Berita

Shell Indonesia Bantah Penambahan Zat Adiktif Bisa Mengubah RON 90 Jadi Pertamax

Muhammad Fatich Nur Fadli 28 Februari 2025 | 09:39:05

Zona Mahasiswa - Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian menegaskan,bahwa zat adiktif yang ditambahkan pada RON 90 tidak akan mengubah oktan atau merubahnya menjadi RON 92.

Baca juga: Dirut Diduga Oplos Pertalite Jadi Pertamax sampai Rugikan Negara Rp 193,7 Triliun, Pertamina Membantah... 

Penambahan zat ini, dinilai hanya untuk meningkatkan kualitas bahan bakar minyak tersebut. AIngrid menyampaikan hal itu dalam rapat bersama komisi XII DPR RI disenayan, Jakarta, Rabu ( 26/22025).

Menurut Ingrid, zat aditif yang ditambahkan pada BBM RON 90 hanya berfungsi untuk meningkatkan kualitas bahan bakar, bukan untuk meningkatkan nilai oktannya menjadi RON 92.

"Kami tidak mengubah RON. Karena sepengetahuan saya, zat aditif itu untuk menambah value, bukan untuk mengubah RON," ujar Ingrid dalam pernyataannya.

Apa Itu Zat Aditif pada BBM?

Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kita pahami dulu apa itu zat aditif dalam BBM!

Zat aditif adalah bahan tambahan yang dicampurkan ke dalam BBM dengan tujuan tertentu, misalnya untuk:

  • Membersihkan mesin dari endapan kotoran.
  • Mengurangi karat dan korosi pada tangki bahan bakar.
  • Meningkatkan performa akselerasi kendaraan.
  • Mengurangi emisi gas buang agar lebih ramah lingkungan.

Jadi, penambahan zat aditif lebih berfokus pada peningkatan kualitas bahan bakar, bukan untuk menaikkan nilai oktannya.

Blending BBM: Bolehkah atau Tidak?

Blending BBM atau pencampuran bahan bakar minyak adalah praktik umum yang dilakukan di kilang minyak untuk mencapai spesifikasi yang diinginkan. Proses ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan BBM dengan standar tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga terkait.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto, mengatakan bahwa blending diperbolehkan selama hasil akhirnya memenuhi standar yang telah ditetapkan.

"Blending bukan berarti mengoplos secara ilegal. Ini adalah teknik yang memang digunakan di industri perminyakan untuk menghasilkan BBM dengan kualitas yang sesuai," jelasnya.

Namun, ada perbedaan besar antara blending di kilang minyak dengan praktik ilegal yang dilakukan oleh oknum nakal di lapangan. Pengoplosan ilegal justru bisa merusak kualitas BBM dan berdampak buruk bagi mesin kendaraan.

Mitos vs Fakta: Benarkah RON 90 Bisa Jadi RON 92?

Banyak orang mengira bahwa dengan menambahkan zat tertentu, BBM dengan oktan rendah bisa langsung berubah menjadi BBM dengan oktan lebih tinggi. Padahal, hal ini tidak semudah itu.

Fakta-faktanya:

  1. Zat aditif hanya meningkatkan kualitas BBM, bukan nilai oktannya.
  2. Menaikkan nilai oktan membutuhkan proses kimia khusus di kilang minyak, bukan hanya sekadar mencampurkan zat tertentu.
  3. BBM dengan oktan rendah yang dipaksakan untuk bekerja seperti BBM beroktan tinggi justru bisa merusak mesin kendaraan.

Karena itulah, Ingrid Siburian menegaskan bahwa zat aditif yang digunakan pada RON 90 tidak akan membuatnya berubah menjadi RON 92.

Pengawasan dan Kepastian Kualitas BBM

Dalam rapat dengan DPR, Komisi XII menekankan pentingnya pengawasan terhadap kualitas BBM yang beredar di masyarakat. Pemerintah dan pihak terkait harus memastikan bahwa BBM yang dijual kepada konsumen sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

"Komisi XII DPR memahami paparan terkait mekanisme penambahan zat aditif dan pewarna yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas BBM dan tidak mengubah nilai oktan," ujar Pimpinan Sidang, Bambang Haryadi.

Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menegaskan bahwa penambahan zat aditif pada bahan bakar dengan RON 90 tidak akan mengubah nilai oktannya menjadi RON 92. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi XII DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Penambahan Aditif untuk Meningkatkan Kualitas, Bukan Oktan

Dalam rapat tersebut, Ingrid menjelaskan bahwa penambahan zat aditif pada bahan bakar bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan performa mesin, bukan untuk mengubah nilai oktan. "Kami tidak mengubah RON. Karena sepengetahuan saya, zat aditif itu untuk menambah value, bukan untuk mengubah RON," ujar Ingrid.

Zat aditif yang ditambahkan pada bahan bakar berfungsi sebagai anti-karat, deterjen untuk menjaga kebersihan mesin, dan meningkatkan performa akselerasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, yang menyebut bahwa penambahan aditif dilakukan untuk meningkatkan nilai guna BBM, seperti menambahkan zat anti-karat 

Blending BBM: Praktik yang Diperbolehkan

Proses pencampuran atau blending bahan bakar minyak (BBM) merupakan praktik yang umum dilakukan di kilang minyak untuk mencapai spesifikasi yang diinginkan. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa blending diperbolehkan dalam proses pembuatan BBM untuk memperbaiki mutu dan menghasilkan kualitas BBM yang diinginkan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun blending dapat digunakan untuk meningkatkan nilai oktan, penambahan aditif pada RON 90 tidak serta merta mengubahnya menjadi RON 92. Proses peningkatan RON memerlukan penyesuaian komposisi bahan bakar yang lebih kompleks daripada sekadar penambahan aditif.

Pengawasan dan Kepastian Kualitas BBM

Komisi XII DPR RI menekankan pentingnya pengawasan terhadap kualitas BBM yang beredar di masyarakat. Dalam RDPU tersebut, disimpulkan bahwa penambahan zat aditif dan pewarna pada BBM bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanpa mengubah nilai oktan. "Komisi XII DPR memahami paparan terkait mekanisme penambahan zat aditif dan pewarna yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas BBM dan tidak mengubah nilai oktan," ujar Pimpinan Sidang, Bambang Haryadi.

Pernyataan ini diharapkan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa BBM yang dijual, seperti Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92), memiliki kualitas sesuai standar tanpa adanya praktik pengoplosan yang mengubah nilai oktan.

Shell Indonesia Bantah Penambahan Zat Adiktif Bisa Mengubah RON 90 Jadi Pertamax

Penambahan zat aditif pada BBM RON 90 oleh perusahaan seperti Shell dan Pertamina dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan performa bahan bakar, bukan untuk mengubah nilai oktan menjadi RON 92. Praktik blending diperbolehkan dalam industri perminyakan untuk mencapai spesifikasi BBM yang diinginkan, namun penambahan aditif saja tidak cukup untuk mengubah nilai oktan. Pengawasan ketat dari pemerintah dan lembaga terkait memastikan bahwa kualitas BBM yang beredar di masyarakat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Baca juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Blending BBM itu  Gak Masalah, Boleh-boleh Saja!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150