Berita

BKN Ungkap 30% ASN 'Makan Gaji Buta' Selama WFH hingga Sebut Malas Belajar

Nisrina Salsabila 27 Juli 2022 | 10:58:53

zonamahasiswa.id - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana menyebut 30 persen dari 3,9 juta Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak bekerja selama pemberlakuan WFH.

Hal itu terungkap setelah adanya survei yang melibatkan 100 persen ASN yang melaksanakan WFH. Setidaknya terdapat 30 persen ASN yang mengatakan beban kerja menjadi lebih berat.

Sementara, 40 persen ASN lain menganggap sistematika sama seperti bekerja di kantor (WFO). Sedangkan 30 persen lainnya tak menjawab pertanyaan dalam survei.

Baca Juga: Wagub Jabar Minta Kasus Bocah Dipaksa Setubuhi Kucing Berakhir Damai hingga Anggap Candaan Belaka

Penjelasan BKN

Bima mengambil kesimpulan dari survei tersebut, dapat diketahui bahwa 30 persen ASN tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, para ASN itu beralasan tidak bisa menggunakan teknologi digital.

"Alasannya, kami sudah tua katanya. Pertama, itu bukan tidak mampu tapi dia tidak mau belajar. Kedua, kita tidak bisa berharap lagi dengan orang-orang yang tidak ingin melakukan perubahan," kata Bima, dikutip Zona Mahasiswa dari CNN Indonesia (27/7).

Bima menyebut ASN di Indonesia berjumlah banyak, namun memiliki kualitas yang rendah. Penelitian tersebut berdasarkan kompetensi ASN dan kemauan dalam menyesuaikan perkembangan teknologi digital.

"Jadi PNS kita too many, but not enough dari sisi kompetensinya," lanjutnya.

Di sisi lain, Bima mengungkap skema ASN saat ini banyak mengalami perubahan karena dipengaruhi perkembangan teknologi. Sementara itu, dari sisi ASN banyak yang meminta untuk tidak bekerja dari kantor.

Mengingat adanya pergeseran persepsi bahwa bekerja bisa dilakukan di mana saja. Terlebih, saat pelaksanaan WFH banyak ASN yang melontarkan pertanyaan hingga izin untuk melakukan pekerjaan lain ketika jam kerja.

"Ketika WFO banyak yang bertanya, 'Pak kita kan sudah selama hampir 2 tahun WFF oke-oke aja tuh, kinerja kita terpenuhi, pelayanan publik tercapai'. Apa kami harus WFO?" kata Bima.

"Kalau jawabannya bisa WFH, mereka bakal nanya lagi 'Kalau WFH pekerjaan kami dari jam berapa sampai jam berapa. Dijawab ya dari jam 8 sampai jam 4," terangnya.

Mengenai ini, Bima merasa sangsi dengan adanya skema ASN saat ini. Apalagi berhembus kabar terkait persiapan sistem kerja terbaru bernama WFA (Work From Anywhere) yang akan diterapkan BKN.

Sistem ini nantinya memudahkan ASN termasuk PNS bekerja di mana saja dengan pengaturan kerja yang fleksibel. Namun, dengan adanya survei sebelumnya timbul pertanyaan besar yang menyinggung apakah ASN bisa tetap produktif jika sistem WFA diterapkan.

Sementara, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyarankan BKN sebelum menyiapkan aturan WFA, sebaiknya membentuk tools atau alat yang digunakan untuk mengukur kinerja para ASN.

"Harus dibuat toolsnya bagian mana yang bisa WFA, orangnya seperti apa, perlu dilatih atau tidak. Seperti apa tools-nya, bagaimana nilai dan jenjang karinya," kata Agus.

Selain itu, Agus mengatakan BKN harus memikirkan bagaimana sistem pengawasan saat WFA. Mengingat dalam survei tersebut, banyak ASN yang tak bekerja dengan sungguh-sungguh selama WFH.

"Yang mengawasi harus tegas, jangan lenjeh juga. Harusnya sudah ada tools untuk mengevaluasi bagaimana penilaian tukin dan semuanya," beber Agus.

Sejalan dengan itu, Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerjasama BKN Satya Pratama menerangkan implementasi sistem WFA harus dimatangkan terlebih dahulu. Sampai saat ini, pihak BKN pun masih melakukan kajian terhadap implementasi WFA.

"Kualifikasi seperti apa yang secara proses kerjanya dapat dilakukan di manapun tanpa mengganggu pencapaian target organisasi. Kapan (WFA) berlaku luas akan dikaji lebih lanjut," pungkas Satya.

BKN Ungkap 30% ASN 'Makan Gaji Buta' Selama WFH hingga Sebut Malas Belajar

Itulah ulasan mengenai data survei BKN yang menganggap 30 persen ASN makan gaji buta selama pemberlakuan WFH yang diterapkan pada dua tahun ini.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Konflik SBM ITB: Forum Ortu Mahasiswa Kembali Layangkan Somasi Ketiga

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150