Tips

Nggak Usah Bingung Lagi! Begini Tips Membuat Pedoman Wawancara untuk Skripsi

Muhammad Fatich Nur Fadli 01 Februari 2025 | 13:02:37

Zona Mahasiswa - Wawancara adalah salah satu metode penelitian kualitatif yang sering digunakan dalam skripsi. Dengan wawancara, kamu bisa mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari narasumber. Tapi, sebelum melakukan wawancara, kamu harus punya pedoman wawancara yang jelas supaya prosesnya berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan tujuan penelitianmu.

Baca juga: Ternyata Ini yang Dipelajari di Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Nah, kalau kamu masih bingung gimana cara membuat pedoman wawancara yang baik, yuk simak tips berikut ini!

1. Pahami Tujuan Penelitian

Sebelum menyusun pedoman wawancara, kamu harus memahami dulu tujuan penelitianmu. Apa yang ingin kamu cari tahu? Apa yang ingin kamu gali dari narasumber? Dengan memahami tujuan penelitian, kamu bisa menyusun pertanyaan yang lebih relevan dan efektif.

Tips:

  • Tuliskan tujuan penelitian secara spesifik.
  • Identifikasi variabel atau aspek utama yang akan kamu teliti.
  • Pastikan setiap pertanyaan dalam wawancara bisa membantu menjawab rumusan masalah penelitianmu.

2. Tentukan Jenis Wawancara

Ada beberapa jenis wawancara dalam penelitian kualitatif, yaitu:

  • Wawancara terstruktur: Pertanyaan sudah disusun secara baku dan semua narasumber mendapatkan pertanyaan yang sama.
  • Wawancara semi-terstruktur: Ada pertanyaan utama, tapi masih fleksibel untuk berkembang sesuai dengan jawaban narasumber.
  • Wawancara tidak terstruktur: Lebih bebas, mirip dengan percakapan, dan pertanyaan bisa berkembang berdasarkan respons narasumber.

Pilih jenis wawancara yang sesuai dengan penelitianmu. Kalau ingin jawaban yang lebih mendalam dan fleksibel, wawancara semi-terstruktur biasanya lebih cocok.

3. Buat Pertanyaan yang Jelas dan Terarah

Setelah menentukan jenis wawancara, saatnya menyusun pertanyaan! Pastikan pertanyaan yang kamu buat jelas, tidak membingungkan, dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Tips dalam menyusun pertanyaan:

  • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
  • Jangan membuat pertanyaan yang bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak", usahakan pertanyaannya terbuka agar narasumber bisa memberikan penjelasan lebih luas.
  • Susun pertanyaan secara berurutan, dari yang umum ke yang lebih spesifik.

Contoh pertanyaan yang baik:

  • "Bagaimana pengalaman Anda dalam menggunakan media sosial untuk promosi bisnis?"
  • "Apa saja tantangan yang Anda hadapi selama menjalankan bisnis online?"
  • "Bagaimana strategi yang Anda gunakan untuk mengatasi tantangan tersebut?"

4. Gunakan Teknik 5W + 1H

Agar pertanyaan lebih terarah, kamu bisa menggunakan teknik 5W + 1H (What, Why, When, Where, Who, dan How). Teknik ini membantu kamu menggali informasi yang lebih dalam.

Contoh penerapan:

  • What (Apa): "Apa alasan utama Anda memilih bisnis ini?"
  • Why (Mengapa): "Mengapa Anda memilih strategi pemasaran digital dibandingkan cara konvensional?"
  • When (Kapan): "Kapan Anda mulai merasakan perubahan signifikan dalam bisnis Anda?"
  • Where (Di mana): "Di mana Anda biasanya melakukan promosi produk Anda?"
  • Who (Siapa): "Siapa target utama dari produk atau jasa yang Anda tawarkan?"
  • How (Bagaimana): "Bagaimana cara Anda menghadapi persaingan di industri ini?"

5. Lakukan Uji Coba Pertanyaan

Sebelum melakukan wawancara sesungguhnya, sebaiknya lakukan uji coba terlebih dahulu. Caranya bisa dengan mewawancarai teman, dosen, atau siapa saja yang bisa memberikan masukan terhadap pertanyaan yang kamu buat.

Manfaat uji coba:

  • Mengevaluasi apakah pertanyaannya sudah jelas atau masih membingungkan.
  • Melihat apakah ada pertanyaan yang terlalu sulit atau terlalu mudah dijawab.
  • Menyesuaikan urutan pertanyaan agar lebih logis.

6. Siapkan Alat dan Perlengkapan

Pastikan semua perlengkapan sudah siap sebelum wawancara dimulai. Beberapa hal yang perlu disiapkan antara lain:

  • Perekam suara (HP atau alat rekam lain) agar bisa mendokumentasikan wawancara dengan baik.
  • Buku catatan dan pulpen untuk mencatat poin-poin penting.
  • Daftar pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya.
  • Surat izin penelitian, jika diperlukan.

7. Jaga Etika Saat Wawancara

Jangan lupa untuk menjaga etika selama wawancara berlangsung. Etika ini penting agar narasumber merasa nyaman dan memberikan jawaban yang jujur.

Beberapa etika wawancara yang harus diperhatikan:

  • Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan wawancara.
  • Minta izin sebelum merekam wawancara.
  • Dengarkan dengan baik dan jangan memotong pembicaraan narasumber.
  • Bersikap sopan dan tunjukkan rasa hormat terhadap narasumber.
  • Jangan memaksa narasumber menjawab pertanyaan yang mereka rasa kurang nyaman.

8. Analisis Hasil Wawancara dengan Baik

Setelah wawancara selesai, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil wawancara. Transkripsikan rekaman wawancara ke dalam bentuk tulisan, lalu cari pola atau tema dari jawaban narasumber.

Beberapa teknik analisis yang bisa digunakan:

  • Coding: Mengelompokkan jawaban ke dalam kategori tertentu.
  • Thematic analysis: Mencari pola atau tema utama dari wawancara.
  • Content analysis: Menganalisis isi wawancara secara lebih mendalam berdasarkan teori yang relevan.

Nggak Usah Bingung Lagi! Begini Tips Membuat Pedoman Wawancara untuk Skripsi

Membuat pedoman wawancara memang membutuhkan persiapan yang matang, tapi bukan berarti sulit. Dengan memahami tujuan penelitian, menyusun pertanyaan yang baik, menggunakan teknik 5W + 1H, serta menjaga etika wawancara, kamu bisa mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam untuk skripsimu.

Baca juga: Tips Buat Mahasiswa yang Sedang KKN! Jangan Sampai Kamu Nggak Tahu Hal Ini…

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150