Berita

Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra Saat ditagih Janji Hibah Lahan Untuk SLB

Alif Laili Munazila 22 Februari 2023 | 12:13:24

zonamahasiswa.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini selalu menyedot perhatian masyarakat dengan aksi blusukan dan gaya uniknya ketika berdiskusi dengan masyarakat. Terbaru, aksi Risma yang kerap sujud di hadapan masyarakat kembali terulang. Kali ini, Risma kembali sujud di hadapan guru disabilitas karena ditagih janji mengenai hibah lahan sekolah.

Baca juga: Momen Megawati Heran: Maaf Beribu Maaf Ini, tapi Kenapa Ibu-ibu Sekarang Kok Senang Banget Ikut Pengajian?

Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra

Baru-baru ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menghebohkan publik dengan aksi nyentriknya ketika sedang melakukan kunjungan kerja. Risma tiba-tiba bersujud di hadapan seorang guru tunanetra Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Pajajaran Kota Bandung, Jawa Barat pada hari Selasa (21/2) kemarin.

Risma tak serta merta sujud di hadapan guru itu tanpa alasan. Menteri Sosial itu bersujud lantaran didesak para guru di SLB tersebut untuk memenuhi janjinya yang akan menghibahkan lahan untuk pembangunan fasilitas sekolah.

Sebelum kejadian itu, Risma terlihat berkunjung ke Balai Wyata Guna yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Kota Bandung. Kunjungannya hari itu adalah untuk memberikan bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial kepada para penerima manfaat di sana.

Saat akan memasuki gedung itu, Risma tiba-tiba berbelok dan mendatangi sentra usaha yang dikelola oleh penyandang disabilitas di sana. Risma juga menilik kondisi sekolah luar biasa tersebut dan terlihat jika kondisinya sudah tak layak.

Risma pun menawarkan agar sekolah itu direnovasi tapi dengan syarat para pelajar bisa dialihkan sementara waktu selama bangunan sekolah dikerjakan. Tapi, beberapa guru SLB tersebut malah menanyakan perihal janji Risma dahulu yang hendak menghibahkan lahan seluas 1.600 meter persegi di kawasan Wyata Guna untuk fasilitas sekolah.

Risma ternyata pernah memberikan janji hibah lahan tersebut untuk SLB di Kota Bandung itu saat pandemi Covid-19 masih mewabah sekitar tahun 2021. Namun ketika pandemi sudah mulai terkontrol, janji Risma itu tak kunjung terealisasikan. Bahkan, lahan tersebut kini malah penuh dengan kios dagangan penyandang disabilitas.

Beberapa guru terlihat mengerumuni Risma yang sedang menilik kondisi sekolahnya itu. Salah satu guru tunanetra bersama Yuniati lantas menagih janji lama Risma.

Namun obrolan ringan saat itu berubah jadi panas tatkala Risma mulai terpancing emosi. Risma mengatakan jika dirinya tak bisa memberikan hibah lahan tersebut karena terkendala persoalan administrasi. Risma lebih mementingkan pembangunan kios di lahan tersebut agar pelajar penyandang disabilitas bisa langsung bekerja pasca lulus sekolah.

Yuniati tak mengalah begitu saja mendengarkan penjelasan Risma. Ia berpendapat jika fasilitas pendidikan harus diutamakan dahulu dari pada lapangan pekerjaan. Ia keukeuh dengan permintaannya ini karena hal ini untuk kepentingan bersama. "Kita juga bukan untuk kepentingan pribadi bu," ucap Yuniati.

Risma yang tetap tak sejalan dengan Yuniati, masih mempertahankan argumennya. "Makanya bu, kata saya kita berbagi," ucap Risma. Yuniati masih meminta agar Risma menepati janjinya saja.

Saat kondisi mulai memanas, Risma tiba-tiba sujud di kaki Yuniati. "Saya sujud," ucap Risma sembari langsung menjatuhkan diri.

Melihat Risma seperti itu, semua orang di situ kaget. Salah satu staf Kementerian Sosial yang mendampingi Risma segera membangkitkannya dari sujudnya itu.

Setelah mendapatkan perlakuan seperti itu, Yuniati berbicara kembali. Ia tak ingin Menteri Sosial itu sampai sujud di kakinya seperti itu, yang diharapkannya hanyalah realisasi hibah lahan untuk sekolahnya.

"Jangan begitu ibu. Bukan seperti ini maksudnya," ucap Yuniati sambil menangis.

Risma pun masih membalas perkataan Yuniati setelah tadi dirinya bersujud di kakinya. "Ibu dengerin, tadi saya bilang ini saya disaksikan Gusti Allah," ucap Risma.

Yuniati masih tak mengalah. "Kami pikirkan anak-anak," ucap Yuniati. Risma mengatakan jika dirinya juga memikirkan anak-anak tersebut. "Sama," tandas Risma.

Obrolan terbuka itu pun berakhir tanpa adanya titik temu yang sama-sama adil untuk Risma dan guru tersebut. Risma pun akhirnya meninggalkan SLB itu untuk segera menghadiri Gedung Wyata Guna untuk menghadiri acara.

Respon Pihak Sekolah

Setelah perdebatan panas antara Risma dan Yuniati, Menteri Sosial itu tetap teguh pada pendiriannya. Ia meminta pihak SLB untuk tidak memikirkan masalah hibah, tapi pikirkan di mana siswa akan bekerja setelah lulus nanti.

Risma sendiri berharap lahan yang sebelumnya sudah dijanjikan itu bisa digunakan untuk kawasan usaha siswa SLB tersebut. Risma bahkan meminta kepala SLB itu untuk membantu menenangkan kondisi. 

Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Pajajaran Kota Bandung, Gun Gun Guntara berusaha untuk netral saat menenangkan kondisi publik atas kehebohan itu. "Bu Menteri sama. Sama layani masyarakat, begitu pun saya sebagai kepala sekolah," ucap Gun.

Berbeda dengan Yuniati, ia menganggap jika sujud Risma itu hanyalah pencitraan saja. Yuniati mengatakan hal itu karena selepas Risma sujud kepadanya, ia kembali marah dengan emosi meledaknya yang khas.

"Menurut saya itu pencitraan ya, karena sujudnya tuh enggak jelas. Terus setelah sujud, dia emosi lagi. Kalau sujud itu kan harusnya memohon maaf," ucap Yuniati.

Yuniati menyesalkan sikap Risma yang malah emosi kala itu. Yuniati memikirkan bagaimana nantinya jika ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembangunan infrastruktur sekolah tetapi lahannya sendiri belum dihibahkan. "Ketika ditagih, beliau emosi dan ngomongnya malah ke mana-mana, jadi tidak menggunakan logikanya," ucap Yuniati.

Yuniati juga mengatakan jika seharusnya urusan pendidikanlah yang harus didahulukan. Ketika kebutuhan sarana pendidikan sudah terpenuhi, maka pemerintah bisa memikirkan urusan lapangan pekerjaan.

"Yang benar kan harusnya pendidikan dulu baru lahan kerja, iya enggak? Harusnya dibuka jalur pendidikan dulu dan program pendidikan dulu baru membicarakan lahan kerja," ucap Yuniati.

Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra Saat ditagih Janji Hibah Lahan Untuk SLB

Itulah ulasan mengenai kasus Menteri Sosial Tri Rismaharini yang tiba-tiba sujud di kaki seorang guru tunanetra ketika ditagih janjinya mengenai hibah lahan untuk sekolah luar biasa di Bandung.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Kronologi Tiga Pelajar Remaja Nekat Habisi Nyawa Guru SD Gegara Hubungan Spesial

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150