Inspirational Story

Pernah Ditolak 12 Penerbit, Berikut Kisah Inspiratif J.K Rowling Penulis Harry Potter & Fantastic Beasts

Dinik Afrianingsih 25 November 2021 | 17:14:08

zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Gimana kabarnya? Semoga sehat dan semangat terus ya. Siapa yang tidak kenal dengan J.K Rowling sang novelis terkenal? Penulis buku Harry Potter dan Fantastic Beasts tersebut ternyata mengalami masa-masa sulit sejak remaja. Bahkan ia tak semudah itu menjadi penulis terkenal.

J.K Rowling ternyata pernah juga ditolak oleh 12 penerbit saat ingin menjadikan karyanya Harry Potter sebagai buku. Meskipun mengalami banyak penolakan ia tak pantang menyerah dan terus berusaha mencari penerbit. Mau tahu lebih lanjut kisahnya? Yuk, simak ulasan berikut ini!

Baca Juga: Kisah Inspiratif Anggun C Sasmi, Pernah Luntang-lantung di London hingga Jadi Penyanyi Terkenal

Keluarga J.K Rowling

Gambar J.K Rowling (Foto: Tribun Wiki)

J.K Rowling memiliki nama asli Joanne Kathleen Rowling. Ia akrab disapa dengan panggilan Jo, sementara J.K Rowling adalah nama pena yang membuat dirinya banyak dikenal oleh orang. Sementara J.K diambil sebagai nama penanya yang menggabungkan nama neneknya, Kathleen, sebagai nama tengahnya.

Jo sendiri lahir di Rumah Sakit Umum Yate, Inggris, 31 Juli 1965. Ia merupakan anak dari Peter James Rowling dan Anne Rowling. Ayahnya merupakan seorang insinyur pesawat terbang di pabrik Rolls Royce di Britol. Sementara, ibunya merupakan seorang teknisi sains di departemen Kimia di Wyedean Comprehensive.

Ternyata J.K Rowling memiliki seorang adik perempuan yang dua tahun lebih muda darinya bernama Dianne yang akrab dipanggil dengan Dee. Mereka berdua juga memiliki darah Prancis dan Skotlandia yang berasal dari ibunya, Anne.

Kedua orang tua J.K Rowling bertemu pertama kali di kereta saat berpergian dari stasiun King's Cross ke Arbroath di Skotlandia, di mana pada saat itu keduanya masih berumur 18 tahun. Saat itu, sang ayah akan bergabung dengan Royal Navy, sedangkan ibunya pergi untuk bergabung dengan Women's Royal Naval Service.

Berawal dari pertemuan itu, keduanya kemudian memutuskan untuk menikah setahun kemudian. Setelah meninggalkan dinas Angkatan Laut keduanya pindah ke pinggiran Kota Bristol, di Barat Inggris. Hingga pada tahun 1969, J.K Rowling pun lahir.

Saat itu pula keluarga Rowling berpindah ke desa bernama Winterbourne. Di sana ia bertemu dengan seorang anak bernama Potter dan mereka pun menjadi sahabat dekat. J.K Rowling berkata bahwa sampai saat ini ia tak dapat melupakan anak tersebut.

Ternyata saat kecil Jo merupakan seorang gadis kecil, berbadan gemuk dan mengenakan kacamata. Ia juga senang menulis dan gemar membaca buku.

Masa Sekolah J.K Rowling

GambarGamb

Pada usia sembilan tahun, J.K Rowling pindah lagi ke Tutshill, South Wales. Ia bersekolah di St. Michael's Primary School. Saat remaja sang bibi memberinya salinan otobiografi tua karya Jessica Mitford, Hons and Rebels. Setelah membaca buku itu, ia mulai mengidolakan Mitford dan membaca karya-karyanya.

J.K kemudian bersekolah di Sekolah Menengah Wydeyan. Setelah lulus ia ingin melanjutkan studinya ke Universitas Oxford namun gagal, hingga akhirnya masuk ke Universitas Exeter di Inggris. Di sana ia mengambil jurusan Bahasa Prancis selama 4 tahun.

Pada tahun akhir masa kuliah, Jo memutuskan menjadi seorang guru Bahasa Inggris. Ternyata selama kuliah ia menghabiskan waktunya untuk membaca cerita klasik, bahkan ia pernah terlambat mengembalikan buku hingga mendapat denda £50.

Ternyata dari situlah mantra-mantra Harry Potter ia ciptakan, beberapa mantra tersebut bahkan berbasis bahasa latin. Wah, sangat berguna ya kemampuannya Sobat Zona. Keren deh.

Setelah lulus dari Universitas Exeter, J.K Rowling melanjutkan studinya di Paris selama setahun dan lulus pada 1990. Ia kemudian kembali ke London dan bekerja sebagai peneliti dan sekretaris bilingual di Amnesty Internasional.

Masa Remaja Kurang Menyenangkan

Gambar J.K Rowling (Foto: Bisnis Muda)

Masa remaja J.K Rowling ternyata bukanlah masa yang menyenangkan atau kurang bahagia. Hal ini bermula saat usianya menginjak usia 15 tahun. Di mana ia dan keluarganya pindah lagi ke tempat lain yang membuatnya merindukan beberapa teman masa kecilnya.

Tak lama setelah ia pindah sang nenek tercinta meninggal dunia dan beberapa kejadian tidak terduga pun datang bertubi-tubi. Bahkan terjadi keretakan dalam keluarga yang mana hubungan Jo dengan sang ayah juga memburuk.

Ibunya, Anne Rowling juga mengalami sakit parah akibat sklerosis ganda. Bahkan setiap tahunnya kondisi ibu Jo semakin memburuk meski tetap melakukan pengobatan terus-menerus. Hingga akhirnya Anne pun meninggal pada tanggal 30 Desember 1990 pada usia 45 tahun. J.K Rowling merasa depresi setelah kematian dari ibunya yang sangat ia sayangi.

Kesukaannya Terhadap Sastra

Gambar J.K Rowling (Foto: Tech in Asia Indonesia)

Awal mula pencipta Harry Potter tersebut menyukai sastra adalah berasal dari ibunya yang memberikan seluruh waktunya untuk keluarga. Sang ibu berharap dapat menjadi sosok yang memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anaknya.

Saat Jo dan Dee masih kecil sang ibu sering membacakan berbagai buku kepada mereka. Inilah yang membuat J.K Rowling memiliki kemampuan untuk berimajinasi dan juga menceritakan kembali setiap imajinasi yang ada dalam pikirannya.

Saat sekolah dasar, J.K sudah menyadari akan minatnya terhadap buku bacaan dan juga Bahasa Inggris. Namun, ia mengalami sedikit rasa tak nyaman ketika salah seorang guru matematika bernama Mrs. Morgan menempatkannya di sisi kanan kelas sebagai anak-anak kurang pandai. Padahal ia menyadari bahwa dirinya termasuk anak yang cerdas.

Ternyata karena kejadian itu malah membuat J.K Rowling cukup frustasi. Ketika dewasa, ia menyadari bahwa posisinya saat itu seperti karakter imajinasinya, Severus Snape dalam novel serial Harry Potter. Meskipun ada hal yang membuat frustasi, ternyata ada beberapa guru yang membuatnya sangat bangga dan senang.

Mereka selalu mendorong dan memberi dukungan kepada Jo atas bakat menulisnya yang imajinatif, inspiratif dan juga menarik. Bahkan mereka sering memintanya untuk membacakan karya tulis J.K di depan kelas.

Baca Juga: Kisah Sabrina Anggraini, Putri Indonesia yang Pernah Diremehkan di Kompetisi London

Pernah Ditolak 12 Penerbit

Gambar J.K Rowling (Foto: CNBC)

J.K Rowling mengirim setiap tulisannya kepada beberapa agen literatur sastra, bahkan banyak tanggapan yang membuatnya patah semangat. Ada yang mengatakan bahwa cerita yang ia buat terlalu panjang, cerita novelnya tidak cocok untuk anak-anak, anak-anak taka akan suka, dan lain sebagainya.

Mendengar hal itu, adiknya memberi nasihat bahwa J.K Rowling pasti bisa dan jangan pernah menyerah. Ia pun menyerahkan naskahnya ke beberapa penerbit, sebanyak 12 penerbit menolak naskah yang ia buat.

Namun ia tak menyerah dan mengirimkan karyanya pada Christopher Little, salah satu agen literatur sastra yang cukup terkenal. Tetapi Christopher tidak tertarik dengan karyanya dan membuat karya tersebut sebagai arsip.

Beruntungnya, salah satu pegawai melihat arsip tersebut dan membacanya. Ia merasa tertarik dengan plot cerita novel karya J.K Rowling. Pegawai tersebut membereanikan diri untuk menaruh arsip tersebut di atas meja Christopher sekali lagi.

Hingga akhirnya Christopher Little pun mulai tertarik dan memutuskan untuk mempromosikan buku karya J.K Rowling tersebut.

Karya Tulis Hingga Sukses

Gambar J.K Rowling (Foto: IDN Times)

Karya tulis pertamanya adalah sebuah dongeng tentang seekor kelinci, yang disebut Rabbit. Dalam dongeng buatannya Rabbit menderita penyakit campak dan teman-temannya datang mengunjungi dirinya. Diantara mereka ada seekor lebah raksasa bernama Miss Bee. Kisah tersebut pertama kali J.K dongengkan kepada sang adik yaitu Dee.

Pada 1990, ketika ia kembali ke London gagasan tentang novel Harry Potter masuk ke dalam pikirannya selama perjalanan dengan kereta api. Ia tak tahu alasan munculnya imajinasi seperti itu. Namun, ia melihat keseluruhan cerita tentang novel tersebut dan sekolah penyihir ternyata sangat menyita perhatian dunia.

Saat itulah ia memiliki gagasan tentang Harry Potter yang tak tahu bahwa dirinya adalah seorang penyihir hingga dia mendapat undangan dari Hogwart. Ketika sudah sampai rumah J.K Rowling pun segera duduk di mejanya dan mulai menulis.

Karyanya tersebut kemudian terbit pada bulan 1997 dengan judul Harry Potter and the Philosopher's Stone dengan jumlah cetakan awal sebanyak seribu eksemplar, dengan 500 eksemplr ia distribusikan ke perpustakaan. Pada saat itu hasil penjualan buku tersebut kira-kira antara £16 ribu dan £25 ribu.

Lima bulan setelah penerbitan buku tersebut, akhirnya mendapat penghargaan pertama di British Book Award dengan Children's Book of The Year. Pada awal tahun 1998, selama pelelangan yang digelar di Amerika Serikat dalam Scholastic Inc., buku karyanya juga memenangkan hak untuk menerbitkan novelnya.

Sejak saat itulah J.K Rowling semakin terkenal di dunia kepenulisan. Bahkan kepopuleran Harry Potter tersebut akhirnya menarik perhatian Warner Bros. Hingga akhirnya J.K Rowling pun menandatangani kontrak dengan Warner Bros dan membuat film tentang novelnya.

Pernah Ditolak 12 Penerbit, Berikut Kisah Inspiratif J.K Rowling Penulis Harry Potter & Fantastic Beasts

Itulah ulasan Mimin tentang kisah inspiratif dari J.K Rowling. Ia adalah novelis terkenal dengan karyanya yang mendunia, yaitu Harry Potter dan Fantastic Beasts. Ternyata dibalik ketenarannya Joanne pernah mengalami penolakan dari 12 penerbit lho.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar perkuliahan dan mahasiswa, serta aktifkan notifikasinya.

Baca Juga: Kisah Haru Deddy Corbuzier, Berawal dari Anak Sopir Mikrolet hingga Jadi Father of YouTube

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150