Pilihan Editor

Penampakan Hantu Seram di Parkiran Kampus UIN Jakarta

Nisrina Salsabila 04 Maret 2022 | 18:50:35

zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Gimana nih kabarnya? Semoga baik dan sehat selalu ya. Sans balik lagi dengan cerita horor yang pastinya bakal bikin kalian penasaran nih. Nah, kali ini Sans bakal membawa kalian ke salah satu kampus hits di Jakarta yakni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah alias UIN Jakarta.

Perguruan tinggi yang telah berusia 50 tahun ini menjadi salah satu universitas Islam ternama di Indonesia. Dalam sejarahnya, penamaan Syarifidayatullah berasal dari nama asli seorang wali besar yang tak lain adalah Sunan Gunung Jati.

Universitas yang telah mencetak lulusan berkuliatas tersebut, ternyata memiliki kisah menarik untuk dikulik. Mulai dari cerita tentang dinamika perkuliahannya hingga terselip beberapa cerita horor yang melegenda.

Menjadi salah satu kampus yang cukup lama telah berdiri puluhan tahun lalu, menjadikan universitas ini memiliki cerita tersembunyi tentang keberadaan makhluk tak kasat mata. Misalnya saja seperti hantu yang sering menampakkan diri pada mahasiswa saat berada di parkiran kampus.

Nah, biar Sobat Zona nggak penasaran lagi dengan cerita penampakan hantu yang ada di parkiran kampus tersebut. Yuk, langsung aja mulai ceritanya. Eits, jangan lupa untuk matikan lampu dan aktifkan mode horornya supaya lebih seru! Selamat membaca.

Kala itu, Ali dan Ardela mengikuti kelas pengganti di salah satu gedung fakultasnya. Mereka berdua merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Karena sebab tertentu, perkuliahan mereka diganti saat malam hari mulai pukul 7 malam.

Ardela yang lelah dengan segudang aktivitasnya setelah mengikuti kepanitiaan, merasa sangat mengantuk. Hampir saja ia oleng menabrak pembatas jalan di kampusnya.

Tin.. Tin..

"Del!"

"Woy Del! Lu budeg ape gimana sih?!" teriak Ali yang melajukan motornya menyusul Ardela.

Tiba-tiba saja terdengar suara keras seperti hantaman.

BRAK!

Ali yang tergopoh-gopoh langsung memakirkan motornya dipinggir jalan dan menghampiri Ardela. Ternyata mahasiswi cantik itu menabrak pembatas jalan yang berada di sisi kirinya.

"Astaga Del, lu udah gue teriakin malah nyungsep di situ," omel Ali.

"Gue ngantuk banget suer, belum tidur nih dari semalem. Liat deh kantung mata gue, ude macem panda gini," celoteh Ardela.

"Tapi ya nggak sampe nabrak pembatas jalan segala Del," balas Ali dengan langsung membopong Ardela.

Seperti nggak merasakan sakit, Ardela menepis halus tangan Ali yang membopongnya. Ia pun segera menyuruh temannya itu untuk menuntunnya menuju kelas.

Tak ingin basa-basi, Ali langsung menelepon temannya Bayu untuk membawa motor Ardela. Sementara mahasiswi itu sudah siap duduk manis di motor Ali.

Sesampainya di gedung kelas, Ali menawarkan Ardela untuk minum dan mengobati lukanya. Meskipun hanya tergores, tapi luka tersebut sampai mengeluarkan darah.

Hal itulah yang membuat Ali bergidik tak tahan melihat goresan pada tangan kanan Ardela.

"Lu ngapain sih Li, ngobatin segala. Cuma kegores doang elah, bentar lagi juga ilang," omel Ardela seraya menyibak tangan Ali.

"Udeh diem, nih luka sampe infeksi awas aje lu," jawab Ali dengan ketus.

Akhirnya Ardela mengikuti apa kata temannya itu. Seraya mengobati luka Ardela, Ali mendengar mahasiswa lain menyinggung tentang hantu yang katanya sering menampakkan diri pada mahasiswa.

Ia menajamkan telinganya, melirik ke asal mahasiswa yang bercerita. Meskipun dari mulut ke mulut, tapi katanya sih hantu itu benar-benar ada.

Begitu pula dengan Ardela yang diam-diam mendengar obrolan mahasiswa di sebrang sana. Kemudian ia melirik ke arah Ali, mata mereka berdua bertemu seakan sedang berbicara satu sama lain.

"Hmm keknya gak beres tuh Del," kata Ali.

"Maksud lu hantu parkiran itu? Ya iya sih, bener juga masak iya ada hantu di situ," jelas Ardela.

Ali nggak membalas omongan Ardela, hanya mengangguk tanda setuju dengan ucapannya.

Dreet..

Bunyi getar ponsel Ardela mengangetkan mereka berdua. Muncul notif pesan grup kelas yang mengatakan bahwa dosen telah datang dan mahasiswa lain harus bergegas menuju ruangan.

Melihat pesan teks itu, Ali dengan sigap memapah Ardela yang berjalan sedikit tertatih. Nggak lama kemudian, ia mengetuk pintu dengan sopan saat masuk ruangan kelas.

"Baik, kelas saya mulai. Silahkan dipersiapkan siapa saja yang akan mempresentasikan tugasnya," kata dosen.

Ceritanya saat itu kelompok Ali dan Ardela maju untuk presentasi tugasnya. Baik dari mereka berdua lancar dan nggak ada gangguan apapun saat presentasi.

Sebetulnya, mereka berdua sempat mati rasa ketika dosen killer itu menyuruh untuk presentasi. Untungnya sih berjalan dengan sangat lancar, aman, dan damai. Alias beliau nggak protes dengan presentasi Ali dan Ardela.

2 jam sudah kedua mahasiswa itu mengikuti jalannya perkuliahan. Saat itu sudah pukul 9 malam. Suasana kampus yang tadinya penuh dengan mahasiswa mendadak sepi, hanya beberapa mahasiswa saja yang berada di kampus.

Mereka berdua keluar paling terakhir, dengan mengikuti Ardela yang masih tertatih, Ali memperhatikan beberapa ruangan di sekitarnya.

Sunyi, sepi, mencekam, itulah yang ada dibenaknya. Membuat Ali maupun Ardela ingin cepat-cepat keluar dari gedung itu dan pulang ke kos masing-masing.

Setelah melewati anak tangga mereka pun berjalan santai mengarah ke parkiran. Di sana hanya ada 2 motor saja yakni milik Ali dan Ardela.

"Buset sepi amat nih kampus, perasaan masih jam segini anj*r," gerutu Ali.

"Gue jadi keinget cerita hantu parkiran tadi deh, mana abis ini ke situ lagi," tambah Ardela.

"Ngadi-ngadi aja lu Del, orang belum malem banget nih," balasnya.

"Hmm," jawab Ardela dengan malas.

Rasanya ingin nggak percaya cerita penampakan itu, tapi Ardela terlanjur takut. Hingga akhirnya ia merasa sesuatu yang janggal di sekitar parkiran.

Sreet!

"Al.. kek ada yang liatin gue deh dari arah situ tuh pintu keluar parkiran," bisik Ardela.

Ali yang tak membalas omongan Ardela langsung celingukan menoleh ke arah yang ditunjuk temannya. Ternyata nggak ada apa-apa.

Karena merasa selalu diawasi sampai ia sudah di parkiran, akhirnya Ardela mengeluarkan ponselnya. Iseng mengarahkan kamera ponsel itu ke arah pintu keluar parkiran.

DEG!

Tangan Ardela bergetar hebat, wajahnya yang putih bak porselen itu langsung memucat. Ia menepuk-nepuk punggung Ali yang berada di depannya.

"Yaelah apa sih nih bocah," ucap Ali.

"Li gue mau pulang sekarang!" teriak Ardela.

Dengan posisi yang masih memegang kamera hp dan menghadap arah pintu parkiran, Ardela hanya terdiam membeku.

Tubuhnya seperti nggak bisa digerakkan sama sekali. Tiba-tiba saja yang ia lihat menoleh ke arah Ardela dan tersenyum mengerikan..

AAAKKHHHH!!!

Bruk..

"Del! Ngapain teriak woy udah malem nih,"

"I-iitu Li, lu liat di sana," tunjuk Ardela.

"Mana Del?!" tanya Ali.

"Kun-kunntilanak Del," teriak Ali menjadi-jadi.

Ali dan Ardela saling menghadap dan...

AKKKHHHH LARII WOY!!!

Hosh hosh..

"Dia senyum ke gue anj*r," kata Ardela dengan nafas masih memburu.

"Jadi bener di parkiran situ ada penunggunya," tanya Ali.

Ardela menganggukkan kepala. Sekilas ia kembali melirik ke arah parkiran. Entah ada nggaknya, ia tak bisa memastikan.

Takut. Itu kata yang tepat buat mendeskripsikan suasana saat itu. Kuntilanak berbaju putih dengan santainya tersenyum mengerikan ke arah Ardela.

Dalam benak Ardela masih teringat jelas saat mbak Kun itu menoleh ke arahnya memamerkan senyum dengan bibir retak melepuh seperti terbakar.

Ngeri!

Ardela yang enggan pulang, akhirnya berjongkok di jalanan kampus. Sementara Ali masih celingukan mencari satpam atau mahasiswa yang melintas daerah itu.

Brem..

Sontak mereka langsung menoleh ke arah suara dan melambaikan tangan tanda memanggil orang itu.

Nggak lama kemudian, mahasiswa yang bawa motor itu menghampiri mereka berdua.

"Kalian berdua ngapain deh, nggak pulang?" tanya mahasiswa itu.

"Gue abis liat kuntilanak di situ, sumpah ngeri banget gak berani ambil motor di parkiran," jelas Ardela.

"Oh itu," jawab mahasiswa itu seakan paham dengan maksud Ardela.

Kemudian mahasiswa tersebut mengantar Ardela dan Ali menuju parkiran. Bahkan menunggu dan membuntuti mereka dari belakang.

Ali dan Ardela langsung melajukan motornya dengan kencang serta disusul oleh mahasiswa yang menolong mereka. Saat akan keluar dari gerbang kampus mereka mengucapkan terima kasih.

"Eh makasih banyak ya, untung banget kita kalau nggak lu nginep keknya di kampus," canda Ali.

"Sama-sama bro. Gue pesen aja sama kalian berdua, jangan pulang malem kemaleman dan berdua kek gitu. Mbak itu sering nongkrong di situ soalnya," terangnya.

Ardela dan Ali mengangguk mengiyakan. Mereka berdua pun berpamitan dan segera melaju ke kosan masing-masing.

Baik Ali maupun Ardela nggak mau lagi pulang dalam keadaan sepi seperti hari itu. Rasanya kayak trauma ketemu kuntilanak di parkiran sana. Merinding banget hingga kisah ini ia bagikan ke mahasiswa lain dan menjadi cerita turun temurun di kampus itu.

Penampakan Hantu Seram di Parkiran Kampus UIN Jakarta

Hmm, entah ada yang percaya atau nggak dengan cerita tersebut. Bagaimana menurut Sobat Zona, pernah mengalami kejadian serupa seperti Ali dan Ardela? Kalau ada, boleh nih sharing sama Sans tentang cerita horor yang ada di kampus kalian. Yuk, tulis di kolom komentar. Sampai jumpa.

Baca Juga: Teror Mengerikan di Gedung Teater Luwes IKJ

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150