zonamahasiswa.id - Moral anak muda di Indonesia agaknya sudah memasuki level darurat. Banyak tersiar kabar anak muda yang masih berstatus pelajar telah melakukan kekerasan di luar batas usianya. Seperti yang dilakukan tiga pelajar remaja yang nekat menghilangkan nyawa seseorang hanya karena permasalahan sepele.
Baca juga: Diduga Anak Polisi, Mantan Kekasih Tega Bunuh Mahasiswi Pakai Kloset
Motif Pembunuhan Pelaku
Publik sedang digemparkan dengan kabar tak mengenakkan yang datang dari dunia pendidikan. Tiga pelajar asal Kecamatan Rantu Panjang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan ditangkap polisi karena nekat menghabisi nyawa seorang guru SD.
Korban adalah seorang guru SD berinisial MI berusia 56 tahun. MI diketahui dibunuh dengan sadis oleh tiga pelajar berinisial RK (17), LI (15), dan AS (17). Ketiga pelajar itu masih berstatus sebagai pelajar di Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
MI diketahui dibunuh oleh tiga pelajar itu di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI, Sumatra Selatan.
Berdasarkan keterangan Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI), AKBP Dili Yanto, melalui Kasat Reskrim AKP Jatrat Tunggal RWP, ada motif khusus yang mendasari perbuatan nekat tiga pelajar itu. Dari hasil penyelidikan, motif pembunuhan adalah karena adanya hubungan spesial di antara MI dan tiga pelajar itu yang berlangsung sejak 1 tahun terakhir.
"Motifnya ekonomi memanfaatkan hubungan dalam tanda petik spesial mereka," ucap Dili melalui Jatrat pada hari Senin (20/2) lalu. Jatrat menjelaskan jika awalnya, RK merasa jika uang saku dan perhatian yang MI berikan kepadanya berkurang sejak korban kenal dengan LI dan AS.
Namun, Jatrat menegaskan jika hubungan mereka berempat bukanlah hubungan terlarang ataupun karena cemburu masalah percintaan, tapi murni karena iri dengan beralihnya perhatian MI darinya. "Bukan cemburu, tapi lebih kepada RK yang nggak dikasih uang banyak seperti biasanya karena harus terbagi dengan dua pelaku lainnya," ucap Jatrat.
Praktis, RK dan dua pelaku lainnya memanfaatkan hubungannya dengan MI hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Gelap mata, RK kemudian merencanakan membunuh MI dengan mengajak serta AS dan LI.
Pasca berhasil membunuh MI, ketiganya lantas membawa kabur handphone android dan sepeda motor merk Honda Beat milik korban. Namun kini, ketiganya sudah berhasil ditangkap polisi di lokasi berbeda.
Polisi pun telah mengamankan barang bukti untuk memproses kasus ini. Ketiga remaja yang masih bersekolah itu lantas diamankan di Mapolres Ogan Komering Ilir (OKI) untuk mengikuti proses hukum yang sudah ada.
Atas perbuatan nekatnya, mereka kini terancam hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup atau maksimal 15 hingga 20 tahun penjara.
Kronologi Kejadian
AKBP Dili Yanto selaku Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) pun menjelaskan kronologi pembunuhan sadis yang dilakukan tiga pelajar itu pada MI pada hari Selasa (21/2) lalu. Awalnya, korban diketahui pamit akan pergi ke tempat terapi bernama Happy Dream yang berlokasi di Kecamatan Kayu Agung.
Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, istri korban menghubungi handphone korban karena khawatir namun ternyata handphonenya sudah tidak aktif. Karena tetap tak bisa dihubungi, istri korban lantas mencoba mencarinya di salah satu rumah milik korban yang terletak di Desa Kijang Ulu, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Betapa terkejutnya sang istri ketika sampai di rumah itu. Ia mendapati suaminya sudah ada di dalam WC dengan kondisi kaki dan tangan terikat serta mulutnya dibekap menggunakan kain. Tak hanya itu, ditemukan sejumlah luka di bagian pinggang dan leher korban serta tangannya yang dalam kondisi patah.
Ketiga pelaku ternyata berbagi peran. RK dan AS bertugas untuk menjerat leher MI menggunakan tali. Sedangkan LI menikam perut dan leher korban menggunakan gunting. RK ternyata juga membacok tangan korban menggunakan parang hingga tangan korban patah.
Setelah korban tewas, LI sebenarnya berniat untuk membakar jasad korban menggunakan minyak tanah yang sudah disiapkan sebelumnya di dalam jeriken. Namun, RK dan AS mencegah niatan LI tersebut hingga akhirnya jasad korban tak jadi dibakar.
Setelah menyelesaikan korbannya ini, ketiganya lantas menjual motor korban di kawasan Ogan Komering Ilir (OKI) dan uangnya akan digunakan untuk membeli narkoba.
Tim Opsnal Unit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres OKI kemudian mendapatkan informasi mengenai keberadaan ketiganya setelah melakukan pembunuhan berencana kepada korban yang disertai dengan tindak kekerasan dan pencurian.
Setelah mendapatkan informasi, tim kepolisian pun segera bergerak menuju lokasi RK yang saat itu diketahui sedang berada di rumahnya sendiri. Setelah RK berhasil ditangkap, polisi lantas menangkap LI dan AS.
Kronologi Tiga Pelajar Remaja Nekat Habisi Nyawa Guru SD Gegara Hubungan Spesial
Itulah ulasan mengenai kasus tiga pelajar remaja yang nekat menghabisi nyawa seorang guru SD karena cemburu perhatian dan uang saku yang diberikan berkurang.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Sering Dibully Bau Badan dan Dipalak, Siswa SMK Tusuk Teman Sendiri Hingga Tewas
Komentar
0