zonamahasiswa.id - Circle atau lingkaran menjadi sebuah kata yang begitu diagung-agungkan oleh semua orang di dunia. Mereka bilang dengan memiliki lingkaran pertemanan memberi keuntungan dan kebahagiaan tersendiri.
Akan ada kekompakan dan bounding yang terjalin begitu kuat. Tapi, sayangnya di dunia ini ada yang nggak seperti mereka. Contohnya aku. Menurutku, hidup tanpa circle nggak buruk-buruk amat lah. Not bad. Justru itu membuatku belajar banyak hal yang belum tentu terpikirkan oleh orang lain.
Baca Juga: Pesan untuk Kamu yang Ingin Baik-Baik Saja
Sebenarnya Nggak Terlihat Aneh Kok
Perkenalkan, aku adalah orang yang introvert. Sering merasa kurang nyaman dengan lingkungan sosial dan keramaian. Karena, menurutku itu sangat menyerap energi. Mungkin, kalian menganggapnya aneh. Tapi, seperti itulah aku.
Sebagai seorang introvert, terkadang sering muncul perasaan minder melihat teman-teman yang hangout bareng, saling bertukar cerita dan tergabung dalam kelompok tertentu. Kelihatannya seru ya. Tapi, itu melelahkan bukan?
Kita harus mengikuti "aturan main" di circle tersebut dalam artian nggak boleh bersikap bebas, apalagi egois. Cuma terkadang ada beberapa hal yang tak sesuai dengan kita dan menimbulkan salah paham. Itulah sebabnya aku nggak berafiliasi dengan yang namanya circle.
Selain itu, aku juga punya privasi dan lebih terjaga. Walaupun nggak 100 persen terhindar dari gosip paling tidak kehidupanku aman tentram. Sebab, beberapa kali mendengar bisik-bisik membicarakanku. Mereka bilang aku terlalu misterius, menakutkan, dan kaku.
Namun, aku juga kerap merasa kesepian. Hanya buku harian lah temanku sehari-hari. Karena, aku lebih mempercayai mereka daripada yang namanya teman. Kalian tahu sendiri apa yang kumaksud.
Baca Juga: Hidup Ini Memang Tak Selalu Indah, Butuh Perjuangan untuk Melewatinya
Mungkin Ini Bukanlah tentang Pertemanan
Semakin lama, aku sadar kalau circle bukanlah tentang pertemanan apalagi persahabatan. Lalu, circle bukan selalu menjalin hubungan atau bersosialisasi dengan orang lain.
Namun, circle-ku adalah semua angan, cita-cita, dan impian di masa depan. Dengan begitu, aku nggak punya waktu untuk merenungi kondisi sosialku seperti apa. Sebab, aku harus membuat semua harapanku menjadi nyata suatu saat nanti.
Circle-ku adalah tentang aku dan masa depanku. Walaupun aku payah dalam hal berteman, seenggaknya tidak dengan cita-citaku.
Bukannya nggak suka punya teman, tapi kurasa lebih menikmati kesendirianku. Masa bodoh banyak yang mengaggap aneh, nerd, dan lainnya.
Terlepas dari itu, banyak sekali pelajaran berharga kalau tidak memiliki circle. Bisa menjadi diri sendiri, jauh dari gosip, nggak menjadi pusat perhatian dan lebih tenang menjalani aktivitas.
Tapi, aku berharap semoga kalian benar-benar menemukan teman yang tulus dan bukan hanya sekadar labelling circle saja. Jangan lupa untuk berteman dengan dirimu sendiri ya.
Dari Aku, Seseorang Tanpa Circle
Itulah ulasan Mimin mengenai sebuah motivasi dari seseorang yang hidup tanpa circle. Tetap semangat!
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.
Baca Juga: Saatnya Berani Bilang ‘Tidak’ Pada Orang Lain demi Kesehatan Jiwamu
Komentar
0