
Zona Mahasiswa - Dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) digegerkan oleh ancaman bom yang dikirim melalui pesan WhatsApp dan email. Pelaku menggunakan nomor dari Nigeria dan meminta uang tebusan sebesar USD 30.000 yang harus dikirimkan dalam bentuk Bitcoin.
Baca juga: Geger! Orientasi Komunitas Pecinta Alam di Bitung Pakai Kekerasan, Orang Tua Lapor Polisi
Ancaman tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa bom telah dipasang di lingkungan sekolah dan akan meledak dalam waktu 45 menit jika tebusan tidak dibayarkan. Pelaku juga memperingatkan agar pihak sekolah tidak melapor ke polisi, atau bom akan diledakkan di tempat.
Dua Sekolah Jadi Sasaran Teror
Dua sekolah yang menjadi sasaran teror adalah:
- Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
- Mentari Intercultural School di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Bintaro).
Ancaman ini datang dengan rentang waktu yang berbeda. Jakarta Nanyang School menerima ancaman pada pagi hari, disusul Mentari Intercultural School pada siang hari.
Hasil Olah TKP: Ancaman Palsu
Merespons teror tersebut, aparat kepolisian segera melakukan penyisiran di kedua lokasi. Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, memastikan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya bom atau bahan peledak di lingkungan sekolah.
"Hasilnya tidak ditemukan adanya bom atau bahan peledak sesuai dengan informasi teror yang disampaikan," kata Victor.
Polisi menduga ancaman bom ini merupakan teror palsu yang motifnya murni untuk memeras pihak sekolah dengan meminta tebusan dalam mata uang kripto.
Komentar
0