Berita

Thailand Resmi Akui Pernikahan Sejenis, Ratusan Pasangan Sesama Jenis Menikah Massal! 

Muhammad Fatich Nur Fadli 24 Januari 2025 | 13:06:55

Zona Mahasiswa - Thailand baru saja mencetak sejarah sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Keputusan ini menjadikan Thailand sebagai negara ketiga di Asia setelah Taiwan dan Nepal yang mengakui hak pasangan LGBTQ+ untuk menikah secara legal.

Baca juga: Dicari Pihak Kampus Untuk Klarifikasi, Sandy Koordinator JRP yang Ngaku Mahasiswa UMT Ternyata Sudah Bukan Mahasiswa Sejak 2021

Thailand Resmi Akui Pernikahan Sesama Jenis

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, telah mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis setelah sebelumnya disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Thailand pada April dan Juni lalu. Undang-undang ini memberikan hak-hak hukum, keuangan, dan medis penuh bagi pasangan dari jenis kelamin apa pun.

Pengesahan undang-undang ini disambut dengan antusias oleh komunitas LGBTQ+ di Thailand. Pada Kamis (23/1), ratusan pasangan sesama jenis menikah dalam acara pernikahan massal yang diadakan di sebuah mal di Bangkok. Karpet pelangi digelar sebagai simbol kebebasan dan kesetaraan, serta suasana penuh sukacita terlihat di antara para pasangan yang hadir.

Proses Legalisasi yang Panjang

Thailand dikenal sebagai negara yang ramah terhadap komunitas LGBTQ+, namun perjuangan untuk mendapatkan hak legalitas pernikahan ini bukanlah hal yang mudah. Selama lebih dari dua dekade, aktivis dan kelompok pendukung hak LGBTQ+ telah berjuang keras untuk mencapai titik ini.

Meskipun masyarakat Thailand cenderung memiliki nilai-nilai konservatif, perubahan sosial yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir mendorong pergeseran pandangan terhadap hak-hak LGBTQ+. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyambut keputusan ini dengan antusias, bahkan membagikan dukungannya di media sosial dengan tagar #LoveWins.

Hak-Hak yang Diperoleh Pasangan Sesama Jenis di Thailand

Dengan diberlakukannya undang-undang ini, pasangan sesama jenis di Thailand kini memiliki hak yang setara dengan pasangan heteroseksual dalam hal:

  1. Hak Hukum:
    • Mendaftarkan pernikahan secara resmi.
    • Mengadopsi anak secara sah.
    • Mendapat perlindungan hukum dalam hal perceraian dan warisan.
  2. Hak Keuangan:
    • Berhak atas tunjangan pasangan.
    • Akses ke asuransi dan fasilitas keuangan bersama.
  3. Hak Medis:
    • Mendapatkan hak sebagai pasangan sah dalam hal keputusan medis.
    • Mewarisi hak pensiun pasangan.

Reaksi Masyarakat dan Tantangan yang Dihadapi

Pengesahan pernikahan sesama jenis ini menuai beragam respons di Thailand. Banyak pihak yang menyambut baik keputusan ini sebagai langkah maju dalam kesetaraan hak asasi manusia. Namun, tidak sedikit juga yang masih menolak dengan alasan budaya dan agama.

Kelompok konservatif di Thailand masih memandang pernikahan sesama jenis sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai tradisional. Meski begitu, pemerintah tetap berkomitmen untuk melindungi hak-hak seluruh warganya tanpa diskriminasi.

Bagaimana dengan Negara-Negara Asia Tenggara Lainnya?

Thailand menjadi pelopor di Asia Tenggara, namun bagaimana dengan negara lain di kawasan ini?

  • Indonesia: Mayoritas masyarakat masih menentang pernikahan sesama jenis. Sebuah survei dari Pew Research Center menunjukkan bahwa 92% warga Indonesia menolak legalisasi pernikahan sesama jenis, dengan alasan agama dan budaya.
  • Malaysia: Seperti Indonesia, mayoritas warga Malaysia juga menolak legalisasi ini. Pemerintah Malaysia bahkan memiliki undang-undang yang melarang hubungan sesama jenis.
  • Singapura: Meskipun telah mencabut undang-undang yang mengkriminalisasi hubungan sesama jenis, pernikahan sesama jenis masih belum diakui secara legal di negara ini.
  • Filipina: Perdebatan tentang pernikahan sesama jenis terus berlanjut, namun sejauh ini belum ada langkah konkret untuk melegalkannya.

Dampak Positif Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis

Pengesahan undang-undang pernikahan sesama jenis di Thailand diprediksi akan membawa dampak positif, seperti:

  1. Meningkatkan Pariwisata: Thailand dikenal sebagai destinasi wisata populer bagi komunitas LGBTQ+. Legalisasi ini bisa semakin meningkatkan jumlah wisatawan yang ingin merayakan pernikahan mereka di negara ini.
  2. Mendorong Kesetaraan Hak: Langkah ini menjadi contoh bagi negara-negara lain di Asia Tenggara untuk mempertimbangkan hak-hak LGBTQ+.
  3. Peningkatan Ekonomi: Pernikahan sesama jenis berpotensi meningkatkan sektor ekonomi, terutama dalam industri pernikahan dan perhotelan.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski undang-undang ini telah disahkan, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Thailand dalam implementasinya, seperti:

  • Stigma Sosial: Masih ada pandangan negatif terhadap komunitas LGBTQ+ dari kelompok konservatif.
  • Penerimaan di Tempat Kerja: Beberapa sektor pekerjaan masih menutup diri terhadap pekerja LGBTQ+.
  • Pendidikan dan Sosialisasi: Diperlukan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat agar lebih menerima pernikahan sesama jenis.

Thailand Resmi Akui Pernikahan Sejenis, Ratusan Pasangan Sesama Jenis Menikah Massal!

Thailand telah mengambil langkah besar dengan melegalkan pernikahan sesama jenis, menjadikannya sebagai pionir di Asia Tenggara. Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, langkah ini adalah kemenangan besar bagi komunitas LGBTQ+ dan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk lebih terbuka dan menghargai hak asasi manusia.

Pengesahan ini bukan hanya soal hak hukum, tetapi juga tentang pengakuan terhadap cinta dalam berbagai bentuknya. Dengan kebijakan ini, Thailand menunjukkan bahwa cinta tidak memiliki batas, dan semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang setara di mata hukum.

Baca juga: Meresahkan! 15 Mahasiswa di Mataram Jadi Korban Modus ‘Zikir Zakar’ Pelecehan Seksual Oknum Dosen Penyuka Sesama Jenis

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150