Berita

Cewek Ini Ceritakan kalau Gaji Dosen di Australia dalam Satu Tahun Bisa Sampai 1M 

Muhammad Fatich Nur Fadli 25 Juli 2024 | 16:50:14

 

zonamahasiswa.id - Menjadi dosen adalah pekerjaan yang mulia dan berperan penting dalam mencerdaskan bangsa. Namun, tahukah kamu bahwa gaji dosen di setiap negara bisa sangat berbeda?

Baca juga: Gagal Padamkan Api dengan Cepat karena Alat yang Tidak Memadai, Damkar Depok Tak Kuasa Tahan Emosi

Lain padang lain belalang merupakan ungkapan yang paling tepat jika kita ingin membandingkan gaji dosen di Indonesia dengan gaji dosen di Australia.

Perbedaan Gaji Dosen di Indonesia dan Australia

Gaji Dosen di Indonesia

Di Indonesia, profesi dosen punya peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi sayangnya, gaji dosen di Indonesia sering kali dianggap kurang memadai dibandingkan dengan kerja keras dan tanggung jawab yang mereka pikul.

1. Gaji Dosen PNS: Dosen yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasanya mendapatkan gaji yang diatur oleh pemerintah berdasarkan golongan dan masa kerja. Misalnya, dosen dengan golongan IIIA (dengan kualifikasi S1) bisa mendapatkan gaji pokok sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 4 juta per bulan. Sedangkan untuk golongan IVA (dengan kualifikasi S2 atau S3) bisa mendapatkan gaji pokok sekitar Rp 3,5 juta hingga Rp 6 juta per bulan. Ini belum termasuk tunjangan seperti tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan tunjangan lainnya.

2. Gaji Dosen Non-PNS: Untuk dosen yang bekerja di universitas swasta atau yang berstatus sebagai pegawai kontrak, gaji bisa bervariasi. Beberapa universitas swasta besar mungkin memberikan gaji yang lebih tinggi, namun secara umum, gaji dosen non-PNS bisa berada di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per bulan, tergantung pada kualifikasi dan pengalaman.

3. Tunjangan dan Insentif: Selain gaji pokok, dosen di Indonesia juga bisa mendapatkan berbagai tunjangan dan insentif. Tunjangan profesi bisa mencapai satu kali gaji pokok, dan ada juga tunjangan kinerja yang jumlahnya bervariasi. Selain itu, dosen yang aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah bisa mendapatkan insentif tambahan.

Gaji Dosen di Australia

Sekarang kita beralih ke Australia. Profesi dosen di Australia dianggap sangat prestisius dan dihargai dengan gaji yang cukup menggiurkan.

1. Gaji Dosen Junior (Lecturer): Di Australia, dosen dengan posisi junior (lecturer) bisa mendapatkan gaji sekitar AUD 70.000 hingga AUD 110.000 per tahun. Jika dikonversi ke rupiah (dengan kurs 1 AUD = Rp 10.000), gaji ini setara dengan Rp 700 juta hingga Rp 1,1 miliar per tahun, atau sekitar Rp 58 juta hingga Rp 92 juta per bulan.

2. Gaji Dosen Senior (Senior Lecturer dan Associate Professor): Untuk dosen dengan posisi senior seperti senior lecturer atau associate professor, gaji mereka bisa mencapai AUD 100.000 hingga AUD 150.000 per tahun. Ini setara dengan Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar per tahun, atau sekitar Rp 83 juta hingga Rp 125 juta per bulan.

3. Gaji Profesor (Full Professor): Posisi tertinggi di dunia akademik adalah profesor. Di Australia, seorang profesor bisa mendapatkan gaji lebih dari AUD 150.000 per tahun, yang setara dengan lebih dari Rp 1,5 miliar per tahun atau lebih dari Rp 125 juta per bulan.

Mengapa Ada Perbedaan?

Perbedaan gaji dosen di Indonesia dan Australia bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1. Standar Hidup: Australia memiliki standar hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Biaya hidup seperti perumahan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari di Australia jauh lebih mahal. Oleh karena itu, gaji di sana juga lebih tinggi untuk mengimbangi biaya hidup yang tinggi.

2. Anggaran Pendidikan: Pemerintah Australia mengalokasikan anggaran yang besar untuk sektor pendidikan. Ini memungkinkan universitas-universitas di Australia untuk memberikan gaji yang lebih tinggi kepada dosen mereka. Di Indonesia, anggaran pendidikan masih relatif kecil dibandingkan dengan total anggaran negara, sehingga gaji dosen pun cenderung lebih rendah.

3. Pendapatan Universitas: Universitas di Australia sering kali mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari biaya kuliah yang tinggi, baik dari mahasiswa lokal maupun internasional. Sementara itu, banyak universitas di Indonesia yang masih bergantung pada subsidi pemerintah dan belum bisa menarik biaya kuliah yang tinggi.

4. Pasar Tenaga Kerja: Persaingan di pasar tenaga kerja juga mempengaruhi gaji dosen. Di Australia, persaingan untuk mendapatkan posisi dosen sangat ketat dan universitas bersedia membayar lebih untuk menarik dan mempertahankan tenaga pengajar yang berkualitas. Di Indonesia, meskipun persaingan juga ada, namun tekanan untuk memberikan gaji tinggi belum sebesar di Australia.

Cewek Ini Ceritakan kalau Gaji Dosen di Australia dalam Satu Tahun Bisa Sampai 1M 

Jadi, itulah perbedaan gaji dosen di Indonesia dan Australia. Meskipun gaji dosen di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Australia, profesi dosen tetaplah mulia dan penuh tantangan. Banyak dosen di Indonesia yang bekerja dengan dedikasi tinggi demi mencerdaskan bangsa, meskipun dengan gaji yang terbatas.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Rumah Orang Tuanya Ditempati Mahasiswa KKN Pria Ini Beri Pesan Agar Menghargai Pemilik Rumah dan Nyapa ke Warga

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150