Berita

Polisi Keluarkan Kata Tak Pantas ke Mahasiswa Saat Unjuk Rasa Menolak Kenaikan BBM

Nisrina Salsabila 16 September 2022 | 14:59:08

zonamahasiswa.id - Seorang perwira menengah Polri kedapatan berkata tidak pantas kepada massa mahasiswa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis (15/9).

Diketahui, perwira berpangkat tiga bunga melati di pundaknya (Kombes) bernama Setyo. Kejadian tersebut bermula ketika mahasiswa melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian.

Baca Juga: Kecewa dengan Alumni, Mahasiswa UGM Bakar Jaket Almamater Saat Demo Kenaikan BBM

Duduk Perkara Polisi Ucapkan Kata Pantas

Melansir Suara, saat itu massa mahasiswa meminta untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara guna menyampaikan tuntutannya mengenai penolakan kenaikan harga BBM. Namun, kabarnya Presiden Jokowi sedang berada di Papua.

Massa pun makin mendesak masuk menuju Istana Negara untuk mengecek kebenaran kabar tersebut. Seorang orator pun mempertanyakan keberadaan Presiden yang kerap tidak ada di tempat ketika mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa.

"Tanggal 8 September kemarin pas kami demo pertama Jokowi pulang lewat belakang. Sekarang kita demo kedua katanya ke Papua. Kalau Presiden gak ada, kan ada wakilnya," seru orator dari mobil komando (15/9).

Melihat mahasiswa yang makin tidak kondusif, Setyo berupaya untuk meredam emosi mahasiswa dengan menyebut jika pihak Kantor Staf Kepresidenan bisa menggantikan Presiden Jokowi untuk menyampaikan tuntutan mereka.

Akhirnya, setelah melalui kesepakatan Setyo mengungkap Abraham Wirotomo akan menemuinya. Namun, antara mahasiswa maupun Setyo sempat adu mulut hingga akhirnya kata tak pantas serta sumpah serapah keluar dari mulutnya.

"Kamu udah kayak komandan saya aja," ucap Setyo.

"Tenang pak," tutur mahasiswa lain yang mencoba menenangkan.

"Mundur kamu. Belajar adab gak kamu," tegas Setyo.

Lantas, setelah mendengar umpatan dari Setyo mahasiswa pun sedikit terpancing emosi. Beruntung, kericuhan tersebut dapat diredam dengan kehadiran Tenaga Ahli KSP, Abraham Wirotomo.

Sebelumnya, massa terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda. Aksi saling dorong tersebut terjadi sekitar 5 menit dan mahasiswa pun membentuk border pertahanan dengan berpengangan tangan.

Massa mengecam tindakan polisi dengan menganggap petugas tidak sepatutnya berbuat demikian. Pasalnya, para mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasi mereka dengan bertemu Presiden Jokowi.

"Pak kami hanya ingin bertemu Jokowi untuj menyampaikan aspirasi," imbuh mahasiswa.

Alhasil dari aksi saling dorong dengan aparat kepolisian, sejumlah mahasiswa dikabarkan mulai berjatuhan. Mengingat sebelum aksi itu terjadi, massa sempat mencoba menerobos barier beton dan kawat berduri yang melintang di Patung Kuda.

Mengenai ini, massa yang tergatung dalam BEM SI memberikan ultimatum kepada pemerintah atas tidak diresponnya aksi unjuk rasa sebelumnya pada 8 September 2022 lalu. Massa membawa tiga tuntutan yang berisi mendesak pemeritah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan BBM, menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat, dan menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi dengan tegas.

"Sayangnya presiden beserta pihak pemerintah tidak menemui massa aksi. BEM SI memberikan ultimatum kepada pemerintah. Maka dari itu untuk menindaklanjuti ultimatum tersebut, BEM SI kembali turun aksi," pungkas Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal (15/9).

Polisi Keluarkan Kata Tak Pantas ke Mahasiswa Saat Unjuk Rasa Menolak Kenaikan BBM

Itulah ulasan mengenai seorang perwira menengah Polri bernama Setyo kedapatan mengatakan kata tak pantas kepada massa mahasiswa saat melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang berlangsung di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Demo Kenaikan BBM Berujung Diprotes Emak-emak: Tugas Kalian Belajar!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150