
Zona Mahasiswa - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, baru-baru ini meresmikan sebuah kawasan resor wisata besar di pantai timur negaranya, yang dijuluki media Korea Selatan (Korsel) sebagai "Waikiki Korea Utara". Megaproyek ini, yang dikenal sebagai Kawasan Wisata Pantai Wonsan Kalma, merupakan bagian dari upaya Pyongyang untuk menarik wisatawan asing dan meningkatkan penerimaan mata uang asing. Peresmian ini menandai langkah signifikan Korea Utara dalam membuka diri, setelah hampir empat tahun menutup perbatasannya akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Viral! Pengakuan Mahasiswi di Semarang yang Diduga Jadi Korban Pelecehan ASN Kelurahan
"Resor Budaya Kelas Dunia" di Pesisir Timur
Kawasan Wisata Pantai Wonsan Kalma digambarkan oleh Pyongyang sebagai "resor budaya kelas dunia" yang mampu menampung hampir 20.000 orang. Media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa kawasan tersebut minggu ini "dipenuhi dengan kegembiraan karena mengalami tingkat peradaban baru."
Dalam laporannya, KCNA memuji kemegahan dan kemewahan resor ini. "Para pengunjung tercengang oleh kemegahan dan kemegahan kota wisata tersebut, di mana lebih dari 400... bangunan yang dirancang secara artistik berjejer di pantai berpasir putih dalam harmoni yang ideal," tulis KCNA, memberikan gambaran tentang skala dan estetika proyek tersebut.
Pekan lalu, Kim Jong Un sendiri telah menyatakan bahwa pembangunan situs ini akan menjadi salah satu keberhasilan terbesar Korea Utara tahun ini. Ia juga menyampaikan rencana untuk membangun lebih banyak zona wisata berskala besar "dalam waktu sesingkat mungkin," mengindikasikan bahwa pariwisata adalah sektor yang menjadi prioritas utama bagi negara yang terisolasi ini.
Pariwisata sebagai Sumber Mata Uang Asing
Langkah Korea Utara untuk berinvestasi besar-besaran di sektor pariwisata bukanlah tanpa alasan. Pyongyang melihat pariwisata sebagai sumber utama mata uang asing yang sangat dibutuhkan oleh negaranya. Dalam kondisi ekonomi yang seringkali tertekan oleh sanksi internasional, masuknya devisa dari pariwisata dapat menjadi penyelamat.
Ada spekulasi bahwa Pyongyang mungkin telah menerima bantuan untuk menyelesaikan situs tersebut dari Rusia, sebagai imbalan atas keterlibatannya dalam perang di Ukraina. Kerjasama semacam ini, jika benar, akan menjadi indikasi lebih lanjut tentang pergeseran aliansi geopolitik dan upaya Korea Utara untuk mencari dukungan di tengah isolasinya. Beberapa wisatawan asal Rusia bahkan dilaporkan akan menjadi rombongan turis pertama yang mengunjungi resor mewah ini.
Pembukaan Kembali Perbatasan dan Prospek Pariwisata
Korea Utara, sebagai negara dengan senjata nuklir di Asia, telah membuka kembali perbatasannya pada Agustus 2023 setelah hampir empat tahun menerapkan kebijakan pembatasan ketat terkait Covid-19. Selama pandemi, negara ini nyaris menutup diri sepenuhnya dari dunia luar, yang berdampak besar pada sektor pariwisata yang memang sudah terbatas.
Bahkan sebelum pandemi, pariwisata asing ke Korea Utara sudah sangat dibatasi. Perusahaan-perusahaan tur yang beroperasi di sana memperkirakan sekitar 5.000 wisatawan Barat berkunjung setiap tahunnya. Dengan adanya resor baru yang ambisius ini, Korea Utara berharap dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan secara signifikan, diversifikasi pasar, dan menarik lebih banyak perhatian global.
Namun, tantangan bagi Korea Utara untuk menjadi tujuan wisata populer tidaklah kecil. Citra negara yang tertutup, sistem politik yang otoriter, serta isu-isu hak asasi manusia seringkali menjadi pertimbangan bagi calon wisatawan. Selain itu, infrastruktur pariwisata di luar Wonsan Kalma mungkin masih perlu banyak perbaikan untuk memenuhi standar internasional.
Meskipun demikian, peresmian resor mewah ini adalah indikasi jelas bahwa Kim Jong Un melihat pariwisata sebagai kartu penting dalam strategi ekonomi negaranya. Apakah "Waikiki Korea Utara" ini akan berhasil menarik perhatian warga dunia dan mengubah persepsi tentang negara tersebut? Waktu yang akan menjawabnya.
Baca juga: Viral! Kurir COD Pamekasan Dicekik Pembeli, Pelakunya ASN Pemkab Sampang
Komentar
0