Opini

Mahasiswa Cerdas Hanya Ada di Warung Kopi, di Kelas Hanya Numpang Tidur Saja

15 Desember 2020 | 16:41:01

zonamahasiswa.com - Ketika mahasiswa aktivis sedang masuk kelas, hal pertama yang ia cari adalah bangku paling belakang untuk rebahan.

Beberapa jam yang lalu, sekitar jam 7 pagi, Sans datang ke kontrakannya dengan sepeda andalannya, Astrea Grand Prima. Usut punya usut ternyata ia habis melakukan diskusi besar-besaran dengan temannya di warung kopi, tadi malam ia habis membedah buku-buku 'Sosial-Politik' bersama teman-teman aktivis mahasiswa lainnya.

Singkatnya, si Sans akhirnya bergadang semalaman, dan berdampak terhadap jam kuliahnya yang sebentar lagi akan dimulai. Mau tidak mau kelas menjadi ide cemerlang dari Sans untuk sekedar tertidur dan menghilangkan rasa kantuk yang sangat berat.

Sebagai sesama pecinta warung kopi, sekalipun untuk diskusi dan membaca buku seperti Sans, kuliah tetap menjadi prioritas utama yang harus kita lakukan. Saya bisa paham, kalau terlalu asik diskusi tanpa kendali memang dapat merubah cara pandang siapapun itu.

Kopi dan Diskusi

(Foto: Aepkomo)

Saat mulai berangkat ke warung kopi, dan terasa seru materi diskusi yang akan  dibahas, hal pertama yang muncul dipikiran mahasiswa adalah 'yang penting hayukk meluncur' bukan hanya sekedar meluncur saja, melainkan kita sudah siapkan  bekal buku untuk dijadikan rujukan utama dalam diskusi.

Jika sebelumnya terbiasa menjadi mahasiswa polosan (alias: Kuliah pulang-kuliah pulang) kini semenjak mendengar warung kopi dan organisasi, Sans semakin lincah dan kritis seperti 'Naruto Shippuden' yang selalu penasaran mencari ilmu ninjanya.

Sialnya, duit kiriman orang tua yang ia andalkan semakin kempes lantaran perhari Sans gunakan untuk membayar 4 gelas kopi ijo susu dan rokok kretek 'Dji Sam Soe' layaknya aktivis 90-an. Selain itu, celana yang ia pakai mulai robek dan rambut menjadi gondrong, seolah mengekspresikan hidup adalah sebuah kenikmatan hangatnya kopi dan lezatnya diskusi.

Begitu seterusnya Sans lakukan, hingga kuliah menjadi prioritas yang nomor dua. Kuliah bagi Sans bagaikan tempat untuk menenangkan kejenuhan berpikir di warung kopi. Kelas adalah ruang ternyaman bagi dia dalam beristirahat dan berpacu ria dengan mimpi.

Sebagai seorang aktivis, kritis itu boleh. Namun bukan berarti harus melupakan jati diri. Yaitu kuliah dan menuntut ilmu di kampus. Bayangkan saja, seandainya Sans tidak punya kesempatan untuk kuliah sebagaimana yang ia lakukan saat ini. Tentunya tidak akan se kritis dan seperti yang ia rasakan saat ini.

Realita yang Sans lakukan saat ini memang tidak asing kita temukan. Bahkan mereka rela ngulang hingga 14 semester hanya karena terlalu asik dengan dunia organisasi. Karena, mahasiswa saat ini tidak seperti sosok karakter film 'Naruto' yang ingin segera menguasai banyak jurus dan tekun dalam belajar, hingga akhirnya menjadi seorang raja 'Konoha' yang dihormati dan disegani. Maklum, adminnya penggila film 'Naruto Shippuden'.

Kopi, wifi dan diskusi mungkin cara mahasiswa untuk mengapresiasi dan mengembangkan ilmunya. Namun kelas juga ruang untuk menimba banyak ilmu dari dosen. Ya, sekalipun dosennya killer, tapi setidaknya tidak introvert kayak 'Kakashi guru Naruto', sih.

Baca Juga: Mahasiswa Aktivis Hanya Ingin Narsis Di Hadapan Mahasiswa Baru! Apakah Benar Seperti Itu?

Kuliah Vs Diskusi

(Foto: Hai Grid)

Kuliah bukan ruang-ruang pembodohan, tapi juga bukan ruang segalanya mendapatkan apa yang kita inginkan. Melainkan, kuliah merupakan ruang bagaimana kita menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan.

Jangan anggap segala sepele, apalagi kita menyepelekan kuliah. Tidak semua yang kita katakan tidak baik itu tidak benar, tergantung bagaimana cara kita menyikapi. Termasuk menyikapi antara urusan kuliah dan urusan diskusi organisasi.

Setidaknya bisa kita seimbangkan semuanya, maupun kuliah atau diskusi di warung kopi, apabila tidak kita jalani dengan seimbang. Bagaikan Sans yang hanya hidup selurus cangkir kopi, yaitu baru tebuka pikirannya kalau sudah di warung  kopi.

Mahasiswa Cerdas Hanya Ada di Warung Kopi, di Kelas Hanya Numpang Tidur Saja

Masihkan kita mau melupakan niat awal Sobat Zona? Apabila kita hanya terpaku pada satu dimensi, maka keberhasilan sulit untuk segera kita dapatkan.

Intinya, aktifkan notifikasi dan nikmatilah sajian konten terupdate kita setiap hari.

Baca Juga: Dosen yang Terlambat Masuk Kelas Dibiarkan, Kenapa Kalau Mahasiswa yang Telat Disuruh Tutup Pintu dari Luar?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150