Opini

Dosen yang Terlambat Masuk Kelas Dibiarkan, Kenapa Kalau Mahasiswa yang Telat Disuruh Tutup Pintu dari Luar?

Tiffany Maulany Putri 14 Desember 2020 | 19:04:33

zonamahasiswa.id – Kata "terlambat" seakan menjadi kata yang haram hukumnya bagi mahasiswa. Pokoknya jika mahasiswa terlambat, maka sudah selesai. Tidak akan lagi ada dispensasi apapun bagi beberapa dosen, alias tidak bisa masuk kelas.

Namun, bagaimana jika dosen yang terlambat? Apakah akan berlaku kalimat itu pula?

Ilustrasinya 'Tutup Pintu Dari Luar'

Suara seperti pintu yang terbuka dengan sengaja membuat seluruh kepala di dalam kelas menoleh ke arah pintu masuk. Sans muncul dari balik pintu dengan melongokkan sedikit kepalanya. Setengah berbisik, ia meminta maaf kepada pak dosen karena terlambat masuk kelas.

Ia sedikit melirik jam tangan yang melingkar pada tangan kirinya. Baru 15 menit terlewat dari jam masuknya. Semoga saja ia masih bisa masuk kelas hari ini.

“Tutup pintu dari luar, ya” ucap pak dosen, bahkan tanpa menoleh ke arah Sans. Kalimat tersebut merupakan ultimatum bagi para mahasiswa yang menandakan mereka tidak diizinkan masuk ke dalam kelas.

Terpaksa Sans tidak jadi masuk kelas hari itu. Sudah kurang tidur, tidak sempat sarapan, plus ngos-ngosan setelah berlari dari kos-kosannya yang lumayan jauh dari kampusnya.

Baca Juga: Mahasiswa Yang Pakai Kacamata Bukan Karena Mata Minus Itu Tujuannya Buat Apa Ya?

Minggu selanjutnya, Sans bertekad untuk masuk lebih awal. Ia berjalan dengan riang menyusuri koridor menuju kelasnya. Tidak ada lagi tutup pintu dari luar hari ini.

Namun, sudah satu jam berlalu dan kelas juga sudah hampir penuh oleh teman-temannya,  pak dosen belum juga datang. Beberapa temannya bahkan sudah mulai jenuh, bertanya-tanya kemana dosen yang akan mengajar pada hari itu.

Tak berapa lama, yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pak dosen muncul dari balik pintu dan berjalan dengan santai menuju ke meja dosen tepat di depan kelas. Pelajaran hari itu berlangsung seperti biasanya hingga selesai, tanpa ada permohonan maaf maupun konfirmasi kenapa dosen tersebut datang terlambat.

Lalu, pada minggu-minggu selanjutnya pun terjadi lagi. Pak dosen masih saja datang terlambat. Tak jarang sampai satu jam lebih terlambatnya tanpa menjelaskan lebih lanjut alasan keterlambatannya.

Batin Sans berontak. Ia marah karena dosen yang tidak mengizinkannya masuk kelas minggu lalu hanya karena terlambat 15 menit. Ia bertanya mengapa ketika mahasiswa yang terlambat tidak diberi izin masuk kelas, sedangkan dosen yang sudah terlambat 1 jam lamanya malah dibiarkan saja.

Apakah karena beliau lebih tua umurnya? Apakah karena kita sebagai mahasiswa, makanya hanya mahasiswa saja yang harus menjadi target pendisiplinan? Bagaimana dengan dosen yang juga sering tidak disiplin?

Tidak Datang Terlambat Melatih Kedisiplinan, Katanya

(foto: https://mystupidtheory.com/)

Menghadiri pertemuan dalam lingkungan manapun harusnya sih tepat waktu, apalagi masuk kelas, baik yang mengajar maupun yang diajar. Hal tersebut menurut para guru SD hingga dosen akan melatih kebiasaan siswa dan mahasiswa untuk belajar disiplin waktu, katanya.

Dalam lingkungan universitas, mau siapapun orangnya, apapun tingkatan jabatannya, semua orang harus disiplin, baik mahasiswa, dosen, bahkan sampai ke staf petugas kebersihan sekalipun. Bagi yang melanggar, tentu akan mendapatkan konsekuensi.

Namun, agaknya hanya mahasiswa saja yang mendapat pendisiplinan, seperti yang dialami oleh Sans tadi. Ia hanya terlambat 15 menit, namun langsung tutup pintu dari luar.

Lah kok pak dosen yang terlambat  selama sejam tadi dibiarkan begitu saja? Tidak ada pendisiplinan apapun, bahkan sudah sampai berminggu-minggu terlambat pun juga seperti itu.

Padahal, kalau yang terlambat mahasiswa, ke kepo-an dosen melebihi presenter infotainment. Alasan kenapa terlambat, kenapa bisa terlambat, kenapa tidak bisa tepat waktu, bannya bocor, kok bisa? Bensinnya abis, kok bisa? Deretan pertanyaannya udah kayak kereta api panjangnya.

Giliran Dosen Coba yang Kayak Gitu...

(foto: https://rencanamu.id/)

Kalau boleh bertanya, bisa nggak sih, giliran mahasiswa yang mendisiplinkan dosen yang terlambat masuk kelas? Misalnya mendesak dosen untuk memotong SKS gitu, biar nggak lama-lama penyampaian materinya? Atau dosen yang mendapat kalimat ‘tutup pintu dari luar’ dari mahasiswa?

Tapi yang ada pasti  dijawab “kalau saya sih nggak papa, kan kalian yang butuh ilmu dari saya”. Atau nggak “bisa, tapi saya kasih tugas saja ya yang banyak, sebanyak dosa kalian menghibah saya”. Bisa juga “saya hanya mengikuti prosedur kampus, ayo masuk kelas lagi”.

Kalau ada yang mau langsung lapor ke Bagian Akademik Fakultas pun, Mimin nggak yakin akan mendapat tanggapan yang baik. Paling mentok pihak BAK akan menegur secara lisan. Setelah itu beliau masih saja lenggang kangkung, tidak ada niatan untuk evaluasi atas perilakunya.

Baca Juga: Mahasiswa Aktivis Hanya Ingin Narsis Di Hadapan Mahasiswa Baru! Apakah Benar Seperti Itu?

Dosen yang Terlambat Masuk Kelas Dibiarkan, Kenapa Kalau Mahasiswa yang Telat Disuruh Tutup Pintu dari Luar?

Susah emang kalau mau melawan seseorang yang punya power lebih, apalagi kita sebagai mahasiswa juga diharuskan untuk segan dengan dosen. Sampai akhir ulasan ini pun tidak ketemu kan, apa alasan kenapa dosen yang terlambat masuk kelas dibiarkan, tetapi ketika mahasiswa yang telat disuruh tutup pintu dari luar, alias tidak boleh masuk kelas?

Jadi mau dosen terlambat sampai berapa jam pun, ya sudah lah, sebagai mahasiswa kita terima saja. Mau mengadu pun, pasti hanya biasa saja tanggapannya. Toh, perkara disiplin itu dari pribadi masing-masing saja. Mau mengatur orang lain untuk disiplin juga pun tidak semua orang bisa.

Apalagi ke orang-orang yang sejak awal sudah merasa ‘saya sudah benar, saya lebih tua, dan kamu tidak berhak mengatur saya’.

Aktifkan notifikasi yuk kalau ingin mendapatkan ulasan opini lainnya!

Baca Juga: Buat Apa Kuliah? Jika di Google Sudah Tersedia Semua

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150