut untuk ikut seleksi perguruan tinggi negeri ini. Karena masih banyak jalur untuk prestasi, (untuk) karier. Misalkan menambah pengetahuan jika ingin jadi entrepreneur, ada banyak jalan," pungkasnya.
Siswa yang 'Biasa Aja' Bisa Lolos SNMPTN? Ini Kata LTMPT
Itulah ulasan mengenai siswa yang biasa saja bisa lolos SNMPTN dan kurang lebih seperti itulah penjelasan dari ketua LTMPT.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.
Baca Juga: Update! KIP Kuliah 2021 Terbuka Untuk PTN Dan PTS
Komentar
0