zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Banyak sekali anak bangsa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Mereka merupakan aset negara yang patut dibanggakan karena memiliki segudang prestasi menakjubkan. Bahkan juga bergabung dengan agensi orang-orang hebat lainnya.
Seperti halnya beberapa animator muda yang berhasil terlibat dalam proyek-proyek film Hollywood, animasi kelas dunia, video musik dari Korea alias K-pop. Siapa saja mereka? Yuk, simak ulasan Mimin berikut ini ya!
Baca Juga: 5 Pekerjaan Freelance yang Paling Banyak Diminati, Cobain deh!
Rini Sugianto
Rini Sugianto merupakan salah satu animator dalam film The Adventure of Tintin: The Secret of Unicorn. Ia juga mengerjakan film Avengers: Age of Ultron yang rilis pada 2015. Saat itu, Rini tinggal di San Francisco, California, dan bekerja di rumah produksi Industrial Light and Magic.
Ternyata Rini juga terlibat dalam penggarapan Avengers yang pertama saat masih tinggal dan bekerja di Selandia Baru untuk perusahaan WETA Digital milik sutradara Peter Jackson. Ia pun mengaku terkejut ketika melihat reaksi para fans terhadap trailer pertama dari film Avengers: Age of Ultron, terutama penonton dari Indonesia.
"Ternyata penggemar Avengers di Indonesia itu besar sekali, enggak menyangka. Jadi, begitu tahu kaget juga. Ternyata film ini ditunggu-tunggu, jadi pressure-nya lumayan tinggi untuk film ini," katanya.
Rini yang meraih gelar S2 jurusan Animasi dari Academy of Art di San Francisco, California, AS juga tergabung dalam tim produksi film Hobbit dan Iron Man 3.
Ronny Gani
Film Avengers: Age of Ultron juga melibatkan animator kelas dunia asal Indonesia, Ronny Gani. Ia juga bagian dari Industrial Light and Magic saat terlibat dalam film tersebut. Menurutnya, tantangan dari proyek-proyek sekuel adalah bagaimana menjaga konsistensi seluruh karakter pada di film.
"Kesuksesan film yang pertama pastinya menciptakan fan base yang sangat luas di seluruh dunia. Selain juga harus raise the bar even higher dari previous one," kata Ronny.
Tak hanya itu, ia pun ikut menggarap animasi untuk film produksi Marvel, Ant-man serta Pacific Rim. Lalu, perjalanannya terus berlanjut sampai Avengers: Infinity War.
Renald Taurusdi
Selanjutnya, ada Renald Taurusdi yang manjabat sebagai Creator Technical Director di Industrial Light and Magic Singapura. Dalam film Avengers: Infinity War, ia bertugas membuat berbagai jenis simulasi, antara lain daging dan otot, rambut dan bulu, serta kain. Renald bersama tim juga berperan dalam penciptaan efek penghancuran.
"Tugas saya adalah membuat simulasi setelah animasi selesai. Simulasi untuk kostum atau untuk otot, rambut, segala macam. Lebih ke detail agar performance secara keseluruhan itu terasa nyata, audience percaya bahwa itu real," ujar Renald.
"Jadi, kalau kayak baju pakai jaket kulit, saya harus bikin jaket itu sekaku kayak jaket beneran. Jadi, orang pas ngelihat langsung ngenalin, oh bahannya jaket kulit," lanjutnya.
Paulie Alam
Animator kelas dunia ini bekerja di Pixar Animation Studio sejak tahun 2017. Ia pun terlibat dalam film Soul yang tayang pada 2020. Paulie mengaku tertarik dengan dunia animasi karena sejak kecil sering menyaksikan kartun.
"Jadi, apa yang membuat saya terinspirasi untuk bekerja di industri animasi, hal ini dimulai sejak saya berusia dini, orang tua saya selalu mengajak saya untuk menonton film, kartun, dan saya juga gemar bermain video game, nonton kartun, sangat menikmati menonton film anime," katanya.
"Sampai saat saya berada di bangku SMA, baru menyadari bahwa 'oh ternyata kerja di bidang animasi itu ada, dan ternyata keren juga," lanjut Paulie.
Baca Juga: Simak! 7 Keuntungan Kuliah di Luar Negeri
Pinot Wahyu Ichwandardi
Pinot dipercaya untuk menggarap animasi video lirik lagu Twenty One Pliots yang berjudul Level of Concern. Luar biasanya, animasi ini dibuat menggunakan perangkat tua Macintosh SE/30 yang dirilis Apple pada awal 1991.
Animator ini mendapat pujian dari dua personel Twenty One Pilots, Tyler dan Josh. Lalu, menyebutnya sebagai salah satu seniman yang punya bakat alam.
"Pinot benar-benar hebat, kami melihat karya seninya. Untuk kamu yang tidak tahu, lagu kami (lirik MV) Level of Concerns dibuat oleh seniman terkenal dari Indonesia, talentanya sangat luar biasa," ujar Josh.
Aswin Nurcahya
Animator kelas dunia yang berasal dari Indonesia, yakni Aswin Nurcahya. Ia terlibat dalam serial manga Tokyo Revengers sebagai Visual Effects Compositor. Pemuda asal Jepara ini sudah kurang lebih satu tahun bekerja dalam tim Color and Smile di Studio In Pack, di Jepang.
Perjalanannya ke Negeri Sakura berawal dari ketertarikan mempelajari anime saat studi D3 Sastra Jepang di Universitas Diponegoro, Semarang. Kemudian, Aswin mengikuti program dari LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di Yogyakarta, sekolah bahasa selama satu setengah tahun di Nippon Academy, Kota Gunma.
Setelah itu, melanjutkan kuliah D2/3 di Sekolah Anime JAM Nihon Anime Manga Senmon Gakko di Niigata selama dua tahun. Menurutnya, membuat anime cukup rumit terlebih jika banyak detail dan ornamen di dalam gambar, contohnya tato di kepala tokoh anime.
Kasita Wonowidjojo
Buat para K-popers pasti nggak asing dong sama video musik Aespa yang berjudul Savage. Kalau kalian tahu, dalam penggarapannya ada campur tangan Kasita Wonowidjojo. Kebetulan ia bekerja sebagai Visual Effects Artist dalam tim yang membuat karakter Naevis di video itu.
Perempuan yang kini tinggal di Amerika Serikat itu menyebut pembuatan Naevis berlangsung sekitar satu tahun sebelum perilisannya dalam lagu Savage. Lalu, ia bekerja di Giantstep Amerika Serikat sejak Agustus. Kasita beruntung karena juga penggemar Aespa, bahkan sejak mereka masih masa trainee dan agensi SM Entertainment.
Leo Aveiro
Kolaborasi Coldplay dan BTS lewat lagu My Universe melibatkan Leo Aveiro dalam produksi video musiknya. Melalui akun Twitter-nya, ia mengungkapkan bahwa turut serta untuk merancang konsep seninya.
“Halo! Jadi beberapa bulan lalu saya dapet kesempatan untuk ngerjain concept art buat Music Videonya #ColdplayXBTS #MyUniverse. These are some of concepts that I made for the video. HUGE thanks to @onepixelbrush and Shaddy for the oppurtunity!” tulisnya.
Kemudian, ia juga membagikan beberapa contoh foto konsep seni video My Universe. Pada unggahan lainnya, Leo memperlihatkan salah satu lokasi bernama Calypso, yang diibaratkan sebagai planet panas.
Luar Biasa! Inilah 8 Anak Bangsa yang Terlibat Proyek Animasi Kelas Dunia
Itulah ulasan Mimin mengenai beberapa anak bangsa sekaligus animator yang terlibat dalam proyek animasi kelas dunia. Sangat luar biasa dan inspiratif bukan?
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.
Baca Juga: Mahasiswa Wajib Tahu! Magang dan Sertifikasi Memudahkan Mendapat Pekerjaan lho
Komentar
0