Tips

Mahasiswa Semester Akhir Wajib Tahu! Begini Jawaban saat Ditanya Kenapa Memilih Teori Tersebut? 

Muhammad Fatich Nur Fadli 08 Juli 2024 | 13:05:31

zonamahasiswa.id - "Teori" sering banget jadi kata yang bikin mahasiswa bingung, apalagi ketika ditanya dosen perihal teori penelitian yang dipakai. Sosiolog terkenal, Ian Craib (1984), bilang kalau kata "teori" kadang bikin orang takut ... (Cuma) sedikit orang yang nyaman dengan teori atau bisa pakai teori dengan efektif."

Baca juga: Mahasiswa Akhir Mesti Tahu! Nyusun Bab IV Penelitian Kuantitatif Itu Gampang

Padahal, teori itu penting banget dalam penelitian di semua bidang ilmu. Teori membantu menjelaskan hubungan antara hal-hal yang kita lihat dengan data yang kita kumpulkan dan analisis secara sistematis. Kerlinger (1973) mendefinisikan teori sebagai "seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang memberikan gambaran sistematis tentang suatu fenomena serta hubungan di antara variabel-variabelnya, dengan tujuan untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena tersebut."

Neuman (2003) juga bilang kalau teori penting buat menghubungkan hasil penelitian dengan pengetahuan yang sudah ada dari peneliti lain. Jadi, dengan teori, peneliti bisa melihat gambaran besar, nggak cuma satu hal kecil aja. Teori bikin peneliti sadar tentang keterkaitan antara data dan hasil penelitian.

Sayangnya, banyak peneliti nggak tahu teori mana yang cocok buat penelitian mereka atau gimana cara pakainya. Akibatnya, mereka cuma jadi pengumpul data tanpa teori (a-teoretis). Misalnya, buat penelitian tentang makna dalam arsitektur, peneliti harus jelas pilih teori yang paling relevan, entah itu teori strukturalisme, fenomenologi, pasca-strukturalisme, atau yang lain.

Apa Itu Teori dan Kenapa Penting?

Teori itu ibarat peta yang membantu kita memahami dunia. Bayangin kalau kamu lagi nyari tempat di kota yang belum pernah kamu kunjungi. Tanpa peta atau petunjuk, kamu bakal kesulitan nyari jalan, kan? Nah, teori itu fungsinya mirip seperti peta dalam penelitian. Dia membantu kita ngerti hubungan antara berbagai hal yang kita lihat dan kumpulkan datanya.

Kenapa Banyak yang Takut Sama Teori?

Banyak orang, termasuk mahasiswa, dosen, dan peneliti, sering nganggap teori itu susah dan ribet. Mungkin karena teori sering dijelaskan dengan bahasa yang terlalu akademis atau konsep-konsep yang abstrak. Makanya, mereka jadi takut dan cenderung menghindar dari teori.

Kenapa Teori Penting dalam Penelitian?

1. Menyambungkan Titik-Titik: Teori membantu kita menghubungkan data yang kita kumpulkan dengan fenomena yang kita amati. Misalnya, kalau kamu sedang meneliti tentang bagaimana orang menggunakan ruang publik, teori bisa membantu kamu memahami kenapa orang lebih suka nongkrong di taman daripada di tempat lain.

2. Melihat Gambaran Besar: Neuman (2003) bilang kalau teori bikin kita nggak cuma melihat satu pohon, tapi lihat seluruh hutan. Artinya, teori membantu kita melihat hubungan dan konteks yang lebih besar dari data yang kita punya.

3. Prediksi dan Penjelasan: Teori juga membantu kita menjelaskan dan memprediksi fenomena. Dengan teori, kita bisa memahami kenapa sesuatu terjadi dan memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Tantangan Menggunakan Teori

Sayangnya, banyak peneliti nggak tahu gimana caranya pilih dan pakai teori yang tepat. Akibatnya, mereka cuma jadi pengumpul data tanpa arah yang jelas. Misalnya, kalau kamu sedang meneliti tentang makna dalam arsitektur, kamu harus pilih teori yang pas seperti strukturalisme, fenomenologi, atau pasca-strukturalisme. Pilihan teori yang tepat membantu kamu memahami makna yang lebih dalam dari data yang kamu kumpulkan.

Contoh Nyata

Bayangin kamu lagi meneliti kenapa anak muda lebih suka nongkrong di cafe tertentu. Tanpa teori, kamu cuma bisa ngumpulin data kayak jumlah pengunjung, menu yang disukai, atau lokasi cafe. Tapi dengan teori, kamu bisa memahami kenapa cafe itu populer. Misalnya, pakai teori tentang perilaku konsumen atau teori tentang ruang sosial, kamu bisa menemukan alasan-alasan di balik data tersebut. Mungkin karena suasananya nyaman, desain interiornya Instagrammable, atau ada komunitas yang sering nongkrong di situ.

Kesimpulan

Jadi, teori itu penting banget buat penelitian. Dia membantu kita menghubungkan data dengan fenomena, melihat gambaran besar, dan memberikan penjelasan serta prediksi. Walaupun kadang terlihat ribet, dengan memahami dan menggunakan teori yang tepat, kita bisa jadi peneliti yang lebih baik dan hasil penelitian kita jadi lebih bermakna.

Jawaban Ketika Ditanya Dosen

Dosen nanya “Kenapa pakai teori ini? Kenapa tidak yang lain?”

Jawabannya: “saya menggunakan teori tersebut karena teori itu sesuai dengan topik hingga variabel penelitian saya sehingga bisa dijadikan dasar penelitian saya. Teori ini juga sudah teruji, karena berdasarkan penelitian pada jurnal A & jurnal B yang mengangkat permasalahan yang sama seperti penelitian saya, kedua jurnal tersebut menggunakan teori ini sebagai dasar penelitiannya”

Ada 2 poin penting dari jawaban diatas, yaitu:

  • Teori tersebut bisa menjadi dasar penelitian. Gimana cara taunya? Coba baca buku terkait topik & teori penelitian itu atau buku catatan selama perkuliahan terkait teori tersebut
  • Teori tersebut sudah teruji. Gimana cara taunya? Coba baca jurnal & artikel ilmiah lain yang relevan, apakah teori yang kamu pilih digunakan sebagai dasar teori di jurnal & artikel ilmiah itu juga?

Mahasiswa Semester Akhir Wajib Tahu! Begini Jawaban saat Ditanya Kenapa Memilih Teori Tersebut? 

Semoga penjelasan ini membantu kamu lebih memahami pentingnya teori dalam penelitian. Jangan ragu untuk terus belajar dan eksplorasi berbagai teori yang ada agar penelitianmu semakin berkualitas.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Tips Menghapus Spasi Berlebih di Microsoft Word

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150