Berita

Geger Mahasiswi UNPAK Bogor Jatuh dari Lantai 3 Usai Ujian: Ada Dugaan Percobaan Bunuh Diri, Sempat Tulis Surat Maaf untuk Orang Tua

Muhammad Fatich Nur Fadli 13 November 2025 | 16:20:52

Zona MahasiswaSebuah insiden mengejutkan mengguncang lingkungan akademik Universitas Pakuan (Unpak) Bogor. Seorang mahasiswi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis semester III dilaporkan jatuh dari lantai 3 gedung kampus usai melaksanakan ujian.

Momen mengerikan ini tidak hanya terekam kamera CCTV, tetapi juga menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pihak kepolisian pun turun tangan dan mengungkap adanya dugaan kuat bahwa peristiwa ini terkait dengan percobaan bunuh diri, dikuatkan oleh temuan sebuah surat berisi permohonan maaf kepada orang tua korban.

 

Baca juga: Bom Rakitan Meledak di Masjid SMAN 72 Jakarta Utara Jelang Salat Jumat Diduga Aksi Balas Dendam Siswa Korban Bullying

Kronologi Mencekam di Koridor Lantai 3

Kejadian nahas ini diperkirakan terjadi pada Rabu siang, 12 November 2025, sekitar pukul 12.00 WIB, tepat setelah korban selesai mengikuti ujian.

Kompol Waluyo, Kapolsek Bogor Tengah, menjelaskan kronologi berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi.

Detik-Detik di Pagar Pembatas: Rekaman CCTV menunjukkan mahasiswi tersebut, yang namanya belum dirilis ke publik, berdiri di besi pagar pembatas koridor lantai 3. Di awal video, korban tampak menghadap keluar, seolah memandang ke area bawah gedung.

Sahrul Bukhori, seorang mahasiswa yang berada di lokasi, mengaku sempat melihat korban bersandar di pagar saat ia hendak turun melalui lorong kelas.

"Kalau saya tadi lagi jalan di lantai tiga, saya mau turun kan. Saya sempat lihat dia di lantai tiga pinggir pagar, si orangnya itu kayak lagi senderan (bersandar) di pagar kan. Jadi saya bukan yang pertama kali lihat, saya cuma ada di lokasi aja tadi," kata Sahrul, dikutip detikcom.

Terpelanting dan Jatuh: Setelah bersandar sejenak, korban berbalik membelakangi pagar. Ia kemudian mencoba mengangkat badannya, sepertinya ingin duduk di atas besi pembatas koridor tersebut. Namun, nasib berkata lain. Tubuhnya kehilangan keseimbangan, menyebabkan ia terpelanting ke belakang dan jatuh ke bawah, mendarat di area parkir yang berlantai konblok.

"Kronologinya itu anak tersebut istilahnya udah ada di lantai tiga di pinggir pembatas pagar atau balkon, enggak lama kok terpelanting ke belakang terus jatuh ke bawah terus kena konblok," jelas Kompol Waluyo.

Sahrul, mahasiswa yang melihat korban bersandar, baru menyadari kejadian itu setelah ia berada di bawah. "Nah pas saya lewat mungkin dia jatuh, tapi saya nggak tahu gimana ceritanya dia jatuh. Saya lihat itu pas saya di bawah (di area parkir), dia sudah jatuh di bawah," imbuhnya.

Dugaan Percobaan Bunuh Diri dan Temuan Surat Wasiat

Awalnya, peristiwa ini terlihat seperti kecelakaan biasa akibat kehilangan keseimbangan. Namun, dugaan mengarah ke percobaan bunuh diri setelah polisi menemukan bukti kuat di lokasi.

Surat Permintaan Maaf: Kapolsek Waluyo membeberkan adanya temuan surat yang ditulis oleh korban. Isi surat tersebut menguatkan dugaan bahwa mahasiswi ini memang berniat mengakhiri hidupnya.

"Kalau itu diduga mencoba mau bunuh diri, karena di situ kan ada suratnya juga, mohon maaf mama, papa, (isi surat) permintaan maaf ke orang tua," tutur Kompol Waluyo.

Meskipun isi lengkap surat wasiat itu belum diungkap ke publik, temuan ini menjadi clue utama bagi kepolisian dalam melanjutkan penyelidikan. Polisi masih terus mendalami motif di balik aksi nekat yang terjadi usai korban menjalani ujian.

Kondisi Korban dan Respons Kampus

Korban yang langsung jatuh dan mendarat di lantai parkir mengalami luka serius. Pihak kampus dengan sigap langsung membawa korban ke rumah sakit.

Luka Serius di Kepala dan Pinggul: Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilihat polisi, korban mengalami luka pada bagian kepala dan pinggul.

"Menderita luka kalau tadi saya lihat, gambar scan, (luka di) pinggul sebelah kanan, kemudian di kepala, di kepala itu ada dua titik, tapi mudah-mudahan istilahnya bisa terselamatkan," ujar Waluyo, berharap nyawa korban bisa terselamatkan.

Hingga berita ini diturunkan, korban masih dirawat di Rumah Sakit Mayapada dan belum sadarkan diri, terus berada dalam penanganan intensif tim dokter.

Tanggapan Pihak Kampus: Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unpak, Singgih Irianto, membenarkan insiden tersebut.

"Iya betul, (jatuh) dari lantai 3. Mahasiswa semester tiga, korban perempuan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis," kata Singgih.

Pihak kampus memilih fokus pada penanganan kesehatan korban dan membantu proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian. Belum ada pernyataan resmi lebih lanjut dari pihak kampus mengenai latar belakang atau masalah akademik yang mungkin memicu tindakan nekat mahasiswi tersebut.

Sorotan Isu Kesehatan Mental Mahasiswa (Penting Banget!)

Kasus mahasiswi UNPAK yang diduga mencoba bunuh diri ini kembali menjadi sorotan tajam terhadap isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa.

Tekanan Akademik dan Ekspektasi: Beban kuliah, khususnya di tingkat perguruan tinggi, seringkali dibarengi dengan tekanan akademik yang sangat tinggi. Ujian, tugas akhir, dan tuntutan untuk mencapai IPK tinggi bisa menjadi pemicu stres yang luar biasa. Jika ditambah dengan ekspektasi besar dari keluarga atau masalah pribadi lainnya, pressure cooker ini bisa menjadi sangat berbahaya bagi kondisi mental seseorang.

Pentingnya Support System: Kasus ini mengingatkan kita bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga seharusnya menjadi rumah kedua dengan support system yang kuat. Mahasiswa perlu memiliki ruang aman untuk bercerita tanpa dihakimi, dan kampus harus aktif menyediakan layanan konseling dan psikolog yang mudah diakses.

Surat permintaan maaf korban kepada orang tua mengisyaratkan adanya rasa bersalah atau keputusasaan yang begitu dalam. Ini adalah alarm keras bagi kita semua:

  1. Orang Tua & Keluarga: Pentingnya komunikasi terbuka tanpa menghakimi. Anak perlu tahu bahwa gagal dalam ujian atau karir bukanlah akhir dari segalanya.
  2. Dosen & Kampus: Perlu lebih peka terhadap perubahan perilaku mahasiswa, terutama setelah masa-masa krusial seperti ujian.
  3. Teman: Jadilah support system yang mendengarkan.

Pesan untuk Sobat Zona: Jika kamu atau orang terdekatmu sedang berjuang dengan pikiran bunuh diri atau masalah mental, jangan pernah merasa sendirian. Bicaralah!

Pencegahan Bunuh Diri:

  • Yayasan Pulih: (021) 7800988
  • Kemenkes: 119
  • RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta: (021) 5682841

Penyelidikan polisi masih berlanjut untuk mencari tahu motif mendalam di balik aksi yang mengguncang Unpak ini. Semoga korban dapat terselamatkan dan mendapatkan penanganan medis serta psikologis yang terbaik.

 

Baca juga: Mahasiswa Yatim Piatu Tewas Dikeroyok saat Numpang Tidur di Masjid Agung Sibolga

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150