Berita

Covid-19 Kian Meledak, Bagaimana Nasib Perkuliahan Semester Depan?

Nisrina Salsabila 18 Juli 2022 | 10:41:09

zonamahasiswa.id - Kasus Covid-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan kasus baru. Setidaknya pada Sabtu (16/7) terdapat kasus baru sejumlah 4.329, sementara pada Minggu (17/7) tercatat ada 3.540 kasus.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak bulan Maret 2020 lalu terdapat 6.134.953 kasus. Sebelumnya, pemerintah pun telah memprediksi terkait kenaikan penyebaran Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang akan terjadi pekan ini sampai akhir bulan Juli nanti.

"Kan sejak awal sudah diberitahukan kalau di pekan kedua, ketiga hingga keempat Juli itu kemungkinan akan terjadi kenaikan dan lonjakan kasus yang diprediksi sekitar 20 ribu per hari. Jadi puncaknya itu," ujar Jubir Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril.

Baca Juga: Sudah Siap Kuliah Tatap Muka? Mahasiswa Wajib Ketahui Aturan Terbaru Ini

Nasib Perkuliahan Saat Pandemi Covid-19

Meski adanya lonjakan kasus Covid-19, Syahril menyebut masyarakat tak perlu khawatir sejak memang akan terjadi lonjakan karena subvarian baru. Ia menjelaskan faktor lain yang menyebabkan naiknya kasus Covid-19, tak lain karena meningkatnya tracing dan testing.

Melansir Republika, jika melihat berdasarkan data Satgas Covid-19 pada Minggu (!7/7) terdapat 80.354 spesimen diperiksa dan ada 60.848 masyarakat yang menjalani PCR.

"Jangan disikapi sebagai satu hal buruk, tapi kita lihat negara lain 150 ribu per hari tinggi, yang terpenting saat ini adalah tidak banyak yang masuk rumah sakit dan hospitalisasi tidak tinggi. Begitu pun angka kematian rendah," kata Syahril.

Sementara, adanya lonjakan kasus yang meningkat tersebut membuat sebagian masyarakat khawatir. Terlebih bagi mahasiswa yang mulai resah akan ketetapan kuliah daring atau luring pada semester depan nanti.

Sebelumnya, jelang perkuliahan semester ganjil 2022/2023 Ditjen Diktirister sudah mengingatkan panduan penyelenggaran kuliah tatap muka. Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Ditjen Diktiristek nomor 3 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19 Tahun Akademik 2022/2023 pada 24 Juni 2022.

Sejalan dengan itu, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengungkap rencana perkuliahan semester ganjil akan dilaksanakan 100 persen secara luring.

"PTM semester depan ini harusnya semakin utuh, semakin 100 persen dan protokolnya masih standar. Memakai masker, cuci tangan , jarak mungkin bisa agak lebih tidak harus dua meter cukup satu meter," terangnya dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch IV.

Terlepas dari itu, kabar ini kian membuat mahasiswa hingga maba yang akan mengikuti ospek semakin khawatir. Mereka mengkhawatirkan dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 akan mempengaruhi keputusan perkuliahan luring nantinya.

Namun tak sedikit pula yang tetap ingin mengikuti perkuliahan secara daring dengan sejumlah alasannya. Salah satu alasannya karena sebagian mahasiswa sudah terlalu nyaman dengan perkuliahan daring.

"Pokoknya harus offline, jujur interaksi secara langsung itu sangat dibutuhkan seta lebih membentuk karakter yang ngomong online ada masalah apa sih," tutur salah satu warganet.

"Perasaan setiap mau masuk sekolah tahun ajaran baru Corono naik mulu," lanjutnya.

"Online aja gapapa tapi pas habis PPKMB baru offline," sambung warganet lain.

Covid-19 Kian Meledak, Bagaimana Nasib Perkuliahan Semester Depan?

Itulah ulasan mengenai kenaikan kasus Covid-19 yang diprediksi akan melonjak pada akhir bulan Juli hingga keresahan mahasiswa akan nasib perkuliahan semester ganjil nanti.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Mahasiswa Unila Palsukan Tanda Tangan di MK hingga Pihak Kampus Beri Pembelaan

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150