Berita

Jusuf Kalla Sentil Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Muhammad Fatich Nur Fadli 13 September 2024 | 16:15:54

Zona Mahasiswa - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK mengkritik kinerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Dia menilai eks bos Gojek itu tidak memiliki cukup pengalaman di dunia pendidikan.

Baca juga: Modal Dapat dari Ngutang, Pemilik Catering Ini Kecewa Pesanan 3000 Kotak Makanan Dibatalkan H-1 Acara PON

Mulanya JK menyebutkan sejumlah nama menteri pendidikan dari masa ke masa, mulai dari Ki Hadjar Dewantara, hingga Anies Baswedan. Dia menilai, sederet nama menteri itu memiliki keahlian di bidang pendidikan.

JK menyebut, kinerja Nadiem sebagai menteri pendidikan tidak pernah datang ke daerah dan jarang berkantor. Menurut dia, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem ini memiliki cakupan yang luas.

"Ada orang, the man behind the gun. Kalau perusahaan, CEO. Dari daftar, siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," ujar JK.

JK menyebutkan tokoh-tokoh itu memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan. Dia juga mengulas menteri pendidikan terakhir sebelum Nadiem, Anies Baswedan.

"Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, semua ahli-ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Universitas Paramadina," katanya.

JK lalu menyentil kinerja Nadiem selama menjabat di Kemendikbudristek. Menurutnya, Nadiem jarang mengecek permasalahan ke daerah-daerah dan jarang ke kantor.

"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman guru, bidang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," ujarnya.

JK kemudian mengibaratkan kementerian seperti perusahaan di mana pimpinan atau CEO sebagai tonggaknya.

"Ini kementerian, (namanya) sekarang panjang, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, luas sekali, banyak sekali, dipimpin orang yang jarang ke kantor," ujar JK.

"Minta maaf ya, karena saya minta ketemu tapi ketemu di apartemen. Saya katakan aja supaya yang ke depan jangan begitu pilih menteri. Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi," imbuh dia.

"Orang dulu, apa programnya, apa yang mau dicapai. Baru berapa anggaran. Jangan kebalik," kata JK.

Dia mengatakan, jika menteri pendidikan tak benar-benar paham dengan bidangnya, maka berapapun anggaran yang dipunya tak berarti. Karena itu, menurut JK, untuk memperbaiki kualitas pendidikan bukan hanya memperbaiki anggarannya, tapi juga pemimpinnya.

"Kalau enggak mengerti pendidikan, beginilah. Mau berapa sekian ratus triliun dikasih, akan hancur-hancuran. Ini keluhan semua orang," kata JK.

Belum ada respons dari Kemendikbudristek ihwal pernyataan JK tersebut. Ketika dihubungi, Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Girsang menyatakan bahwa tidak bisa memberikan informasi apa pun. Dia meminta agar menanyakan hal itu ke Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat atau BKHM Kemendikbudristek.

Pelaksana Tugas BKHM Kemendikbudristek, Anang Ristanto urung membalas pesan pertanyaan saat dihubungi pada Sabtu, 7 September 2024. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti hanya membaca pesan pertanyaan, belum ada jawaban yang diberikan hingga berita ini ditulis.

Kerjanya Dikritik JK hingga Disebut 'Jarang Ngantor', Ini Reaksi Mendikbud Nadiem

Kinerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim beberapa waktu lalu mendapat kritik pedas dari Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 yakni Jusuf Kalla (JK).

Kritik tersebut menyentil latar belakang pengalaman di dunia pendidikan yang tidak dimiliki Nadiem hingga berbagai kebijakan yang hadir di masanya. Seperti konsep Merdeka Belajar dan dihapuskannya Ujian Nasional (UN).

Tak berhenti disitu, sosok yang akrab dipanggil Mas Menteri ini juga disebut JK jarang terjun langsung ke daerah hingga jarang pergi ke kantor.

"Dan ada Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, dan jarang ke kantor. Bagaimana bisa," katanya dikutip dari arsip detikEdu, Rabu (11/9/2024).

Lalu bagaimana respon Nadiem menanggapi kritik pedas JK? Ditemui wartawan usai rapat bersama Komisi X DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024), Mas Menteri enggan merespons.

Dia memilih untuk diam saat ditanya tanggapannya terkait kritik tersebut. Ia hanya menjelaskan bila rapat kerja bersama Komisi X DPR yang dilalui Kemendikbudristek kali ini adalah yang terakhir.

Rapat tersebut membahas tentang penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Kemendikbudristek.

"Ini raker terakhir kami," ujar Nadiem dikutip dari detikNews.

Kritik Buat Kemendikbudristek Terus Bekerja Lebih Baik

Meski tidak menjawab kepada wartawan, di dalam rapat Nadiem sempat menyinggung terkait kritik kepada dirinya dan Kemendikbduristek. Menurutnya kritik yang datang membuat pihaknya tertantang untuk terus bekerja lebih baik.

"Walaupun banyak sekali tantangan perdebatan, tantangan kritik, yang kadang-kadang tajam yang dilontarkan ke kami dan tim kami, terus terang kritik dan semua masukan itu membuat kita sebagai tim manajemen di Kemendikbudristek lebih baik dan setiap hari tertantang untuk menjadi lebih baik untuk melayani para konstituen kita di bidang pendidikan," kata Nadiem.

Tak jarang kritik memang datang dari Komisi X DPR RI yang membawahi Kemendikbduristek. Bagi Mas Menteri, walau kerap dikritik Komisi X tetap selalu menjadi mitranya untuk terus maju.

"Dan Komisi X dengan semua kritikannya tetap menjadi mitra yang selalu berjuang bersama. Itu yang saya sadari, bahwa misinya itu sama, hatinya ada di tempat yang sama," tuturnya.

Ia berharap kemitraan yang terbangun antara Kemendikbudristek dan Komisi X bisa menjadi contoh. Terutama untuk mencapai tujuan bersama selama 5 tahun berjalan.

"Mungkin harapannya menjadi contoh ya dari kemitraan antara Komisi dan Kementerian karena kemitraan itu kita bisa mencapai hal-hal yang mungkin 5 tahun yang lalu tidak mungkin kita pikirkan," tutup Nadiem.

Jusuf Kalla Sentil Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Bongkar Kasus Mafia BBM di NTT, Perwira Polisi Malah Dituduh Karaoke di Jam Dinas dan Kena Demosi ke Papua

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150