
Zona Mahasiswa - Halo, Sobat Zona! Udah selesai interview kerja, tapi malah takut kena ghosting? Waduh, pasti nggak enak banget ya. Udah capek-capek nyiapin jawaban, riset perusahaan, bahkan rela begadang buat persiapan, eh malah nggak ada kabar. Rasanya kayak di-PHP-in gebetan!
Baca juga: Tenang Aja! Begini Cara Perkenalan Diri Buat Interview Kerja Biar Lolos ke Tahap Selanjutnya
Tapi tenang, jangan buru-buru insecure dulu. Bisa jadi kamu cuma lupa nanyain hal-hal penting di akhir interview. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas pertanyaan-pertanyaan yang wajib kamu tanyain biar kamu nggak diabaikan. Yuk, simak sampai habis!
1. Tanyakan Tentang Proses Selanjutnya
Setelah interview selesai, jangan langsung pamit begitu aja. Tanyain:
"Kapan kira-kira saya bisa mendengar kabar selanjutnya?"
Pertanyaan ini penting biar kamu tahu timeline rekrutmen. Kalau kamu tahu kapan harus follow-up, kamu nggak akan harap-harap cemas nunggu kabar. Selain itu, ini nunjukin kalau kamu antusias dan serius dengan posisi yang dilamar.
Kenapa Ini Penting?
Banyak kandidat yang kena ghosting gara-gara nggak tahu kapan harus follow-up. Dengan tanya soal proses selanjutnya, kamu bisa atur ekspektasi dan bikin recruiter tahu kamu memang tertarik.
2. Minta Feedback dari Pewawancara
Feedback itu berharga banget, lho!
"Apakah ada hal yang bisa saya tingkatkan dari jawaban saya tadi?"
Dengan begini, kamu bisa tahu kekuatan dan kelemahanmu. Nggak cuma itu, pertanyaan ini juga nunjukin keseriusan dan keinginan kamu buat berkembang. Plus, kamu bisa evaluasi diri biar performa di interview berikutnya makin mantap.
Tips Bonus:
Kalau pewawancara kasih feedback, catat baik-baik. Feedback ini bisa jadi senjata kamu di proses interview berikutnya atau di perusahaan lain.
3. Kepoin Budaya Kerja di Perusahaan
Jangan sampe salah tempat, Sob!
"Bagaimana budaya kerja di sini?"
Pertanyaan ini penting biar kamu tahu apakah budaya perusahaan cocok sama nilai pribadimu. Misalnya, kamu tipe orang yang suka kerja fleksibel, tapi ternyata perusahaan menerapkan jam kerja super ketat. Nah, dari sini kamu bisa pertimbangin lebih lanjut.
Kenapa Harus Ditanya?
Budaya kerja yang cocok bikin kamu betah dan produktif. Kalau nggak cocok, bisa-bisa kamu malah stres di tempat kerja.
4. Tanyakan Tentang Tim dan Proyek yang Akan Ditangani
Supaya kamu punya gambaran lebih jelas, tanya aja:
"Apakah saya akan bekerja dalam tim? Bisa ceritakan lebih banyak tentang proyek yang akan saya kerjakan?"
Dengan pertanyaan ini, kamu jadi lebih siap dan paham peranmu nanti. Kamu juga bisa lihat apakah proyek yang akan dikerjakan sesuai dengan keahlian dan minatmu.
Insight Tambahan:
Tahu soal tim dan proyek bisa bantu kamu ngejaga ekspektasi. Misalnya, kamu tahu siapa aja yang bakal jadi partner kerja dan tantangan apa yang mungkin muncul.
5. Konfirmasi Alur Komunikasi
Biar nggak salah paham dan nggak salah ngecek inbox, kamu bisa bertanya:
"Melalui saluran apa saya akan dihubungi untuk informasi selanjutnya?"
Dengan begitu, kamu bisa memantau kabar dengan efektif. Apakah lewat email, telepon, atau platform lain seperti LinkedIn.
Kenapa Ini Penting?
Kadang, pesan dari HR suka masuk ke folder spam. Kalau kamu tahu salurannya, kamu bisa cek secara rutin di tempat yang tepat.
6. Tanyakan Tentang Kesempatan Pengembangan Diri
Perusahaan yang bagus pasti dukung pengembangan karyawannya.
"Apakah perusahaan menyediakan program pelatihan atau pengembangan keterampilan?"
Ini menunjukkan kalau kamu punya semangat belajar dan berkembang. Perusahaan juga bakal lihat kamu sebagai kandidat potensial yang nggak cuma mau kerja, tapi juga mau terus upgrade diri.
Apa Untungnya Buat Kamu?
Kamu bisa tahu apakah perusahaan punya jalur karier yang jelas dan mendukung pengembangan skill kamu di masa depan.
7. Pastikan Timeline Perekrutan
Supaya kamu nggak berasumsi dan bikin skenario sendiri di kepala, pastikan timeline-nya:
"Berapa lama proses perekrutan biasanya berlangsung?"
Pertanyaan ini bisa meminimalisir rasa cemas dan harap-harap tak pasti. Kamu jadi tahu kapan harus follow-up dan kapan harus move on ke peluang lain.
Tips Praktis:
Kalau timeline udah lewat dan kamu belum dapet kabar, jangan ragu buat follow-up dengan sopan. Kadang, proses rekrutmen memang butuh waktu lebih lama.
8. Tanya Soal Proses Orientasi (Onboarding)
Kalau kamu lolos, pasti butuh waktu adaptasi, kan?
"Bagaimana proses orientasi untuk karyawan baru di perusahaan ini?"
Ini nunjukin kalau kamu udah mikirin langkah ke depan dan siap berkontribusi sejak hari pertama.
Kenapa Wajib Ditanya?
Proses onboarding yang baik bikin adaptasi lebih mudah dan cepat. Kamu jadi tahu apa yang diharapkan di minggu-minggu pertama kerja.
9. Tanyakan Kualifikasi Ideal
"Menurut Anda, kualifikasi seperti apa yang paling dibutuhkan untuk posisi ini?"
Dengan pertanyaan ini, kamu bisa tahu apakah kamu udah sesuai dengan yang perusahaan cari. Kalau ada kekurangan, kamu bisa siap-siap buat ningkatin kemampuan.
Insight Penting:
Kadang, kualifikasi yang dibutuhkan nggak sepenuhnya tercantum di deskripsi pekerjaan. Pertanyaan ini bisa bantu kamu gali lebih dalam.
Tanyain Hal-hal Ini Biar Kamu Nggak Kena Ghosting setelah Interview Kerja
Nggak ada lagi cerita kena ghosting setelah interview kalau kamu udah siap dengan pertanyaan-pertanyaan di atas. Ingat, tanyakan dengan sopan dan tunjukkan antusiasme kamu. Pertanyaan-pertanyaan ini nggak cuma bikin kamu kelihatan pro, tapi juga bantu kamu menentukan apakah perusahaan tersebut cocok buat kamu. Semoga sukses ya, Sobat Zona!
Baca juga: Tips Memasukkan Logo di Microsoft Word Biar Rapi!
Komentar
0