Tips

Mahasiswa Wajib Tahu! Ini Dia Pola Latar Belakang Skripsi Kuantitatif dan Kualitatif

Muhammad Fatich Nur Fadli 04 Oktober 2025 | 17:31:26

Zona MahasiswaBagian paling bikin pusing saat memulai skripsi, entah itu kuantitatif atau kualitatif, adalah Latar Belakang Masalah. Rasanya kayak disuruh bikin cerita yang harus keren, logis, dan bikin orang yakin penelitian kita itu worth it.

Padahal, Latar Belakang itu punya pola yang jelas, seperti cetak biru atau blueprint. Kalau kamu tahu polanya, dijamin menulisnya jadi jauh lebih cepat dan terstruktur.

Baca juga: Mahasiswa Wajib Tahu! Ini Perbedaan Artikel Ilmiah dan Jurnal

Ini dia rahasia pola penulisan Latar Belakang Skripsi Kuantitatif dan Kualitatif yang wajib kamu kuasai!

Pola Dasar: Piramida Terbalik vs. Fokus Mendalam

Secara umum, Latar Belakang berfungsi seperti funnel. Kamu mulai dari hal yang luas, lalu mengerucut ke fokus penelitianmu. Namun, cara mengerucutnya berbeda drastis antara Kuantitatif dan Kualitatif.

Aspek

Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kualitatif

Pola Berpikir

Deduktif (Umum ke Khusus)

Induktif (Khusus ke Umum)

Fokus Utama

Kesenjangan Data (The Gap): Membandingkan teori dengan fakta.

Fenomena Unik (The Phenomenon): Menggali masalah dari akar lapangan.

Struktur Visual

Piramida Terbalik (Lebar di atas, mengerucut ke bawah).

Corong/Lensa Zoom (Mulai dari konteks, fokus tajam ke objek).

 

1. Pola Latar Belakang Skripsi KUANTITATIF: Si Piramida Terbalik

Penelitian kuantitatif selalu berangkat dari teori yang ingin diuji di lapangan. Jadi, polanya harus logis dan sangat terstruktur, seperti membangun piramida yang kokoh.

Tahap 1: The Macro View (Paragraf 1-2)

  • Apa yang Ideal? (Umum): Mulai dengan definisi luas tentang topik atau variabel utama penelitianmu. Gunakan teori-teori besar atau grand theory dari para ahli.
    • Contoh: Jika kamu meneliti "Kepuasan Pelanggan," mulailah dengan pentingnya konsep kepuasan pelanggan secara global/nasional.
  • Kondisi Seharusnya (Harapan): Jelaskan bagaimana teori itu seharusnya bekerja di dunia nyata (kondisi ideal). Paragraf ini menunjukkan bahwa kamu menguasai konsep dasarnya.

Tahap 2: The Data & The Gap (Paragraf 3-5)

  • Kondisi Faktual (Kenyataan): Ini adalah jantung Kuantitatif. Sajikan data empiris yang menunjukkan bahwa kondisi ideal (Tahap 1) tidak tercapai di lokasi atau objek penelitianmu. Data ini bisa berupa:
    • Data Statistik: Angka penurunan penjualan, skor survei rendah, data pemerintah.
    • Data Primer: Hasil survei awal (pra-survei) yang menunjukkan masalah.
    • Fenomena Gap: Bukti nyata bahwa ada masalah (misalnya, banyak karyawan resign, rating aplikasi anjlok, dll.).
  • Kesenjangan Penelitian (Research Gap): Bandingkan penelitianmu dengan penelitian terdahulu yang relevan.
    • Contoh: Penelitian A dan B bilang variabel X berpengaruh pada Y. Tapi penelitian C bilang tidak. Ini kesenjangan yang menarik untuk diuji kembali.

Tahap 3: The Focus (Paragraf 6-Penutup)

  • Pentingnya Variabel: Setelah menunjukkan masalah data, jelaskan mengapa variabel-variabel yang kamu pilih (X dan Y) adalah solusi atau penyebab masalah tersebut, berdasarkan mini-review dari jurnal relevan.
  • Kontribusi Penelitian: Jelaskan apa kebaruan (novelty) yang kamu tawarkan (misalnya, di lokasi yang berbeda, dengan indikator yang lebih baru, atau menguji variabel mediasi/moderasi).
  • Penutup (Rumusan Masalah Singkat): Akhiri dengan satu atau dua kalimat yang menegaskan urgensi penelitianmu dan mengantarkan pembaca ke Bab II.

2. Pola Latar Belakang Skripsi KUALITATIF: Si Lensa Zoom

Penelitian kualitatif selalu berawal dari fenomena unik di lapangan yang belum terjelaskan secara mendalam. Polanya lebih mengalir, berfokus pada kedalaman konteks, bukan perbandingan data.

Tahap 1: Context Setting (Paragraf 1-2)

  • Isu Sosial/Budaya yang Luas (Umum): Mulai dengan menjelaskan konteks besar dari lokasi atau fenomena yang kamu teliti.
    • Contoh: Jika kamu meneliti "Makna Tradisi Sedekah Laut di Desa X," mulailah dengan menjelaskan pentingnya tradisi dan budaya maritim di Indonesia.
  • Kekhasan Lokasi: Persempit fokus pada lokasi atau komunitas spesifik yang kamu pilih. Jelaskan mengapa lokasi ini menarik (interesting).

Tahap 2: The Phenomenon & Puzzle (Paragraf 3-5)

  • Deskripsi Fenomena Unik: Paparkan secara detail apa yang terjadi di lapangan, berdasarkan hasil observasi awal atau wawancara informal. Ini adalah cerita lapangan yang menjadi pemicu penelitian.
    • Contoh: Di Desa X, tradisi Sedekah Laut ini unik karena... (jelaskan keunikan yang tidak ada di teori atau penelitian lain).
  • "Kenapa?" (The Puzzle): Tunjukkan adanya misteri atau makna tersembunyi yang belum terungkap dari fenomena tersebut. Kualitatif mencari alasan (why) dan pemahaman mendalam (how).
    • Contoh: Tradisi ini masih dilakukan, padahal secara ekonomi tidak efisien. Kenapa masyarakat tetap mempertahankan? Ini adalah kekosongan pemahaman yang akan diisi oleh penelitianmu.

Tahap 3: The Depth & Focus (Paragraf 6-Penutup)

  • Relevansi Teori: Masukkan teori (misalnya: Sosiologi, Antropologi, atau Komunikasi) yang akan kamu gunakan sebagai lensa untuk memahami fenomena unik tadi. Bukan untuk menguji, tapi untuk memahami.
  • Tujuan Eksplorasi: Tekankan bahwa penelitianmu bertujuan untuk mendeskripsikan, memahami, menafsirkan, atau menemukan makna dari fenomena tersebut. Kata kunci seperti mendalam dan komprehensif sering digunakan.
  • Penutup (Pertanyaan Kunci): Tutup dengan pernyataan yang menegaskan bahwa hanya dengan penelitian mendalam (kualitatif) kamu bisa menjawab misteri di lapangan.

Tips Anti-Stuck untuk Kedua Pola

  1. Stop Copy-Paste Jurnal! Latar belakang bukan tempat menumpuk kutipan jurnal. Jurnal hanya digunakan sebagai bukti untuk mendukung argumenmu tentang adanya gap atau fenomena unik.
  2. Gunakan Headings (dalam hati): Sebelum menulis, buat kerangka dengan mini-heading ini: 1) Ideal, 2) Kenyataan/Data, 3) Gap, 4) Urgensi, 5) Tujuan. Baru tulis per paragraf berdasarkan heading tersebut.
  3. Tunjukkan Passion: Di kedua pola, pastikan di paragraf akhir kamu menunjukkan mengapa topik ini penting dan menarik bagimu dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Ini yang akan membuat dosen pembimbing yakin.

Sekarang, kamu sudah punya peta untuk menaklukkan Latar Belakang Skripsi. Ingat, kuantitatif mencari perbedaan angka yang perlu diuji; kualitatif mencari kedalaman makna yang perlu ditafsirkan. Pilih pola yang tepat, dan menulis skripsi jadi jauh lebih mudah!

Baca juga: Mahasiswa Baru Wajib Tahu! Kalau Presentasi Sebisa Mungkin Jangan Baca PPT

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150