
zonamahasiswa.id - Setiap hari, penduduk Sumenep melibatkan diri dalam kegiatan sehari-hari seperti kebanyakan orang. Mereka berbaur dalam obrolan santai dan mencari kesenangan di dalam rumah mereka.
Baca juga: Kesal karena Pilot Terlambat, Penumpang Inggris Terbangkan Pesawat Sendiri Sampai Spanyol
Namun, ada sesuatu yang menarik perhatian, bukan lantai yang halus, melainkan lapisan pasir lembut yang menjadi alas mereka untuk beraktivitas. Tradisi unik ini telah menarik perhatian masyarakat secara luas dan menjadi lambang khas bagi warga Desa Legung Timur, di Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Desa ini terletak di sekitar pantai di wilayah Utara Pulau Madura. Mulai dari berbincang-bincang, makan, bermain, hingga tidur, kegiatan sehari-hari dilakukan di atas lapisan pasir.
Penting untuk dicatat bahwa tradisi unik ini, selain mewarisi nilai-nilai budaya, juga telah terbukti memiliki manfaat kesehatan menurut penelitian. Jadi Meskipun memiliki kemampuan untuk membeli kasur empuk berbahan busa atau kapas, warga Desa Legung Timur sengaja mempertahankan lantai berpasir sebagai bagian dari tradisi turun-temurun dan tetap memilih tidur di atas tumpukan pasir halus.
Melansir dari merdeka.com, untuk meningkatkan kenyamanan, mereka tetap menggunakan bantal kapas, tujuannya adalah menjaga agar rambut tetap bersih dari butiran pasir. Namun, beberapa warga bahkan memilih membuat gundukan pasir sebagai alternatif untuk penggunaan bantal kapas.
Memang terlihat seperti tidur di atas kasur busa biasa, pengalaman berbaring di tumpukan pasir memberikan sensasi yang unik. Untuk mencobanya memang dapat menyebabkan tubuh terkena pasir, tetapi tradisi di desa ini menetapkan kewajiban bagi setiap warga untuk menyediakan area tumpukan pasir di rumah mereka, khususnya sebagai tempat tidur.
Tradisi rumah berpasir tetap bertahan hingga saat ini di Desa Legung. Hampir setiap rumah di desa ini memiliki area pasir, dan penduduk dari segala usia sudah terbiasa dengan keberadaan tradisi ini. Bahkan, sebagian besar bayi di desa ini lahir di atas pasir dan tumbuh kembang, bermain, hingga menjadi dewasa di atas lapisan pasir. Orang tua di desa tidak merasa cemas jika anak-anak mereka terkena pasir, bahkan mereka melihat pasir sebagai sesuatu yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Pasir dianggap sebagai eksfoliator alami, dengan tekstur butirannya yang sangat halus diyakini dapat membantu mengelupas kulit secara alami. Menurut para ahli, tidur di atas pasir dapat terkait dengan tingkat relaksasi tubuh yang lebih tinggi. Berbaring di atas pasir memberikan nuansa seperti berada di pantai, dan bahkan pasir dapat membantu menjaga suhu di dalam ruangan tetap sejuk ketika cuaca panas, dan sebaliknya.
Tradisi tidur di atas kasur pasir telah ada selama berabad-abad. Namun, pasir yang digunakan oleh warga di Desa Legung Timur tidak sembarangan. Pasir ini berasal dari sekitar Pantai Lombang, memiliki tekstur yang lembut, bersih, dan berkilau. Bahkan ketika tubuh dalam keadaan basah, pasir ini tidak akan melekat dan menempel pada tubuh.
Sebelum digunakan, pasir disaring untuk memastikan tidak ada batu atau benda berbahaya lainnya. Jika pasir basah, mereka akan mengeringkannya terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai alas untuk beraktivitas sehari-hari. Penduduk juga memastikan bahwa pasir tersebut bebas dari batu atau benda tajam dan tidak membawa risiko.
Tidur Beralaskan Pasir di Sumenep, Tradisi Unik Turun-menurun yang Mempunyai Manfaat Alami
Itulah ulasan mengenai warga sumenep yang tidur beralaskan pasir, dimana tradisi tidur di atas kasur pasir ini telah ada selama berabad-abad.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0