Tips

Jurus Jitu Skripsi Mixed Method: Ngukur Angka, Ngupas Makna!

Muhammad Fatich Nur Fadli 08 Oktober 2025 | 15:58:02

Zona MahasiswaHalo, Pejuang Skripsi! Kalau kamu memilih jalur Mix Method alias Metode Campuran, selamat! Kamu memilih jalan ninja yang keren tapi menantang.

Mix Method itu bukan cuma numpuk kuesioner dan wawancara. Ini adalah seni menggabungkan kekuatan Kuantitatif (angka, statistik, generalisasi) dan Kualitatif (makna, pengalaman, kedalaman) dalam satu penelitian yang utuh. Tujuannya? Biar skripsimu enggak cuma bilang, "Ada pengaruh," tapi juga bisa menjawab, "Kenapa pengaruh itu terjadi, dan bagaimana orang-orang merasakannya."

Baca juga: Mahasiswa Tua Wajib Paham! Ini Bocoran Urutan PPT Sempro Biar Kamu Nggak Dibantai Dosen

Supaya langkahmu sat set dan enggak stuck di tengah jalan, ini hal-hal fundamental yang wajib kamu pahami.

1. Pahami Filosofinya: Kenapa Kamu Butuh Dua-Duanya?

Dosen penguji bakal langsung curiga kalau kamu pakai Mix Method cuma karena bingung mau pilih kuantitatif atau kualitatif.

Inti Mix Method adalah Integrasi.

  • Kuantitatif (The What): Ini fokus pada menguji hipotesis, mengukur variabel, dan melihat seberapa besar hubungan antar-variabel. Datanya berupa angka yang bisa diolah statistik.
  • Kualitatif (The Why & How): Ini fokus pada menggali makna di balik angka, memahami pengalaman subjek, dan melihat suatu fenomena secara mendalam dalam konteksnya. Datanya berupa kata-kata, observasi, dan deskripsi.

Kamu menggunakan Mix Method ketika masalah penelitianmu terlalu kompleks jika hanya dijawab oleh satu metode.

Contoh:

  • Masalah: Apakah Work From Home (WFH) memengaruhi produktivitas?
  • Kuantitatif: Mengukur korelasi antara jam kerja WFH dengan hasil output (angka).
  • Kualitatif: Wawancara mendalam dengan karyawan untuk tahu mengapa produktivitas mereka naik/turun (misal: karena merasa lebih nyaman, terdistraksi anak, atau jam kerja jadi tidak jelas).

Hasil gabungan ini jauh lebih komprehensif dan kuat.

2. Pilih Desain yang Tepat: Jangan Asal Nyelam

Di dunia Mix Method, ada beberapa "peta jalan" atau desain yang wajib kamu pilih dan jelaskan dengan detail di Bab III. Jangan sampai kamu random mengambil data. Desain yang paling sering dipakai mahasiswa adalah Sequential (Berurutan).

A. Sequential Explanatory (Kuantitatif → Kualitatif)

Ini adalah desain yang paling populer dan paling aman.

  • Urutan: Kamu kumpulkan dan analisis data Kuantitatif dulu (Primer).
  • Tujuan: Hasil kualitatif dipakai untuk menjelaskan atau memperkuat hasil kuantitatif yang mencurigakan atau tidak terduga.
  • Contoh: Hasil statistik (kuantitatif) menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara gaji dengan loyalitas. Kamu lalu melakukan wawancara (kualitatif) hanya kepada karyawan yang gajinya tinggi tapi loyalitasnya rendah, untuk mencari tahu alasan tersembunyi (misal: Toxic culture atau peluang pengembangan karier yang minim).

B. Sequential Exploratory (Kualitatif → Kuantitatif)

Desain ini kebalikan dari yang pertama.

  • Urutan: Kamu kumpulkan dan analisis data Kualitatif dulu (Primer).
  • Tujuan: Hasil kualitatif dipakai untuk membangun atau mengembangkan instrumen kuantitatif.
  • Contoh: Kamu wawancara (kualitatif) influencer untuk tahu dimensi-dimensi kredibilitas mereka. Dari hasil wawancara (misal: "otentisitas," "interaksi," "keahlian"), kamu baru membuat kuesioner (kuantitatif) untuk menguji dimensi-dimensi itu ke ratusan followers mereka.

C. Concurrent/Triangulation (Kuantitatif + Kualitatif Secara Bersamaan)

  • Urutan: Kedua metode dilakukan bersamaan dan sejajar.
  • Tujuan: Untuk membandingkan temuan dari kedua data, melihat apakah hasilnya saling mendukung atau bertentangan.

Kunci: Pilihlah satu desain, buat diagram alir-nya, dan jelaskan urgensi kamu memilih desain itu.

3. Tantangan dan Tips Anti-Stres

Meskipun kuat, Mix Method punya tantangan yang bikin skripsi jadi lebih berat. Kamu harus siap!

Tantangan:

  1. Waktu dan Sumber Daya: Kamu melakukan dua penelitian dalam satu skripsi. Waktu dan biaya (cetak kuesioner, transport wawancara) pasti lebih besar.
  2. Keahlian Ganda: Kamu dituntut menguasai analisis statistik (SPSS/R) dan juga analisis kualitatif (NVivo/Analisis Tematik).
  3. Integrasi yang Rumit: Ini bagian tersulit. Kamu enggak bisa cuma menempelkan hasil kualitatif dan kuantitatif. Kamu harus mengaitkan temuan keduanya di Bab Pembahasan.

Tips Jitu:

  • Fokus pada Pertanyaan Penelitian: Pastikan setiap pertanyaan penelitianmu membutuhkan kedua jenis data. Kalau pertanyaan A bisa dijawab murni kuantitatif, dan pertanyaan B murni kualitatif, itu bukan Mix Method, tapi dua studi yang digabung!
  • Jelaskan Linking Data: Tunjukkan bagaimana kamu menggunakan hasil dari Tahap 1 untuk Tahap 2. Misalnya, "Kami menggunakan 5 responden yang skor kuesionernya paling ekstrem (kuantitatif) sebagai informan kunci wawancara (kualitatif)."
  • Latihan Integrasi: Saat di Bab Pembahasan, hindari sub-bab yang terpisah (misalnya A. Hasil Kuantitatif, B. Hasil Kualitatif). Buat sub-bab tematik yang menggabungkan keduanya. Contoh: Sub-bab "Dampak Motivasi Kerja: Perspektif Angka dan Pengalaman Pribadi."

Mix Method adalah investasi waktu dan energi yang besar, tapi hasilnya adalah skripsi yang mendalam, holistik, dan sangat kuat secara akademik. Tunjukkan pada dosen bahwa kamu adalah peneliti yang mampu mengukur what dan mengupas why secara bersamaan. Selamat berjuang!

Baca juga: Mahasiswa Harus Tahu Beda Format Daftar Pustaka dari Buku, Jurnal dan Lain-lain Biar Nggak Disemprot Dosbing

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150