Zona Mahasiswa - Akhir-akhir ini, permainan berburu Koin Jagat jadi fenomena yang ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak orang berlomba-lomba mengunduh aplikasi ini dan langsung terjun ke berbagai lokasi untuk mencari harta karun berupa koin yang tersebar di dunia nyata.
Baca juga: Bidan Teladan Polewali Mandar Kena Prank, Hadiah Motor yang Dia Dapat Ditarik Oleh Pemkab
Namun, sayangnya, antusiasme tinggi ini malah berujung pada rusaknya sejumlah fasilitas umum di beberapa tempat.
Apa Itu Koin Jagat?
Koin Jagat adalah konsep permainan berbasis aplikasi bernama Jagat, yang dirancang untuk mengajak penggunanya berburu koin virtual di berbagai lokasi yang tersebar di dunia nyata. Permainan ini menawarkan hadiah uang tunai yang menggiurkan bagi pemain yang berhasil mengumpulkan koin-koin tersebut.
Ada tiga jenis koin yang bisa ditemukan, yaitu:
- Koin Perunggu dengan hadiah sebesar Rp300.000,
- Koin Perak dengan hadiah lebih tinggi,
- Koin Emas yang paling dicari karena menawarkan hadiah hingga Rp100 juta.
Untuk mendapatkan koin-koin ini, pemain harus mendatangi lokasi tertentu yang ditandai di peta aplikasi. Setelah menemukan koin, mereka diminta untuk mengunggah bukti temuan di aplikasi, lalu menukarnya menjadi uang tunai.
Cara Tukar Koin Jagat Jadi Uang
Proses penukaran koin Jagat menjadi uang tunai cukup sederhana:
- Masukkan nomor seri koin dan kode penukaran yang tertera.
- Tunggu proses verifikasi hingga selesai.
- Setelah terverifikasi, hadiah uang tunai akan langsung dikirimkan ke akun pengguna.
Namun, ada batas waktu untuk proses klaim ini. Jika terlambat, koin yang ditemukan akan dianggap hangus.
Kenapa Permainan Ini Jadi Viral?
Popularitas Koin Jagat didukung oleh berbagai faktor, antara lain:
- Hadiah Besar: Nilai hadiah hingga Rp100 juta tentu menarik banyak perhatian.
- Konsep Interaktif: Berburu koin di dunia nyata memberi sensasi petualangan.
- Media Sosial: Banyak pengguna yang membagikan pengalaman mereka berburu koin, sehingga memicu rasa penasaran orang lain.
Namun, di balik kegembiraan ini, muncul berbagai masalah seperti kerusakan fasilitas umum dan kekacauan di beberapa tempat yang menjadi lokasi pencarian koin.
Respon Menteri Komunikasi dan Digital
Fenomena Koin Jagat tidak luput dari perhatian Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Beliau menyebutkan bahwa pihaknya sedang memantau permainan ini untuk memastikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri untuk menindaklanjuti aplikasi ini. Namun, kami masih dalam tahap pengkajian,” kata Meutya Hafid saat diwawancarai di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta.
Menurut Meutya, banyak masyarakat yang mengajukan pertanyaan melalui akun media sosialnya terkait aplikasi ini. Hal ini menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap Koin Jagat.
Polisi Ikut Pantau Perburuan Koin Jagat
Polisi juga turut memantau aktivitas berburu Koin Jagat yang semakin ramai di berbagai wilayah, khususnya di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi tentang kerusakan fasilitas umum akibat aktivitas ini.
“Kami sudah berkoordinasi dengan kapolres untuk memantau situasi di lapangan. Jika ada laporan kerusakan fasilitas, tentu akan kami tindak lanjuti,” ujar Ade Ary.
Beliau juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban, tidak merusak fasilitas umum, dan menjalankan aktivitas secara ramah lingkungan.
Kerusakan Fasilitas Umum yang Jadi Sorotan
Beberapa lokasi yang menjadi tempat berburu Koin Jagat dilaporkan mengalami kerusakan. Misalnya:
- Taman Kota: Banyak tanaman rusak karena diinjak-injak oleh para pemburu koin.
- Fasilitas Publik: Bangku taman dan lampu jalan rusak karena digunakan sembarangan.
- Situs Bersejarah: Beberapa tempat bersejarah tercatat mengalami kerusakan ringan akibat tingginya aktivitas pengunjung.
Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat fasilitas umum adalah milik bersama yang harus dijaga.
Siapa di Balik Aplikasi Jagat?
Salah satu pendiri aplikasi Jagat adalah Barry Beagen, seorang warga negara Indonesia yang merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Cornell University. Barry merancang aplikasi ini dengan tujuan menciptakan platform sosial yang mendekatkan orang-orang di dunia nyata, bukan hanya melalui interaksi digital.
Selain fitur berburu koin, aplikasi Jagat juga menyediakan fitur lain seperti:
- Location Sharing: Memudahkan pengguna berbagi lokasi dengan teman.
- NOW: Fitur untuk berbagi momen secara real time lewat foto atau video.
- Relationship Status: Untuk memperbarui status hubungan di aplikasi.
Menurut Barry, konsep aplikasi ini bertujuan mengajak pengguna lebih aktif secara sosial dan fisik.
Dampak Sosial dan Lingkungan dari Koin Jagat
Meskipun memiliki banyak sisi positif, Koin Jagat juga menimbulkan sejumlah dampak negatif, antara lain:
- Kerusakan Fasilitas Umum: Aktivitas berburu koin sering kali tidak memperhatikan lingkungan sekitar.
- Kekacauan di Tempat Umum: Banyak orang berkerumun di satu lokasi, sehingga mengganggu kenyamanan warga sekitar.
- Potensi Konflik: Kompetisi antar pemain kadang memicu pertengkaran.
Imbauan kepada Masyarakat
Agar aktivitas berburu Koin Jagat tetap aman dan tertib, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Jaga Lingkungan: Jangan merusak fasilitas umum atau alam sekitar.
- Tertib: Ikuti aturan di lokasi pencarian koin.
- Hindari Kerumunan: Tetap perhatikan keselamatan dan kenyamanan orang lain.
- Patuhi Hukum: Jika ada larangan di suatu tempat, jangan memaksakan diri untuk masuk.
Bikin Resah! Ambisi Berburu Harta Lewat Koin Jagat Berujung Rusak Fasilitas Umum
Koin Jagat memang menawarkan pengalaman seru sekaligus peluang untuk mendapatkan uang tunai. Namun, penting bagi para pemain untuk tetap menjaga etika, menghormati lingkungan, dan tidak merugikan orang lain. Jangan sampai ambisi berburu koin justru menciptakan masalah baru di masyarakat.
Baca juga: Sempat Viral Soal Siswa Dihukum karena Belum Bayar SPP, Ini Kata Mendikdasmen
Komentar
0