zonamahasiswa.id - Sepak terjang senioritas sepertinya sudah mendarah daging di kultur Indonesia. Baru-baru ini, sejumlah guru sekolah dasar ramai-ramai mendatangi Dinas Pendidikan setempat untuk melaporkan sang kepala sekolah karena telah melakukan tindak bullying terhadap mereka.
Baca juga: Rombongan PNS Ogah Tanggung Jawab Usai Diduga Sebabkan Kecelakaan: Ancam Korban Jika Memviralkan
Kepala Sekolah Bully Bawahannya
Sejumlah guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010 Sembakung, ramai-ramai membuat surat somasi dan melaporkan sang kepala sekolah, SRW, ke Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan, Kalimantan Utara. Mereka melaporkan SRW dikarenakan sang kepala sekolah hobi mem-bully dan tindakan arogansi pada para guru di sekolah.
SDN 010 Sembakung sendiri beralamatkan di Desa Pulau Keras, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Sehingga sekolah ini berada di area perbatasan RI dengan Malaysia.
Tercatat terdapat tujuh guru yang melaporkan SRW ke Disdik Nunukan. Lima guru di antaranya adalah guru PNS, sedangkan dua sisanya adalah guru honorer. Ketujuh guru tersebut bertanda tangan pada surat somasi yang dilayangkan ke Disdik Nunukan.
Laporan tersebut mereka buat dikarenakan tindak bullying, arogansi, hingga indikasi penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilakukan oleh SRW selama menjadi kepala sekolah.
Salah seorang guru SDN 010 Sembakung yang turut dalam aksi laporan tersebut, Nurhayati, membagikan cerita apa saja yang telah mereka alami selama ini. Nurhayati menjelaskan jika para guru SDN 010 Sembakung sering berkumpul untuk berbagi cerita mengenai kegelisahan mereka atas perilaku SRW.
"Sejumlah perlakuan Kepala Sekolah yang menurut kami tidak adil tersebut, kami tuangkan dalam surat aduan ke Dinas Pendidikan. Kami berharap ada tindakan sesegera mungkin," terang Nurhayati pada Kamis (5/1) kemarin.
Nurhayati selaku guru wali kelas IV di SDN 010 Sembakung mengakui jika dirinya juga tak luput dari tindak bullying atasannya tersebut. Dirinya menjelaskan satu kejadian nyata yang dia alami di sekolah.
Kejadian tersebut terjadi ketika dirinya sedang berusaha memindahkan papan tulis yang sudah tidak layak karena banyaknya retakan di kayu papan tersebut. Nurhayati lantas meminta pendapat dan solusi di grup media sosial internal sekolah yang anggotanya berisi para guru dan kepala sekolah.
"Tapi malah saya dibentak, dikatain guru bodoh dan lain sebagainya di hadapan teman-teman guru," ujar Nurhayati.
Dirinya heran dengan respon SRW yang kasar tersebut. Nurhayati juga bertanya-tanya apa motivasi SRW sampai menjatuhkan dirinya sebegitunya di hadapan rekan guru lainnya.
"Kami membahas solusi atas kerusakan papan tulis, tapi responsnya justru bullying dan omongan yang kasar dengan menunjuk-nunjuk wajah saya," terang Nurhayati.
Nurhayati diketahui adalah salah satu guru baru di SDN 010 Sembakung. Dirinya baru bergabung di sekolah tersebut pada 2021 lalu. Dirinya menceritakan tindakan tak bijak yang dilakukan SRW saat dirinya menjadi guru baru.
"Saat SK mutasi sudah keluar, saya juga tidak langsung dipanggil kepala sekolah. Sebulan kemudian baru saya diminta mengajar. Ini salah satu tindakan yang tidak benar dan kurang bijak juga. Apalagi surat mutasi tersebut sudah diterimanya jauh hari," tandas Nurhayati.
Selain tindakan bullying pada dirinya, sejumlah guru lain termasuk guru honorer turut merasakan hal tersebut. SRW diketahui memperlakukan para guru honorer sesuka hatinya. SRW akan menghentikan guru honorer yang bersangkutan jika dirinya merasa tidak suka. Selain itu, SRW tercatat sudah dua kali memberikan Surat Peringatan (SP) yang tidak dilakukan dengan prosedur yang benar.
Selama lima tahun menjabat sebagai kepala sekolah, SRW juga tak pernah transparan dalam urusan manajemen keuangan sekolah, seperti dana BOS Afirmasi 2020, dana Bantuan Operasional Sekolah Reguler (BOSREG), serta dana BOS Daerah (BOSDA).
"Dana dana tersebut dikendalikan sepenuhnya oleh kepala sekolah. Gaji honor sering ditunda, bahkan ada tenaga honor sudah setahun tidak digaji," terang Nurhayati.
Respon Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan
Para guru SDN 010 Sembakung mengaku sangat tertekan dan sudah benar-benar tak nyaman dengan kondisi tersebut. Sehingga mereka mengirimkan surat somasi pada Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Kalimantan Utara.
"Masalah ini sudah lama terpendam, para guru mencoba bertahan sekian lama. Tapi kelakuan kepala sekolah semakin arogan, dan kami memutuskan untuk bersuara," tegas Nurhayati. Mereka berharap Disdik Nunukan bisa memberikan tindakan atas laporan ini secepatnya.
Di lain sisi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan, Akhmad, memberikan penjelasannya atas laporan tersebut. Dirinya mengatakan jika pihak Disdik Nunukan akan melakukan pengkajian dalam terlebih dahulu terhadap kasus ini sebelum pihaknya bisa mengambil keputusan.
"Suratnya baru masuk, mohon waktu untuk menjawab apa respon kami. Akan kami pelajari dulu kasusnya," tegas Akhmad.
Jadi Korban Bullying, Sejumlah Guru Laporkan Kepala Sekolah ke Dinas Pendidikan
Itulah ulasan mengenai kasus tindak bullying dan penyelewengan dana yang dilakukan seorang oknum kepala sekolah SDN 010 Sembakung terhadap sejumlah guru bawahannya hingga dirinya dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Mahasiswa Disabilitas di Jambi Laporkan Dosen ke Polisi: Diduga Dianiaya hingga Dihina
Komentar
0