
Zona Mahasiswa - Buat kamu yang udah masuk semester akhir dan mulai masuk ke dunia skripsi, pasti sering banget denger dua istilah ini: research gap dan novelty. Kedengarannya sih keren, tapi banyak juga yang masih bingung sebenarnya itu maksudnya apa dan gunanya buat apa.
Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui sebelum Kuliah Kedokteran
Nah, biar kamu nggak cuma asal sebut doang pas seminar proposal, yuk kita bahas bareng-bareng tentang dua hal penting ini. Dijamin setelah baca artikel ini, kamu bakal paham dan bisa menjelaskan research gap dan novelty dengan gaya santai tapi tetap akademik.
Apa Itu Research Gap?
Research gap atau kesenjangan penelitian itu sebenarnya adalah bagian yang belum diteliti atau belum dijawab dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Gampangnya, research gap itu celah atau kekosongan yang ada di antara penelitian terdahulu, dan kamu berusaha buat menutup celah itu lewat skripsimu.
Contoh simpelnya: Bayangin kamu baca 10 jurnal tentang pengaruh media sosial terhadap produktivitas mahasiswa. Ternyata semuanya hanya meneliti dari sisi durasi main media sosial, tapi nggak ada yang bahas pengaruh jenis platform-nya (Instagram, TikTok, atau Twitter). Nah, bagian "jenis platform" itu bisa jadi research gap!
Kenapa Research Gap Penting?
- Supaya penelitian kamu nggak cuma nyontek atau ngulang penelitian orang lain
- Jadi alasan logis kenapa penelitian kamu perlu dilakukan
- Menunjukkan bahwa kamu paham tren dan perkembangan topik yang kamu teliti
Apa Itu Novelty?
Novelty atau kebaruan adalah kontribusi unik dari penelitianmu yang membedakan dari penelitian sebelumnya. Kalau research gap adalah "masalah" yang belum dibahas, maka novelty adalah "solusi" atau pendekatan baru yang kamu tawarkan.
Singkatnya:
"Research gap itu masalahnya, novelty itu jawaban barunya."
Contoh: Masih pakai studi media sosial tadi, jika penelitian-penelitian sebelumnya hanya membahas lama waktu penggunaan, dan kamu justru membahas efek algoritma rekomendasi terhadap pola belajar mahasiswa—nah itu adalah novelty.
Jenis-Jenis Novelty:
- Topik baru
- Metode baru
- Pendekatan analisis baru
- Objek atau subjek penelitian yang berbeda
- Konteks waktu atau tempat yang berbeda
Bedanya Research Gap dan Novelty
Research Gap |
Novelty |
Masalah yang belum dibahas sebelumnya |
Solusi unik yang kamu tawarkan untuk menutup gap itu |
Ditemukan lewat studi literatur |
Muncul setelah gap ditemukan dan kamu rumuskan solusi baru |
Fokusnya pada "kekosongan" |
Fokus pada "kebaruan" |
Contoh: belum ada yang meneliti TikTok |
Contoh: kamu teliti efek TikTok pada waktu tidur |
Gimana Cara Menemukan Research Gap?
Tenang, kamu nggak harus langsung nemu dalam sehari. Tapi kamu bisa pakai beberapa langkah berikut ini:
a. Baca Banyak Literatur
Semakin banyak jurnal atau skripsi yang kamu baca, semakin kelihatan celahnya. Fokus ke:
- Apa yang belum dibahas?
- Apa yang mereka sebut sebagai "batasan penelitian"?
- Apa yang direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya?
b. Analisis Topik yang Sedang Tren
Lihat topik-topik terkini di bidangmu. Bisa dari:
- Google Scholar
- Sinta
- Scopus (kalau bisa akses)
- Web of Science
c. Bandingkan Studi Lama dan Baru
Coba lihat perbedaan pendekatan, metode, atau hasilnya. Mungkin kamu bisa temukan celah untuk eksplorasi lanjutan.
Cara Menyatakan Research Gap dan Novelty dalam Skripsi
Biasanya kamu akan menyampaikan dua hal ini di:
- Latar Belakang
- Tinjauan Pustaka
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
Contoh kalimat menyatakan research gap:
"Sebagian besar penelitian sebelumnya hanya fokus pada durasi penggunaan media sosial, tanpa memperhatikan jenis platform yang digunakan."
Contoh kalimat menyatakan novelty:
"Penelitian ini menghadirkan perspektif baru dengan meneliti efek penggunaan platform TikTok terhadap kebiasaan belajar mahasiswa."
6. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
a. Menganggap Research Gap Sama dengan Judul Baru
Banyak mahasiswa pikir cukup ganti sedikit judulnya, itu udah dianggap gap. Padahal belum tentu! Kamu harus bisa jelaskan kenapa topikmu belum dibahas atau belum dijawab oleh penelitian sebelumnya.
b. Memaksakan Novelty
Nggak semua novelty harus wow banget kayak bikin teori baru. Bisa juga novelty kecil tapi signifikan, misalnya:
- Pakai metode analisis statistik yang belum umum di topik itu
- Gunakan pendekatan kualitatif saat sebelumnya selalu kuantitatif
- Fokus ke subjek yang belum banyak dibahas
c. Hanya Fokus ke Bahasa yang Rumit
Pakai bahasa keren kayak "this study fills the gap" sah-sah aja. Tapi kamu juga harus ngerti dan bisa menjelaskannya ke dosen dengan jelas dan logis.
Studi Kasus: Menemukan Research Gap dan Novelty
Bayangin kamu mau bikin skripsi tentang: "Pengaruh Game Online terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa."
Langkah-langkahnya:
- Kamu cari jurnal yang bahas hubungan game dan prestasi
- Kamu lihat sebagian besar bahas tentang durasi main game
- Kamu temukan bahwa belum ada yang fokus ke jenis game (strategi vs kasual)
- Kamu putuskan buat teliti pengaruh jenis game terhadap nilai IPK
Jadi:
- Gap: Belum ada penelitian tentang jenis game
- Novelty: Penelitian kamu membandingkan dua jenis game terhadap prestasi akademik
Tips Tambahan Biar Gampang Menemukan Gap dan Novelty
- Gunakan tools kayak Zotero atau Mendeley buat ngatur referensi
- Diskusi sama dosen pembimbing dari awal
- Ikut seminar atau webinar biar tahu tren riset terbaru
- Jangan buru-buru tentuin judul sebelum eksplorasi topik
- Bikin mind map dari jurnal-jurnal yang kamu baca
Mahasiswa Semester Akhir Wajib Ngerti! Ini Dia Penjelasan Tentang Research Gap dan Novelty dalam Skripsi
Research gap dan novelty itu ibarat nyawa dalam skripsi. Tanpa dua hal ini, penelitian kamu bisa dianggap kurang kuat dasarnya atau nggak punya keunikan. Tapi jangan takut duluan, karena nemuin gap dan novelty itu proses. Nggak harus instan, yang penting kamu telaten dan tahu cara nyarinya.
Semoga artikel ini bisa bantu kamu lebih paham dan percaya diri menghadapi dunia skripsi. Yuk, mulai sekarang jangan cuma baca satu dua jurnal aja. Luaskan referensimu, temukan celahnya, dan jadilah mahasiswa yang bisa menjawab tantangan riset dengan cerdas dan santai. Good luck!
Komentar
0