
Zona Mahasiswa - Di balik tragedi ambruknya musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, muncul sebuah kisah ketabahan dan keimanan yang mengharukan. Seorang santri asal Probolinggo bernama Haikal berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi setelah bertahan hidup selama tiga hari di bawah tumpukan puing-puing bangunan.
Baca juga: Geger! Orientasi Komunitas Pecinta Alam di Bitung Pakai Kekerasan, Orang Tua Lapor Polisi
Kisah Haikal tidak hanya tentang keberlangsungan hidup, tetapi juga tentang kekuatan spiritual yang luar biasa di tengah kondisi paling mencekam.
Shalat Berjamaah di Tengah Kegelapan
Haikal dilaporkan terjebak dalam posisi yang sulit, terhimpit di antara dua jenazah temannya. Meskipun dalam kondisi gelap, sempit, dan terhimpit, Haikal dan beberapa santri lain yang masih sadar dikisahkan tetap menjalankan shalat berjamaah. Mereka saling mengingatkan untuk tidak meninggalkan kewajiban sebagai hamba Allah.
Sebuah momen penuh hikmah terjadi saat shalat Isya. Haikal membangunkan teman-temannya sambil menyerukan, "Ayo shalat, ayo shalat." Ketika salah satu temannya bertanya, "Siapa yang mengimami?", mereka dikejutkan oleh suara seseorang yang memimpin shalat, meskipun Haikal mengaku tidak tahu siapa sosok imam tersebut dalam kondisi gelap.
Kejujuran Mengalahkan Rasa Haus
Kisah ini mencapai titik kesadaran yang pahit saat waktu Subuh tiba. Haikal kembali mencoba membangunkan teman-temannya, namun kali ini tidak ada lagi jawaban. Ia menyadari bahwa teman-temannya telah meninggal dunia.
Di tengah rasa haus yang menyiksa, Haikal melihat dua botol air minum tergeletak di dekatnya. Secara naluriah, air itu bisa menyelamatkan nyawanya. Namun, dengan keteguhan iman yang mengharukan, Haikal memilih untuk tidak meminumnya. Dalam benaknya, air itu bukanlah haknya, dan ia tidak ingin mengambil hak orang lain tanpa izin, bahkan saat nyawanya terancam.
Kisah heroik dan kejujuran Haikal ini menjadi bukti nyata keberhasilan pendidikan karakter dan akidah di Ponpes Al-Khoziny. Kisah ini mengajarkan bahwa dalam tekanan luar biasa, nilai-nilai ketakwaan, disiplin ibadah, dan integritaslah yang menjadi kekuatan utama untuk bertahan hidup.
Apa hal paling berharga dari kisah Haikal yang menurut Anda patut menjadi teladan bagi anak muda saat ini?
Baca juga: Tak Sadar Usai Mabuk Miras, Mahasiswa di NTT Dicabuli Sesama Jenis
Komentar
0