Zona Mahasiswa - Video penceramah muda asal Kediri, Gus Ilham Yahya Al-Maliki, yang terekam mencium pipi anak kecil di atas panggung saat berceramah, memicu perdebatan serius di media sosial. Kasus ini mendapat tanggapan dari Ikma Hanifah Restisari, pakar parenting berbasis Fitrah Nabawiyah, yang menekankan pentingnya adab (etika) dalam mengekspresikan kasih sayang terhadap anak, sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Pakar Parenting Ingatkan Adab Rasulullah
Ikma Hanifah Restisari (melalui akun @ikmahr) menjelaskan bahwa tindakan Rasulullah SAW mencium cucu beliau, Hasan dan Husain, adalah ekspresi kasih sayang yang dilakukan di rumah, penuh adab, dan hanya kepada keluarga dekat (mahram).
Ikma menegaskan perbandingan yang sering disalahpahami oleh publik:
“Rasulullah memang mencium Hasan dan Husain, tapi itu cucu beliau sendiri, di rumah, dengan kasih sayang dan adab. Beliau tidak pernah mencium anak orang lain tanpa izin, tidak dilakukan berkali-kali di depan banyak orang, dan tidak ada unsur sensual sedikit pun,” jelas Ikma.
Ia mengutip hadis riwayat Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah bersabda, “Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi,” menekankan bahwa kasih sayang memang penting, tetapi harus diletakkan dalam bingkai kehormatan dan adab.
Lima Aturan Islam dalam Mencium Anak:
Ikma merinci lima aturan utama yang perlu diperhatikan dalam Islam terkait mencium anak di luar keluarga inti:
- Hanya untuk keluarga dekat (mahram).
- Dengan izin dan harus menjamin kenyamanan anak.
- Tidak berlebihan atau dilakukan di depan umum.
- Tanpa unsur sensual atau ketertarikan fisik.
- Kasih sayang bisa ditunjukkan tanpa harus menyentuh.
Ia menyarankan orang tua agar tidak ragu menolak dengan lembut jika ada orang yang ingin mencium anaknya, demi menjaga batasan dan rasa aman anak.
Gus Ilham Minta Maaf dan Akui Kekhilafan
Menanggapi kegaduhan yang timbul, Gus Ilham Yahya Al-Maliki, pengasuh Majelis Taklim Ibadallah, telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka pada Selasa (11/11/2025).
Dalam klarifikasi resminya, Gus Ilham mengakui perbuatannya sebagai kekhilafan dan kesalahan pribadi dan berjanji tidak akan mengulanginya.
- Pengakuan: "Dengan penuh kerendahan hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan."
- Komitmen: Ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam berdakwah agar tetap sesuai dengan nilai agama, etika, dan budaya bangsa.
Gus Ilham juga menjelaskan bahwa anak-anak dalam video tersebut adalah peserta rutin pengajian yang hadir dalam pengawasan orang tua masing-masing. Meskipun demikian, ia tetap memohon maaf atas tindakan yang telah menimbulkan interpretasi dan kegaduhan publik.
Baca juga: Mahasiswa Yatim Piatu Tewas Dikeroyok saat Numpang Tidur di Masjid Agung Sibolga
Komentar
0

