Zona Mahasiswa - Kisah bidan Rusmiati Aminuddin dari Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, menjadi perbincangan hangat. Setelah dinobatkan sebagai tenaga kesehatan teladan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, ia mendapat hadiah motor yang diberikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Polman. Namun, tak disangka hadiah yang sudah diserahkan di depan publik itu malah ditarik kembali oleh pemerintah daerah.
Berita ini tidak hanya membuat Rusmiati kecewa dan malu, tetapi juga mengundang pertanyaan dari masyarakat. Apa sebenarnya yang terjadi di balik drama ini? Mari kita bahas lebih dalam.
Siapa Rusmiati Aminuddin dan Apa Penghargaannya?
Rusmiati Aminuddin adalah seorang bidan yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Taloba, Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Polewali Mandar. Atas dedikasinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah pelosok, Rusmiati berhasil meraih penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan 2024 dari Kementerian Kesehatan RI.
Penghargaan ini diberikan kepada tenaga kesehatan yang dianggap memiliki kontribusi luar biasa dalam melayani masyarakat. Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Polman menjanjikan hadiah berupa sepeda motor untuk menunjang aktivitasnya.
Seremonial Penyerahan Hadiah Motor
Pada 12 November 2024, Pemkab Polman menggelar acara peringatan HKN ke-60 di RSUD Wonomulyo. Dalam acara tersebut, Pj Bupati Polman, Muhammad Ilham Borahima, menyerahkan hadiah motor secara simbolis kepada Rusmiati.
Dalam pidatonya, Ilham menyampaikan bahwa hadiah tersebut diharapkan bisa menjadi motivasi bagi Rusmiati untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Kami berharap dengan sepeda motor ini, bidan Rusmiati Aminuddin semakin semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Ilham saat itu.
Kenyataan yang Mengecewakan
Namun, apa yang terjadi setelah acara sangat berbeda dari ekspektasi. Motor yang sudah diserahkan secara simbolis ternyata tidak bisa langsung dibawa pulang oleh Rusmiati. Harapannya untuk menggunakan motor baru tersebut dalam aktivitas sehari-hari belum terealisasi.
Rusmiati mengungkapkan kekecewaannya kepada wartawan, “Kecewaku sedikit, tapi rasa malunya yang luar biasa. Semua teman-teman sudah tahu saya dapat motor, tapi kenyataannya motornya gak ada.”
Menurut Rusmiati, setelah acara selesai, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Polman mengatakan bahwa motor baru tersebut bisa diambil minggu depan. Namun, hingga kini, motor tersebut belum juga diterima.
Alasan di Balik Penarikan Hadiah
Kepala Dinas Kesehatan Polman, dr Mustaman, menjelaskan bahwa masalah ini terjadi karena anggaran pengadaan motor belum dicairkan oleh Badan Keuangan Polman. “Jika uangnya sudah cair, maka langsung dibayar ke dealer dan motornya bisa diambil,” jelas Mustaman.
Ia meminta Rusmiati untuk bersabar dan menunggu proses pencairan anggaran selesai. Namun, hingga saat ini, tidak ada kepastian kapan hadiah motor tersebut akan benar-benar diberikan.
Dampak bagi Rusmiati
Kejadian ini tidak hanya membuat Rusmiati kecewa, tetapi juga merasa malu. Ia sudah terlanjur mengunggah foto-foto saat menerima hadiah motor di media sosial, dan teman-temannya sudah mengetahui kabar tersebut. Namun, kenyataannya, motor itu belum benar-benar ia terima.
“Saya sudah foto-foto dan semua teman-teman nakesku tahu kalau saya dapat motor, tapi kenyataannya motor itu gak ada,” kata Rusmiati dengan nada kecewa.
Kekecewaan ini semakin besar karena motor tersebut sebenarnya bisa membantu aktivitasnya sebagai bidan di daerah pelosok yang membutuhkan mobilitas tinggi.
Bidan Teladan Polewali Mandar Kena Prank, Hadiah Motor yang Dia Dapat Ditarik Oleh Pemkab
Kisah ini menjadi pengingat penting bahwa penghargaan dan apresiasi harus diberikan dengan sungguh-sungguh. Semoga Rusmiati segera mendapatkan haknya, dan pemerintah lebih memperhatikan proses pengelolaan penghargaan di masa depan.
Terus pantau Zona Mahasiswa untuk berita dan informasi menarik lainnya.
Baca juga: Ilmuwan Ini Prediksi Kiamat Terjadi Tanggal 13 November 2026, Ini Alasannya...
Komentar
0