Zona Mahasiswa - Lingkungan akademik Universitas Negeri Semarang (Unnes) diguncang oleh dua peristiwa duka yang terjadi secara berturut-turut dalam dua hari. Dua mahasiswa Unnes ditemukan meninggal dunia di kamar kos mereka di kawasan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Meskipun hasil pemeriksaan awal kepolisian menduga penyebab kematian adalah faktor penyakit, kasus ini menjadi sorotan serius terkait pola hidup mahasiswa yang rentan terhadap kelelahan ekstrem dan penyakit.
Kasus Pertama: Diduga Sakit Asam Lambung dan Kurang Tidur
Korban pertama, yang disebut dalam laporan sebagai Arkhan Saiid Faqih (21), atau di laporan polisi inisialnya AS (19), merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil angkatan 2024 (laporan lain menyebutkan usianya 19).
- Waktu Penemuan: Rabu pagi (12/11/2025), sekitar pukul 08.00 WIB.
- Aktivitas Terakhir: Menurut keterangan rekan satu kos, korban masih sempat bermain game dengan rekannya sampai jam 11 malam.
- Penyebab Dugaan Awal: Kepala SPKT Polsek Gunungpati, Aiptu Sih Muladi, menyebut dugaan awal dari dokter Puskesmas adalah meninggal karena sakit, kemungkinan karena sakit asam lambung.
- Kondisi Ditemukan: Teman satu kos curiga karena korban tidak bangun. Saat diperiksa dan diubah posisinya, wajah korban sudah tampak pucat.
- Gaya Hidup: Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, menambahkan informasi dari teman kos bahwa korban jarang tidur, kalau tidur larut malam, dan sering membuka laptop/tablet. Saat ditemukan, tablet korban masih dalam kondisi menyala (on).
Meskipun tidak ditemukan tanda kekerasan, pihak keluarga korban meminta agar jenazah tetap divisum untuk memastikan penyebab pasti kematian. Jenazah korban dibawa ke RSUP Dr. Kariadi dan diperkirakan meninggal sekitar dua hingga lima jam sebelum ditemukan.
Kasus Kedua: Ditemukan Setelah Membusuk 5-7 Hari
Sehari berselang, pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, peristiwa serupa kembali terjadi di kawasan Sekaran.
- Korban Kedua: Seorang mahasiswa Unnes berinisial IA (20), warga Karanganyar.
- Waktu Penemuan: Sekitar pukul 11.00 WIB.
- Kondisi Ditemukan: Rekan kos mulai mencium bau tidak sedap dari kamar korban. Setelah pintu dibuka, korban ditemukan dalam posisi telentang dan sudah tidak bernyawa.
- Estimasi Kematian: Kompol Agung Raharjo menjelaskan, kondisi jenazah yang sudah membusuk menandakan korban diperkirakan meninggal 5-7 hari sebelum ditemukan.
- Hasil Pemeriksaan: Petugas Polsek Gunungpati dan tim Inafis Polrestabes Semarang memastikan bahwa hasil pemeriksaan luar pada jenazah IA juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Barang-barang pribadi korban, termasuk sepeda motor, masih utuh di dalam kamar.
Imbauan dan Peringatan Keras Bagi Mahasiswa
Dua kasus kematian beruntun ini menjadi alarm serius bagi mahasiswa, khususnya yang tinggal di kos, terkait pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, serta pola hidup.
1. Risiko Overworking dan Kurang Tidur: Keterangan teman kos korban pertama yang menyebutkan "jarang tidur, kalau tidur larut malam" menyoroti risiko overworking (kerja berlebihan) baik untuk urusan akademik maupun aktivitas lain seperti bermain game. Pola hidup yang tidak teratur, kurang tidur, dan sering begadang dapat melemahkan sistem imun dan memicu penyakit seperti asam lambung akut hingga masalah kesehatan fatal lainnya.
2. Bahaya Hidup Sendiri (Solitude): Kasus kedua, di mana korban diperkirakan meninggal hingga 5-7 hari sebelum ditemukan, menunjukkan minimnya interaksi sosial dan pengawasan. Hidup merantau di kos menuntut mahasiswa untuk tidak hanya menjaga diri, tetapi juga membangun support system yang saling peduli dengan teman kos atau tetangga.
3. Prioritaskan Kesehatan di Tengah Tekanan: Mahasiswa seringkali berada di bawah tekanan besar antara tuntutan akademik, kegiatan organisasi, dan pekerjaan sampingan. Penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan adalah fondasi utama untuk bisa menyelesaikan semua tanggung jawab tersebut.
Pihak kepolisian telah menyerahkan penanganan kasus ini kepada Tim Inafis Polrestabes Semarang untuk penyelidikan lebih lanjut, sementara masyarakat dan civitas akademika Unnes diminta untuk mengambil pelajaran dari tragedi ini.
Baca juga: Mahasiswa Yatim Piatu Tewas Dikeroyok saat Numpang Tidur di Masjid Agung Sibolga
Komentar
0

