
Zona Mahasiswa - Pertanyaan klasik di kalangan mahasiswa tingkat akhir: "Jika saya tidak copy-paste, tapi mengetik ulang seluruh teks dari sumber lain, apakah Turnitin masih bisa mendeteksi plagiasi?"
Jawabannya tegas: Ya, kemungkinan besar masih terdeteksi.
Teknik "ketik ulang" (re-typing) adalah upaya kuno yang sudah tidak efektif untuk mengelabui alat pendeteksi plagiasi canggih seperti Turnitin. Memahami cara kerja Turnitin sangat penting agar Anda dapat menyusun karya ilmiah dengan integritas akademis yang benar, bukan hanya sekadar mengakali sistem.
Baca juga: Mahasiswa Wajib Ngerti! Ini Shortcut Microsoft Word yang Guna Banget Buat Skripsian
Turnitin Mendeteksi Kesamaan, Bukan Metode Input
Banyak mahasiswa keliru memahami Turnitin. Mereka mengira masalahnya terletak pada perintah Ctrl+C dan Ctrl+V. Padahal, Turnitin tidak peduli apakah Anda mengetik, menyalin, atau menggunakan fitur dictation.
Turnitin bekerja berdasarkan algoritma yang membandingkan kesamaan konten (Similarity Index), terutama pada: 1) Struktur Kalimat, dan 2) Urutan Frasa Kunci.
Turnitin memecah setiap paragraf menjadi fragmen-fragmen kecil (chunks atau segmen) dan membandingkannya dengan miliaran sumber dalam databasenya (jurnal, web, e-book, hingga tugas akhir mahasiswa lain).
Mengapa Ketik Ulang Tetap Terdeteksi?
- Kesamaan Struktur Kalimat: Ketika Anda mengetik ulang sebuah kalimat tanpa mengubah konstruksinya, misalnya:
- Teks Asli: "Penting untuk dicatat bahwa fenomena ini seringkali disebabkan oleh perubahan iklim yang drastis."
- Hasil Ketik Ulang: "Adalah hal yang penting untuk dicatat bahwa fenomena tersebut seringkali disebabkan oleh perubahan iklim yang drastis."
- Meskipun ada pergantian kata (misalnya "bahwa" menjadi "tersebut"), struktur kalimat inti dan urutan kata kunci tetap identik. Turnitin akan menandai segmen ini sebagai kemiripan yang tinggi.
- Mengenali Urutan Kata (Phrase Matching): Algoritma Turnitin sangat pintar dalam mencari urutan frasa yang sama. Jika Anda hanya mengganti sinonim pada satu atau dua kata tetapi membiarkan 5-6 kata dalam urutan yang sama, sistem akan tetap mencocokkannya dengan sumber yang ada.
- Database yang Komprehensif: Database Turnitin terus diperbarui dan mencakup hampir semua konten akademik. Jika sumber yang Anda ketik ulang sudah ada di sana, kemiripan konten pasti akan muncul, terlepas dari cara Anda memasukkannya.
Solusi Jitu: Parafrase dan Sitasi yang Benar
Daripada buang waktu mengetik ulang dan berisiko gagal, fokuskan energi Anda untuk menguasai teknik penulisan akademis yang diakui: Parafrase (Paraphrasing).
Parafrase yang benar bukan sekadar mengganti kata dengan sinonim, tetapi menulis ulang ide dari sumber lain sepenuhnya menggunakan bahasa Anda sendiri tanpa mengubah makna asli, dan wajib mencantumkan sumbernya.
Teknik Parafrase yang Efektif agar Lolos Turnitin:
Teknik yang Dilakukan |
Contoh Penerapan (Teks Asli: Penelitian ini membuktikan bahwa strategi pemasaran digital sangat efektif untuk meningkatkan penjualan.) |
1. Mengubah Struktur Kalimat |
Ubah kalimat aktif menjadi pasif, atau sebaliknya. (Parafrase: Peningkatan penjualan dapat dicapai secara efektif melalui strategi pemasaran digital, berdasarkan temuan dari studi ini.) |
2. Mengganti Sinonim Mayor |
Ganti kata kunci utama, bukan hanya kata sambung. (Parafrase: Studi ini menunjukkan bahwa taktik promosi online bekerja optimal dalam mendongkrak omzet perusahaan.) |
3. Memecah atau Menggabungkan Kalimat |
Pisahkan satu kalimat kompleks menjadi dua kalimat sederhana, atau gabungkan dua ide menjadi satu. (Parafrase: Taktik promosi online ditemukan sangat optimal. Hal ini membuktikan efektivitasnya dalam mendongkrak omzet.) |
4. Selalu Cantumkan Sumber (Sitasi) |
Setelah melakukan parafrase, pastikan Anda mencantumkan sitasi yang benar (misalnya: (Smith, 2023) atau (Dewi, 2024)). |
Ekspor ke Spreadsheet
Dengan menguasai parafrase, Anda tidak hanya memastikan skripsi Anda bebas dari plagiasi (similarity rendah), tetapi juga menunjukkan kemampuan Anda dalam memahami dan mengolah informasi dari berbagai sumber, yang merupakan inti dari penulisan akademik yang baik.
Mengetik ulang skripsi adalah mitos lama. Turnitin hanya melihat persentase kesamaan teks Anda dengan dokumen lain di databasenya. Agar skripsi Anda lolos, Anda harus menjadi penulis yang transformatif, yaitu dengan menyajikan ide orang lain melalui lensa, bahasa, dan struktur kalimat Anda sendiri.
Baca juga: Mahasiswa Wajib Tahu! Ini Dia Pola Latar Belakang Skripsi Kuantitatif dan Kualitatif
Komentar
0