Berita

Anak-anak SD Ini Sindir Tayangan di TV Lewat Lagu yang Kreatif

Muhammad Fatich Nur Fadli 22 September 2023 | 15:43:02

Zona Mahasiswa - Heboh video lagu parodi anak SD mengkritik tayangan televisi dan pemerintah beredar di dunia maya. Lagu berjudul TV, Jasamu Tiada… yang diunggah channel youtube remotivi ini menggambarkan begitu berbahayanya media yang ditonton anak-anak jaman sekarang kalau tidak diawasi dengan baik. Dalam video tersebut, terdapat sejumlah siswa-siswi SD menyanyikan lagu parodi "Jasamu Guru".

Baca juga: Habiskan Dana 500 Juta, Patung Bung Karno di Banyuasin Tak Mirip, Netizen: Kirain Kim Jong Un

Sekitar sepuluh anak SD yang mengenakan seragam sekolah lengkap dengan topi merah, kemeja putih, dan bawahan merah, terlihat berdiri di tengah lapangan.

Mereka dibimbing oleh seorang guru yang memandu paduan suara mereka dengan penuh menghayati. 

Lirik yang mereka nyanyikan mengandung sindiran terhadap beberapa aspek tayangan televisi, termasuk pacaran, kabar artis yang bercerai, penggunaan make-up berlebihan, dan perilaku berlebihan lainnya.

Lirik Lagu:

Kita jadi bisa pacaran dan ciuman, karena siapa?

Kita jadi tahu masalah artis cerai, karena siapa?

Kita pintar dandan, dibimbing TV

Kita jadi lebay, dibimbing TV

 

TV pemerintah membuat gelap gulita

Jasamu tiada…

Gimana mau maju, nontonnya itu!

 

Mereka dengan jelas menyampaikan pesan bahwa tayangan-tayangan tersebut tidak selalu memberikan dampak positif pada penonton.

Namun, plot twist yang menarik dalam video ini adalah saat guru yang memandu paduan suara anak-anak tersebut memakai topeng berbentuk televisi dengan ekspresi wajah yang jahat. Hal ini memberikan pesan mendalam tentang bagaimana tayangan televisi tertentu dapat mempengaruhi perilaku dan pemikiran penonton, terutama generasi muda.

Berikut ini video lagu parodi anak SD mengkritik tayangan televisi dan pemerintah beredar di dunia maya: TV, Jasamu Tiada…

Melansir dari mncplay.id Menonton televisi sejak lama dijadikan sebagai aktivitas untuk mendapatkan informasi dan hiburan bagi orang dewasa maupun anak-anak. Apalagi dengan perkembangan televisi masa kini yang semakin meningkat dengan adanya TV kabel. Pilihan tayangan televisi semakin banyak karena terkoneksi dengan beragam siaran televisi dalam negeri maupun luar negeri. 

Jika orang dewasa saja menyenangi televisi, maka bisa dimaklumi mengapa anak-anak juga menyukainya. Anak-anak suka menonton televisi sebagai media yang menghibur, ada banyak tayangan khusus untuk anak seperti kartun yang seringkali dinanti. Menurut Leifer dkk (dalam Elizabeth Hurlock, 1980) “Televisi bukan hanya merupakan hiburan bagi anak-anak, tetapi juga merupakan sarana sosialisasi yang penting”. 

Selaras dengan tumbuh kembang anak yang membutuhkan stimulasi positif, idealnya tayangan televisi yang berkualitas bisa menjadi salah satu cara untuk mendidik anak karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

Namun nampaknya di masa kini, menonton video di Youtube cenderung menjadi kegemaran anak-anak. Dengan ribuan konten video anak yang nampang di YouTube, sekali saja anak-anak mengenalnya, maka ia bisa jadi kecanduan nonton.

Positifnya, anak-anak dapat menjadi lebih akrab dengan teknologi sejak dini. Mereka juga menjadi lebih eksploratif dengan lebih banyak masukan dan wawasan yang mereka dapatkan dari menonton YouTube.

Namun, perlu juga waspada terhadap dampak negatifnya. Setelah kecanduannya, anak bisa kesulitan bersosialisasi, enggan bermain di luar, sulit bergaul, dan hanya ingin terus menonton. Dampak ini bisa berdampak jangka panjang, termasuk kesulitan belajar dan ketidakmauan untuk bekerja.

Selain itu, perlu juga memperhatikan bahaya radiasi layar smartphone bagi kesehatan mata dan otak. Seorang anak yang sudah kecanduan menonton YouTube sepanjang hari sejak bayi bisa mengalami masalah fisik, seperti kesulitan berjalan, dan juga masalah kesehatan mata yang mengakibatkan penggunaan kacamata minus sejak dini.

Bahaya Kecanduan Gadget

Melansir dari rri.co.id, perkembangan teknologi seperti gadget saat ini semakin berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan zaman. Namun ironisnya, gadget bukan barang asing untuk anak terutama usia 3-6 tahun yang seharusnya belum layak menggunakan   gadget. 

Seperti yang dikatakan Fitroh Chumairoh, Ketua Forum Alumni Magister Sosiologi UNAIR. Menurut Fitroh, orang tua jaman sekarang, tanpa adanya pengawasan membiarkan anak anak menggunakan gadget dan tontonan di televisi yang bisa berdampak pada kasus bullying.

"Kemudian juga, terkait dengan hal-hal tayangan-tayangan yang ditonton oleh anak-anak. Nah itu, kadang orang tua zaman sekarang itu, kan pokoknya biar anaknya tidak ribut, nggak rame, tenang di rumah, akhirnya anak-anak diberikan gadget, atau dibiarkan nonton TV berjam-jam, tanpa diawasi. Karena mungkin orang tuanya bekerja, atau kalaupun tidak bekerja, ya sudahlah pokoknya anak saya di rumah," ucap Fitroh Chumairoh, Kamis (21/9/2023).

"Nah tayangan-tayangan itu, juga berpengaruh terhadap tindakan bullying itu. Karena kita tahu sendiri tayangan-tayangan zaman sekarang itu, kan sangat mengedepankan hal-hal seperti itu. Cinta-cintaan, nanti labrak-labrakan, kemudian ada perempuan gadis yang disakiti oleh teman-teman sekolahnya. Kemudian dia mendapatkan laki-laki bintang utamanya, dan seperti itu. Perilaku-perilaku seperti itu, dicerna oleh anak-anak dan kemudian dipraktekkan kepada teman-temannya di sekolah, seperti itu," sambungnya.

Penggunaan gadget bagi anak usia dini ibarat dua mata pisau. Di satu sisi memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, namun disisi lain juga memberikan dampak yang berbahaya bagi pengembangan karakternya jika tanpa pengawasan ketat dari orang tua.

Anak-anak SD Ini Sindir Tayangan di TV Lewat Lagu yang Kreatif

Itulah ulasan tentang video lagu parodi anak SD yang mengkritik tayangan televisi dan pemerintah. Begitu berbahayanya media yang ditonton anak-anak jaman sekarang kalau tidak diawasi dengan baik.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya

Baca juga: Di Tengah Gempuran Era Anak ‘Zaman Now’, Ibu Guru Ini Tetap Razia Make-up Siswi SMA, Anak 90an Nyimak

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150