Zona Mahasiswa - Latar belakang skripsi itu ibarat pondasi bangunan. Kalau pondasinya kokoh, bangunan di atasnya juga bakal berdiri dengan mantap. Sama halnya dengan skripsi, latar belakang yang kuat akan mempermudah kamu menjelaskan relevansi penelitianmu dan membangun argumen yang solid.
Baca juga: Heboh! Cawagub Papua Diduga Aniaya Istri, Cekoki Miras hingga Paksa Threesome
Tapi, bikin latar belakang skripsi yang "nendang" itu nggak semudah kelihatannya. Banyak mahasiswa sering kebingungan harus mulai dari mana atau apa yang harus dimasukkan. Jangan khawatir, di artikel ini kita akan bahas tips supaya latar belakang skripsi kamu jadi lebih kuat dan meyakinkan. Yuk, simak!
Kenapa Latar Belakang Skripsi Penting Banget?
Latar belakang adalah bagian pertama dari skripsimu yang akan dibaca oleh pembimbing, penguji, dan pembaca lainnya. Bagian ini memberikan gambaran umum tentang masalah yang kamu angkat, kenapa masalah itu penting, dan alasan kamu memilih topik tersebut.
Fungsi utama latar belakang skripsi:
- Menjelaskan Masalah: Apa sih yang jadi persoalan utama di penelitianmu?
- Memberikan Konteks: Kenapa masalah ini penting untuk dibahas?
- Menghubungkan dengan Penelitian Sebelumnya: Bagaimana penelitianmu melengkapi atau memperbaiki penelitian yang sudah ada?
- Menguatkan Relevansi: Kenapa penelitianmu penting secara akademik atau praktis?
Dengan kata lain, latar belakang adalah "pintu masuk" yang menentukan apakah skripsimu terlihat menarik atau justru membosankan.
Tips Membuat Latar Belakang Skripsi yang Kuat
1. Pahami Topik Penelitianmu dengan Mendalam
Kamu nggak akan bisa menjelaskan latar belakang dengan baik kalau kamu sendiri nggak paham topiknya. Mulailah dengan membaca literatur terkait, jurnal ilmiah, buku teks, atau laporan penelitian sebelumnya.
Langkah-langkah:
- Baca minimal 5-10 referensi yang relevan.
- Catat poin-poin penting dari setiap sumber, seperti masalah utama, hasil penelitian, dan kesimpulan.
- Identifikasi celah penelitian (gap) yang bisa kamu jadikan alasan mengapa penelitianmu penting.
Contoh:
Misalnya, kamu meneliti pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental. Kamu bisa menemukan bahwa banyak penelitian sebelumnya hanya fokus pada remaja, sementara efeknya pada dewasa muda masih jarang dibahas.
2. Tentukan Masalah Utama dengan Jelas
Masalah utama adalah inti dari penelitianmu. Pastikan kamu bisa menjelaskan:
- Apa masalah yang ingin kamu selesaikan?
- Siapa yang terdampak oleh masalah ini?
- Kenapa masalah ini penting untuk diteliti sekarang?
Tips:
Hindari menuliskan masalah yang terlalu luas atau terlalu umum. Fokuslah pada satu masalah spesifik yang bisa kamu teliti dengan baik.
Contoh Kalimat:
"Perkembangan media sosial yang pesat telah membawa dampak signifikan pada kesehatan mental generasi muda. Namun, penelitian yang membahas hubungan ini pada kelompok dewasa muda masih terbatas, sehingga diperlukan kajian lebih mendalam."
3. Gunakan Data Pendukung
Latar belakang yang kuat harus didukung oleh data yang relevan dan terbaru. Data ini bisa berasal dari:
- Statistik resmi (BPS, WHO, dll).
- Hasil survei atau laporan penelitian.
- Fakta atau tren yang sesuai dengan topikmu.
Tips:
Gunakan data yang valid dan kredibel. Hindari menggunakan informasi dari blog pribadi atau sumber yang kurang terpercaya.
Contoh:
"Menurut data WHO (2023), sekitar 15% pengguna media sosial di dunia mengalami gejala kecemasan ringan hingga berat akibat penggunaan media sosial yang berlebihan."
4. Hubungkan dengan Penelitian Sebelumnya
Tunjukkan bahwa penelitianmu tidak berdiri sendiri. Jelaskan bagaimana penelitianmu melanjutkan, melengkapi, atau bahkan memperbaiki penelitian yang sudah ada.
Tips:
- Kutip beberapa penelitian relevan.
- Tunjukkan di mana posisi penelitianmu dibandingkan penelitian sebelumnya.
Contoh Kalimat:
"Penelitian sebelumnya oleh Smith et al. (2021) menemukan bahwa media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental remaja. Namun, penelitian ini belum mengeksplorasi dampaknya pada kelompok dewasa muda, yang menjadi fokus utama penelitian ini."
5. Jelaskan Manfaat Penelitianmu
Kenapa penelitianmu penting? Jelaskan manfaatnya, baik secara akademik maupun praktis.
Contoh:
- Akademik: "Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental."
- Praktis: "Hasil penelitian ini dapat membantu penyedia layanan kesehatan mental dalam merancang program intervensi yang efektif."
6. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Mengalir
Latar belakang yang baik harus mudah dipahami. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang, istilah yang terlalu teknis, atau struktur yang berantakan.
Tips:
- Gunakan kalimat pendek dan jelas.
- Pakai paragraf yang saling berhubungan.
- Gunakan transisi antar paragraf supaya tulisan mengalir dengan baik.
7. Tulis Sesuai Struktur yang Tepat
Latar belakang biasanya memiliki struktur seperti ini:
- Pendahuluan: Gambarkan secara umum masalah yang akan dibahas.
- Identifikasi Masalah: Jelaskan masalah utama dengan jelas.
- Konteks Penelitian: Berikan informasi tambahan yang relevan, seperti data atau tren.
- Penelitian Sebelumnya: Hubungkan penelitianmu dengan studi yang sudah ada.
- Manfaat Penelitian: Jelaskan manfaat yang diharapkan dari penelitianmu.
Kesalahan yang Harus Dihindari
1. Terlalu Banyak Definisi
Jangan menghabiskan terlalu banyak ruang untuk mendefinisikan istilah-istilah. Fokuslah pada masalah utama.
2. Data yang Kadaluarsa
Gunakan data terbaru. Data yang usang bisa membuat penelitianmu terlihat tidak relevan.
3. Masalah yang Terlalu Umum
Hindari menulis masalah yang terlalu luas. Fokus pada satu masalah spesifik yang bisa kamu teliti dengan mendalam.
4. Kurang Fokus pada Penelitian Sebelumnya
Pastikan kamu menyebutkan penelitian sebelumnya yang relevan. Ini akan menunjukkan bahwa penelitianmu berdasar dan relevan.
Contoh Latar Belakang Skripsi yang Kuat
Topik: Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Dewasa Muda
- Pendahuluan:
"Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, pengguna media sosial meningkat hingga 73% pada tahun 2023, dengan sebagian besar pengguna berasal dari kelompok dewasa muda." - Identifikasi Masalah:
"Namun, penggunaan media sosial yang berlebihan sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi." - Konteks Penelitian:
"Studi oleh WHO (2023) menemukan bahwa 15% pengguna media sosial mengalami kecemasan, namun penelitian ini lebih fokus pada remaja dibandingkan dewasa muda." - Penelitian Sebelumnya:
"Penelitian oleh Smith et al. (2021) menunjukkan dampak negatif media sosial pada remaja. Namun, masih ada kesenjangan penelitian pada kelompok dewasa muda." - Manfaat Penelitian:
"Penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah tersebut dan memberikan wawasan baru tentang dampak media sosial pada kesehatan mental dewasa muda."
Mahasiswa Semester Akhir Wajib Baca Tips Ini Supaya Latar Belakang Skripsi Kamu Menjadi Kuat!
Latar belakang skripsi adalah elemen penting yang harus ditulis dengan cermat. Dengan memahami topik penelitian, menentukan masalah utama, menggunakan data pendukung, dan menghubungkan dengan penelitian sebelumnya, kamu bisa membuat latar belakang yang kuat dan meyakinkan. Jangan lupa, gunakan bahasa yang jelas dan struktur yang rapi supaya pembaca mudah memahami ide-ide yang kamu sampaikan.
Komentar
0