zonamahasiswa.id - Sungguh biadab dan begitu mengiris hati perbuatan yang dilakukan dua remaja yang sedang viral di media sosial ini. Dua remaja di Makassar, Sulawesi Selatan ini tega menculik dan membunuh seorang bocah berusia 11 tahun hanya karena ingin kaya.
Baca juga: Seorang Bocah Polos Bertanya Saat Ayahnya Sedang dimakamkan: Ngapain Tidur di situ? Kotor!
Kronologi Kejadian
MFS, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun, harus meninggalkan keluarganya dengan cara yang amat tragis. MFS diculik lalu dibunuh oleh dua orang remaja yakni AD (17) serta AMF (14) di Makassar, Sulawesi Selatan.
FS sendiri diketahui masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. MFS merupakan seorang warga Sulawesi Selatan yang beralamatkan di Jalan Batuaraya, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Jasad korban ditemukan dalam polisi keadaan mengenaskan dengan tangan dan kaki diikat lalu dibungkus dalam plastik hitam pada Selasa dinihari (10/1) lalu. Jasad korban dibuang oleh kedua pelaku di kolom jembatan Waduk Nipa-Nipa, Kelurahan Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Rencana awal pembunuhan tersebut diketahui dari inisiatif AD. Pada hari kejadian penculikan, AD mendatangi sebuah minimarket kemudian menculik MFS dengan dibonceng sepeda motor.
Dalam rekaman CCTV kejadian penculikan yang beredar, MFS terlihat naik motor AD secara sukarela. Setelah ditelusuri, AD ternyata mengiming-imingi MFS dengan uang 50 Ribu hingga akhirnya FS berhasil ikut.
AD kemudian membonceng MFS menuju rumahnya dengan alasan mengajak bersih-bersih. Sesampainya di rumah, AD kemudian menyuruh MFS untuk menunggu dulu. Saat itulah, AD mulai melancarkan aksi kejamnya.
AD diketahui mencekik MFS dari belakang hingga tewas. Namun ketika korban telah tewas, AD lantas kebingungan tentang apa yang harus dilakukannya.
Setelah itu, barulah AD mengikat dan membungkus korban untuk lantas dibuang ke Waduk Nipa-Nipa.
Motif Pembunuhan Karena Ingin Cepat Kaya
Motif penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kedua pelaku adalah karena tergiur dengan mesin pencarian buatan Rusia, Yandex. Dalam mesin pencarian tersebut terdapat transaksi jual beli organ manusia yang bernilai fantastis. Atas hal itu, keduanya tergiur ingin mencoba.
Kepala Polres Makassar, Komisaris Besar Polisi Budhi Haryanto, memberikan klarifikasinya terkait peristiwa ini di Mapolrestabes Makassar. "Pelaku sudah kita tangkap dan kita tahan," ujar Budhi.
Penangkapan kedua pelaku tersebut diawali dari laporan warga Makassar kepada pihak kepolisian yang mengatakan jika anaknya telah hilang sejak hari Minggu (8/1) lalu. Berbekal laporan tersebut, polisi lantas melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan, ditemukanlah jika MFS seorang bocah yang hilang, ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
"Kita lakukan penyelidikan, kita kembangkan. Akhirnya, kita ketahui bahwa hilangnya anak tersebut karena dibunuh oleh seseorang," terang Budhi kepada pihak pers.
Kombes Polisi Budhi Haryanto juga menjelaskan beberapa aspek yang mendasari tindakan kejam pelaku. Pertama, lingkungan sekitar pelaku diliputi dengan hal-hal berbau negatif yang didapatkannya dari internet. Konsumsi negatif yang dimaksud adalah jual beli organ bernilai fantastis tersebut.
Karena tergiur ingin segera kaya dan punya banyak uang, pelaku akhirnya muncul niat untuk melakukan pembunuhan. Dari niat pembunuhan tersebut, pelaku berencana untuk menjual organ tubuh korban agar mendapatkan banyak uang.
Tergiur Uang, 2 Remaja di Makassar Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun Untuk dijual Organ Tubuhnya
Itulah ulasan mengenai kasus penculikan dan pembunuhan seorang bocah di Makassar, Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh dua orang remaja dengan motif ingin jual organ tubuhnya agar cepat kaya.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0