Berita

PPKM Dicabut, Jokowi Minta Rakyat ‘Rajin’ Belanja dan Nonton Konser: Belanja Jangan Ditahan!

Alif Laili Munazila 24 Februari 2023 | 14:21:36

zonamahasiswa.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia telah resmi dicabut Presiden RI Joko Widodo pada hari Jumat, 30 Desember 2022 lalu menjelang tahun baru 2023. Bersamaan dengan PPKM yang telah dicabut, kehidupan masyarakatpun berusaha kembali pada tatanan normalnya lagi. Melihat hal ini, Presiden Jokowi pun mengajak masyarakat untuk tidak 'menahan' belanja.

Baca juga: Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra Saat ditagih Janji Hibah Lahan Untuk SLB

Jokowi Perintahkan Jangan Tahan Belanja

Sejak pandemi Covid-19 pertama kali muncul di Cina pada November 2019 lalu, dunia seakan jatuh di jurang terkelam. Segala kegiatan terutama perekonomian dunia, jatuh terpuruk akibat mandeknya aktivitas dunia.

Sejak PPKM pertama kali diberlakukan di Jawa Bali pada awal Januari 2021 lalu, kehidupan rakyat Indonesia tak pernah lagi sama. Hampir semua penyokong perekonomian terjun bebas, membuat banyak keluarga dan negara kesulitan berusaha bertahan di ambang kehancuran dan resesi ekonomi.

Namun kini, pandemi Covid-19 telah bisa dikendalikan. Di Indonesia, Jokowi telah mencabut kebijakan PPKM ini pada 30 Desember 2022 lalu, bertepatan dengan momen akhir tahun. Jokowi mencabut kebijakan PPKM ini bukan tanpa alasan.

Tahun 2023 ini menjadi awal yang baru bagi rakyat dan pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh rakyat untuk tidak berhemat finansial di tahun 2023 ini. Jokowi meminta agar rakyat terus berbelanja dan tak perlu menahan-nahan lagi.

Jokowi berkata jika kegiatan ekonomi rakyat ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian Indonesia pasca dijatuhkan saat pandemi. Perekonomian Indonesia perlu bangkit lagi pasca pandemi agar kehidupan masyarakat bisa kembali normal.

Di tahun 2022 lalu, tercatat jika konsumsi rumah tangga rakyat Indonesia di tahun 2022 berada di angka 4,93 persen. Presiden Jokowi berharap di tahun 2023 ini angka konsumsi ini bisa naik hingga di angka 5,4 persen.

Jokowi menyampaikan titahnya ini pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia Tahun 2023 yang diselenggarakan di Balikpapan pada hari Kamis (23/2) lalu. "Kalau ini terjadi, pertumbuhan ekonomi juga otomatis naik. Oleh sebab itu, hal-hal yang berkaitan dengan spending, belanja masyarakat, itu jangan sampai ada yang menahan-nahan," ucap Jokowi.

Selain tidak menahan belanja, Jokowi juga meminta masyarakat untuk ikut meramaikan acara seni seperti konser musik dan sebagainya. Kedua kegiatan tersebut diakunya akan meningkatkan konsumsi masyarakat yang akan berimbas pada meningkatnya perekonomian negara.

"Saya berikan contoh hal-hal kecil tapi sebenarnya besar, yaitu event seni dan event olahraga. Itu adalah belanja masyarakat," tambah Jokowi.

Titah Jokowi ini seperti sudah terencanakan sebelumnya. Diketahui, di tahun 2023 ini diperkirakan akan ada setidaknya 3.000 event olahraga dan seni, tak terkecuali konser musik yang kerap menyedot banyak penonton. Belakangan ini, konser-konser musik yang diselenggarakan di Indonesia kerap kelebihan kapasitas saking antusiasnya masyarakat.

Dengan adanya fenomena ini, Jokowi melihat hal ini sebagai kesempatan baik untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Tabungan Tertahan Negara Capai Rp 690 Triliun

Karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, kegiatan konsumsi masyarakat pun menurun. Mereka lebih memilih mengencangkan ikat pinggang dan berhemat di masa-masa susah dan tak terprediksi itu.

Jokowi mengungkapkan jika penghematan belanja yang dilakukan masyarakat di Indonesia itu memiliki imbas yang besar pada negara. Di tahun 2022, jumlah anggaran belanja yang dihemat masyarakat mencapai nilai Rp 690 triliun rupiah.

Padahal, masyarakat Indonesia terkenal sebagai salah satu masyarakat yang konsumtif, gemar berbelanja dan pergi ke tempat-tempat tertentu. Namun sejak pandemi menyerang, mereka lebih memilih menyimpan uangnya di bank.

"Artinya, masyarakat ngerem, tidak ingin belanja, tidak ingin datang ke restoran, tidak ingin datang ke pasar, tidak ingin datang ke mal, tidak ingin datang ke toko, belanja, tidak. Lebih baik disimpan di bank," ucap Jokowi.

Banyak contoh kegiatan yang menurut Jokowi dapat meningkatkan perekonomian negara, sejalan dengan pesannya untuk tidak menahan belanja. Beberapa di antaranya seperti menonton konser musik, pertandingan sepak bola, hingga mengunjungi event-event olahraga.

Namun, tak hanya keengganan masyarakat dalam berbelanja yang menyebabkan perekonomian Indonesia masih lesu. Ternyata terdapat salah satu faktor lain yang berpengaruh, yakni lamanya perizinan penyelenggaraan acara yang ada di Indonesia.

"Karena problemnya setelah saya bertemu beberapa EO (Event Organizer), problemnya kecepatan kita memberi izin itu sangat kurang," tutur Jokowi.

Dengan melihat probelm tersebut, Jokowi pun memerintahkan kepada jajaran Polri dan pemerintah daerah agar tidak mempersulit perizinan penyelenggaraan event-event tersebut. Bahkan, Jokowi mengatakan jika izin acara tersebut sudah harus keluar minimal sebulan sebelum event terselenggara.

Karena pada kenyataannya, kebanyakan perizinan event di Indonesia itu baru keluar H-3 hingga H-1 sebelum event diselenggarakan. Sehingga, event yang akan diselenggarakan tak bisa melakukan promosi secara maksimal dan memenuhi kapasitas total pengunjung.

"Minimal sebulan sebelumnya sudah harus keluar. Syukur bisa 2 bulan sebelumnya sudah keluar, sehingga yang memiliki acara itu bisa mempromosikan acaranya dengan baik, bukan 2 hari sebelumnya," ucap Jokowi.

Jokowi benar-benar menekankan masalah perizinan event itu kepada Polri dan pemerintah daerah. Pasalnya, kesuksesan penyelenggaraan event seni dan olahraga tersebut akan berimbas pada belanja masyarakat yang ditahan senilai Rp 690 triliun tadi.

PPKM Dicabut, Jokowi Minta Rakyat 'Rajin' Belanja dan Nonton Konser: Belanja Jangan Ditahan!

Itulah ulasan mengenai Presiden Joko Widodo yang memerintahkan masyarakat Indonesia untuk rajin belanja dan menonton konser agar perekonomian Indonesia bisa segera pulih pasca PPKM dicabut.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Momen Megawati Heran: Maaf Beribu Maaf Ini, tapi Kenapa Ibu-ibu Sekarang Kok Senang Banget Ikut Pengajian?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150