zonamahasiswa.id - Beberapa waktu ini media sosial, Twitter tengah dihebohkan oleh curhatan seorang anak magang yang diberi gaji kecil selama bekerja. Pegawai magang tersebut mengaku dia hanya digaji sebesar Rp100 ribu per bulan, namun bisa dipotong tergantung performa mereka.
Selain itu, bila keluar dari perusahaan, para pegawai magang tersebut akan dikenai penalti sebesar Rp500 ribu. Curhatan anak magang ini dibagikan oleh @taktekbum pada unggahannya beberapa hari yang lalu.
Baca Juga: Miris, Mahasiswa Bunuh Diri karena Disebut Gagal Ujian, Padahal Hasilnya Lulus
Curhatan Mantan Anak Magang Campuspedia
Pemilik akun @taktekbum membagikan sebuah tangkapan layar yang berisi curhatan dari seorang intern pada Senin (25/10). Dalam curhatan itu, anak magang tersebut mengatakan bahwa perusahaan startup tempatnya bekerja hanya memberi gaji Rp100 ribu per bulannya yang bisa dipotong tergantung performa.
"Soal upah? 100k per bulan, itu pun masih dipotong sekian persen tergantung performa kami yang kami sendiri enggak tahu perhitungan potongnya. Sangat tidak transparan," katanya.
Mirisnya lagi, mantan anak magang tersebut juga bercerita mengenai pinalti yang harus dibayar jika mundur sebelum masa magang habis. Peserta magang akan mendapat pinalti sebesar Rp500 ribu bila resign sebelum waktunya.
"Penalti 500k untuk setiap orang yang resign internship. Saya punya bukti beberapa teman saya yang membayar. Ada belasan intern yang resign, setidaknya pada angkatan internship saya," jelasnya.
Padahal gaji tersebut tidak sesuai dengan jam kerja para pemagang di sana. Berdasarkan cerita yang diungkapnya, pekerja magang memiliki jam kerja yang sama dengan para pegawai tetap di perusahaan startup tersebut.
"Tuntutan kerja 20 jam per minggu. sound fine, but nope in reality, kami kerja lebih dari itu karena di -pressure target kerja, performa, tanpa mentoring apa pun," lanjutnya.
Dalam unggahan tersebut masih belum diketahui perusahaan startup mana yang dimaksud. Bahkan pengunggah pun bertanya-tanya perusahaan mana yang tega melakukan hal tersebut.
"Wow startup apa yaaaa.... ini sih untung dar pemagang yang resign sekaligus dapet keringet dan darah gratis dari pekerja magang," tulisnya.
Tidak butuh waktu yang lama unggahan tersebut menjadi viral di Twitter. Para warganet berbondong-bondong menulis komentar di kolom komentar @taktekbum. Ternyata banyak pegawai magang lain yang memiliki nasib sama dengan si pencerita. Bahkan mereka berani menyentil si perusahaan yang dimaksud adalah startup bidang media pendidikan.
Bos Campuspedia Minta Maaf
Warganet mulai menelusuri perusahaan yang dimaksud dalam curhatan tersebut. Hingga diketahui perusahan yang dimaksud adalah Campuspedia yang merupakan startup di Surabaya.
Mengetahui hal itu, media pun berbondong-bondong mendatangi kantor Campuspedia yang terletak di Koridor Co-working Space lantai 3 di Jalan Tunjungan Nomor 1, Surabaya. Sayangnya ketika dikujungi wartawan, kantor tersebut tampak sepi dan tidak ada kegiatan apa pun.
Bersasarkan informasi yang diperoleh kantor Campuspedia sudah sepi dan tidak berkegiatan selama sepekan terakhir. Padahal menurut salah satu pegawai Koridor Co-working Space para pegawai Campuspedia sering berkegiatan di sana.
Pada Kamis (28/10), CEO Campuspedia, Akbar Maulana menyampaikan permintaan maaf kepada para mantan pegawai magang mereka. Permintaan maaf tersebut ia unggah di akun Twitter @campuspedia_di.
"Halo, teman-teman online Campuspedia. Memperhatikan situasi yang terjadi, serta menanggapi masukan dan kritik dari teman-teman, izinkan kami menyampaikan permohonan maaf berikut," tulisnya pada akun Twitternya.
Melihat unggahan surat permintaan maaf tersebut, para warganet nampak memberikan komentar negatif pada CEO Campuspedia tersebut.
"Mending tutup dulu perusahaannya dah. Ini CEO coba kerja dulu di bawah orang lain biar bisa jadi leader yang bener. Semena-mena amat dah, makannya coba jadi bawahan dulu biar bisa menghargai bawahan juga," tulis akun @pacinoisseur.
"Nulis "500k" di lembar permintaan maaf yang harusnya sih bahasanya baku resmi? lo kira fjb?? Bodo anying ieu mana yg periode terdahulu tetep dikenain penalty lg itu goblog bgt," kata @idonteatrawfood.
"Kejam amat nih kantor, minta maap oke tapi bayar tuh ganti rugi kesemua yg udah magang. Jangan tunggu dibakar massa kantornya," ujar @Normaluv.
"Akbar, bae bae aja lu, ganti lah uangnya masa minta maaf aja," tulis @tiwulgat0t.
Beberapa komentar yang memintanya mengganti uang para anak magangpun dijawab oleh akun Twitter Campuspedia. Mereka mengatakan bahwa seluruh uang denda akan segera dikembalikan kepada pihak terkait. Namun, masih dalam proses pendataan.
Baca Juga: Heboh! Mahasiswa Malang Demo 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf, Sebut Kebijakannya Tak Pro Rakyat
Tanggapan Pemkot Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya yang telah mengetahui kasus Campuspedia pun ikut merespons persoalan tersebut. Mereka langsung berkomunikasi dengan Campuspedia serta menggali permasalahan yang sebenarnya terjadi.
"Sebelum viral pemkot sudah tahu. Sudah naik tapi belum ramai, kita melakukan pembinaan, komunikasi. Kami juga menggali kenapa mereka seperti itu, apa dasarnya, kami komunikasi bahwa ketika teman-teman startup memanfaatkan fasilitas pemkot, alangkah lebih baik tidak ada hal yang seperti kemarin," ujar Kabag Humas Pemkot, Febriadhitya Prajatara.
Febri mengatakan Koridor Co-working Space yang ditempati Campuspedia, merupakan tempat semangat untuk menggali ilmu, memberdayakan, mendorong, dan menyemangati anak-anak Surabaya yang ingin membuat startup, dan difasilitasi di Co-working Space.
Viral! Gaji Anak Magang Rp100 Ribu, Bos Campuspedia Minta Maaf, Pemkot Surabaya pun Angkat Bicara
Itulah ulasan Mimin tentang bos Campuspedia yang telah meminta maaf. Bagaimana pendapat Sobat Zona?
Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar perkuliahan dan mahasiswa, serta aktifkan notifikasinya.
Baca Juga: Viral! IG Rachel Vennya Hilang, Wanita ini Terancam Gagal Skripsi, Lho Kok Bisa?
Komentar
0