Teknologi

Google Bongkar Rahasia Netizen Indonesia Selama Pandemi, Kira-Kira Apa Saja sih?

Zahrah Thaybah M 24 Februari 2021 | 19:16:33

zonamahasiswa.id – Google kembali ‘membongkar rahasia' netizen Indonesia, dengan mengumumkan daftar pencarian terpopuler sepanjang 2020. Melansir dari Year in Search 2020, banyak ditemukan kata kunci baru dan menjadi tren akibat pandemi Covid-19.

Head of Large Customer Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim mengatakan bahwa tahun 2020 menjadi periode yang penuh tantangan bagi beberapa industri. Sebab, pada tahun tersebut menuntut mereka untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal.

Baca Juga: Mengapa Tonjolan di Kamera Ponsel Semakin Tebal? Simak Penjelasannya

Muncul Tren Baru di Tahun 2020

Logo Google Trends (Foto: digitalmarketingschool)

"Banyak ketidakpastian terutama karena ada pandemi dan perubahan yang sangat drastis, sehingga banyak tren-tren baru yang mungkin kita tidak pernah lihat di tahun 2019 dan 2018. Laporan ini juga memberikan insight mengenai tren yang tidak kami lihat dua tahun lalu ketika mulai menerbitkan laporan Year in Search untuk Brand," kata Muriel, Selasa (23/2/2021).

Laporan ini berdasarkan pada data Google Trends, eConomy 2020, dan Think With Google, yang memperlihatkan sejumlah tren umum yang muncul sejak November 2019 hingga Oktober 2020.

Ada delapan kata kunci (keyword) baru yang muncul sejak mulainya masa pandemi, antara lain:

  1. "Swab Test"
  2. "Antigen"
  3. "Rapid Test"
  4. "Serology Test"
  5. "Cara cuci tangan dengan benar"
  6. "Cara membuat sanitizer"
  7. "Reusable Mask"
  8. "Maskne"

Selain itu, Google juga menunukkan lima tren utama mengenai daftar pencarian populer di Indonesia selama periode tersebut. Hasil dari laporan tersebut, yaitu tren mengalami peningkatan berkelanjutan sepanjang tahun daripada tahun sebelumnya, khususnya orang Indonesia yang senang akan hal-hal baru.

Individual Matters

Ilustrasi rileks (Foto: Pexels)

Berdasarkan hasil riset dari Google, selama pandemi berlangsung, orang Indonesia terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satunya, yaitu lebih memprioritaskan kesehatan mental dan mulai menggunakan internet untuk mengedukasi diri mereka tentang beberapa isu. Penelusuran dengan keyword "kesehatan mental" mengalami kenaikan sebesar 70 persen dan "self-care" meningkat hingga 45 persen.

"Mereka cenderung memikirkan kualitas hidup mereka, baik kesehatan fisik atau mental. Keadaan pandemi sekarang juga membuat orang Indonesia ingin mempelajari masalah ini dan mungkin mencari solusi" ujar Muriel.

"Kesadaran soal isu-isu sosial juga mulai dicari tahu. Misalnya keyword "rasisme adalah" itu meningkat 40 persen," lanjutnya.

Isu yang mereka telusuri mengenai kesetaraan gender pun meningkat. Berdasarkan data Google, keyword "gender equality" mengalami peningkatan sebesar 25 persen.

Higher Purpose

Ilustrasi tenaga medis (Foto: bisnis)

Google mengatakan bahwa pada tahun 2020, orang Indonesia mencari berbagai macam cara untuk bisa membantu masyarakat di sekitarnya dan juga lingkungan. Hal ini terbukti dengan kenaikan jumlah penelusuran kata "menyumbangkan" sebesar 150 persen.

Beberapa di antaranya juga mengapresiasi para tenaga medis yang saat ini menjadi garda terdepan dalam menghadapi Covid-19. Ada tiga keyword yang sering mereka gunakan, antara lain "apresiasi untuk tenaga medis", "puisi untuk tenaga medis", dan "lagu untuk tenaga medis".

"Jadi tenaga medis seolah dianggap sebagai pahlawan untuk sekarang ini, karena mereka membantu orang-orang sakit. Jadi orang Indonesia ingin memberikan apresiasi untuk mereka. Kita juga liat orang Indonesia ingin support ekonomi, kata "buatan Indonesia" di sini meningkat sampai 95 persen," ujar Muriel.

Whole Selves

Ilustrasi e-learing (Foto: pexels)

Masa pandemi Cobid-19 membuat orang Indonesia memiliki peran ganda sekaligus, tidak ada batas antara pekerjaan dengan peran di rumah.

"Dengan adanya pandemi ini, batas antara kehidupan kantor, rumah, dan sekolah menyatu. Kalo dulu bisa kita pisahkan, kini orang Indonesia mulai membiasakan diri untuk memegang beberapa peranan di satu waktu," kata Muriel.

Karena situasi ini, penelusuran mengenai "kegiatan anak di rumah" mengalami peningkatan yang drastis hingga 330 persen dan "e-learning" mengalami peningkatan sebesar 180 persen.

"Orang-orang juga mulai mencari ke Google Search untuk mempermudah kehidupannya dan cari solusi supaya anak mereka sibuk sama kegiatannya," ujar Muriel.

Baca Juga: Wah! Huawei Akan Merilis Sistem Operasi HarmonyOS 2.0 yang Akan Menyaingi Sistem Android dan iOS di Kalangan Milenial

Sweet Relief

Ilsutrasi tanaman rumah (Foto: pexels)

Pandemi juga berdampak pada pembatasan mencari hiburan di luar rumah. Sehingga, mereka mencari alternatif lain untuk berelaksasi di rumah.

"Pilihan untuk liburan pas pandemi ini jadi terbatas. Orang Indonesia sekarang lebih rajin cari cara untuk santai walaupun di rumah. Mereka cari tuh, apa yang bisa mereka lakukan," kata Muriel.

Hal ini terlihat dari tingginya angka penelusuran untuk keyword "tanaman rumah", yaitu sebesar 120 persen dan "hewan peliharaan" yang mencapai 95 persen.

Kemudian, ada aktivitas lain yang populer selama pandemi, yaitu mendengarkan podcast dan memiliki hewan peliharaan baru di rumah. Berdasarkan data dari Google, keyword "podcast" mengalami peningkatan hingga 170 persen dan penelusuran mengenai "ikan cupang" juga mencapai 110 persen.

Future Proofing

llustrasi digital marketing (Foto: pexels)

Menurut Google, pandemi ini menjadi momentum orang Indonesia untuk mempersiapkan masa depan. Hal ini terlihat dari kenaikan penelusuran kata "daftar usaha" sebesar 200 persen dan "digital marketing" sebesar 35 persen.

Karena berpengaruh terhadap pola perilaku masyarakat Indonesia, agar bisnis bisa bertahan selama pandemi, butuh fleksibilitas dan adaptasi terhadap segala perubahan yang terjadi. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital dan penyusunan strategi baru agar lebih mudah menjaring konsumen.

Penelusuran keyword "cara membuat aplikasi" juga mengalami peningkatan hingga 20 persen. Hal itu karena, selama pandemi masyarakat mulai beralih ke platform e-commerce untuk melakukan transaksi. Inilah faktor utama peningkatan penggunaan aplikasi belanja online.

Laporan Perubahan Sektor Selama Pandemi Covid-19

Ilustrasi uang (Foto: pexels)
  • Perawatan Kecantikan dan Tubuh

Penelusuran "cara mewarnai rambut sendiri" meningkat 95 persen dan "cara menghilangkan gigi hitam" meningkat 30 persen. Peningkatan ini terjadi, karena selama pandemi orang Indonesia mencari cara untuk melakukan perawatan teradap tubuh mereka.

  • Keuangan

Orang Indonesia semakin mempersiapkan diri untuk masa depan, sehingga penelusuran "reksadana" meningkat 210 persen, "tips menabung" meningkat 140 persen, "dana darurat" mengalami peningkatan 140 persen dan “beli emas online” mengalami peningkatan 85 persen.

  • Makanan dan Minuman

Pandemi membuat masyarakat tetap berada di rumah, sehingga memesan makanan pun melalui layanan pesan antar. Oleh karena itu, penelusuran "pesan antar" meningkat sebesar 35 persen.

  • Media dan Hiburan

Selama masa pendemi semua beralih ke internet, sehingga untuk mencari informasi dan hiburan pun melalui internet. Oleh karena itu, penelusuran "gaming" mengalami kenaikan 210 persen, "olahraga" mengalami kenaikan 200 persen, dan "musik" 240 persen.

  • Belanja

Masyarakat Indonesia lebih memilih berbelanja online daripada harus datang ke supermarket, mall, dan lain sebagainya. Sehingga, penelusuran "produk segar" meningkat 90 persen, "deterjen" meningkat 26 persen, dan "ergonomis" sebesar 155 persen.

  • Teknologi

Masyarakat lebih mengandalkan teknologi untuk kegiatan sehari-hari. Sehingga, penelusuran "robot vacuum" meningkat 80 persen, "webcam" meningkat 40 persen, dan "air purifier" meningkat 45 persen.

  • Transportasi dan Pariwisata

Akibat pandemi, masayarakat hanya mengunjungi destinasi wisata yang dekat dengan rumah. Oleh karena itu, penelusuran "tiket wahana terdekat" meningkat 90 persen.

Sementara itu, proses pembelian dan perawatan kendaraan bermotor juga beralih ke sistem online. Sehingga, penelusuran "motor bekas" meningkat 11 persen dan "perpanjang SIM" meningkat 25 persen.

"Kami harap, laporan terbaru ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh banyak brand di Indonesia untuk membangun kembali bisnis mereka di tahun 2021," kata Muriel.

Google Bongkar Rahasia Netizen Indonesia Selama Pandemi, Kira-Kira Apa Saja sih?

Itulah ulasan mengenai Google yang membongkar rahasia netizen Indonesia selama pandemi. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung mencari hal baru untuk memanfaatkan waktu di rumah dan mengusir rasa jenuh.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website Zona Mahasiswa. Sampai jumpa!

Baca Juga: Mau Ganti Alamat SIM Ternyata Sangat Mudah, Begini Caranya

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150