Berita

Momen Seorang Mahasiswa Semangat  Berjualan di Kampus Demi Memenuhi Kebutuhan Hidup dan Kuliah

Muhammad Fatich Nur Fadli 31 Januari 2025 | 15:50:00

Zona Mahasiswa - Menempuh pendidikan tinggi bukanlah perkara mudah bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliah. Salah satu kisah inspiratif datang dari Januari Yusuf Ibrahim (24), mahasiswa Universitas Garut (Uniga) yang tak hanya sibuk dengan perkuliahan, tetapi juga berjualan kue di kampus untuk mencukupi kebutuhannya.

Baca juga: Tatapan Kosong Ayah Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Berharap Pelaku Dihukum Mati

Januari sudah dikenal baik oleh mahasiswa Uniga, khususnya di Kampus 1. Setiap hari, kecuali hari Minggu, ia berkeliling menjajakan kue kepada teman-teman sesama mahasiswa, dosen, dan karyawan kampus. Berkat semangat dan kegigihannya, ia berhasil membagi waktu antara kuliah dan berjualan tanpa mengganggu aktivitas akademiknya.

Awal Mula Berjualan di Kampus

Januari mulai berjualan bukan karena keinginannya sendiri, melainkan karena dorongan dari orang tuanya. Awalnya, ia merasa malu harus berjualan di kampus, tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai terbiasa dan justru merasa bersyukur bisa menjalani usaha ini.

"Dulu awalnya malu, tapi lama-lama saya pikir ini bukan sesuatu yang memalukan. Justru saya harus bersyukur bisa membantu orang tua dan tetap kuliah," ujarnya.

Keputusannya untuk berjualan didasarkan pada kondisi ekonomi keluarganya yang tidak begitu kuat. Dengan berjualan kue, Januari bisa membantu meringankan beban orang tua, sekaligus memastikan dirinya tetap bisa berkuliah tanpa terkendala biaya.

Pendapatan yang Diperoleh

Dalam sehari, Januari mampu meraup penghasilan sekitar Rp100 ribu. Dari jumlah tersebut, keuntungan bersih yang ia peroleh berkisar Rp80 ribu setelah dikurangi modal.

"Kalau sehari paling dapat Rp100 ribu, kalau dihitung bersihnya sekitar Rp80 ribu," tuturnya.

Keuntungan dari berjualan ini kemudian ia gunakan untuk membayar biaya kuliah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan semangatnya yang luar biasa, ia terus menjalani usaha ini tanpa mengeluh, meskipun terkadang menghadapi berbagai tantangan.

Tantangan yang Dihadapi

Berjualan di kampus tentu bukan hal yang mudah. Selain harus menghadapi rasa lelah karena harus berkeliling menjajakan dagangan, Januari juga harus pintar mengatur waktu antara kuliah dan berjualan.

"Kadang capek juga, apalagi kalau banyak tugas kuliah. Tapi ya harus tetap semangat, karena ini demi masa depan," katanya.

Selain itu, Januari juga menghadapi tantangan dalam hal persaingan. Banyak pedagang lain yang juga berjualan di sekitar kampus, sehingga ia harus memiliki strategi agar dagangannya tetap laris. Salah satu cara yang ia lakukan adalah dengan menjaga kualitas kue yang dijual dan selalu bersikap ramah kepada pembeli.

Dukungan dari Teman-Teman Kampus

Keuletan Januari dalam berjualan mendapat apresiasi dari banyak mahasiswa dan dosen di Uniga. Banyak di antara mereka yang menjadi pelanggan setia, bukan hanya karena ingin membantu, tetapi juga karena memang kualitas dagangan yang ia jual cukup baik.

"Saya sering beli kue dari Kang Januari. Enak dan harganya juga terjangkau. Salut banget sama dia, bisa tetap semangat kuliah sambil berjualan," ujar salah satu mahasiswa Uniga.

Dukungan dari lingkungan kampus sangat membantu Januari dalam menjalani usahanya. Ia merasa bahwa teman-teman dan dosen di kampus telah menjadi bagian penting dalam perjalanannya bertahan dan menyelesaikan kuliah.

Pelajaran dari Perjalanan Januari

Kisah Januari Yusuf Ibrahim adalah bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah, seseorang tetap bisa mencapai tujuan meskipun dalam kondisi sulit.

Banyak mahasiswa lain yang mungkin menghadapi tantangan serupa, namun tidak semua memiliki keberanian untuk mengambil langkah seperti yang dilakukan Januari. Dari perjuangannya, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa diambil:

  1. Jangan Malu untuk Berusaha Januari sempat merasa malu saat pertama kali berjualan di kampus, tetapi ia kemudian menyadari bahwa tidak ada yang perlu dipermalukan dari usaha yang halal.
  2. Manfaatkan Waktu dengan Baik Meski harus berjualan, Januari tetap bisa menjalani kuliahnya dengan baik. Ini menunjukkan bahwa manajemen waktu yang baik sangat penting bagi mahasiswa yang juga bekerja.
  3. Pantang Menyerah Berbagai tantangan tidak membuat Januari menyerah. Ia terus bertahan dan tetap semangat demi masa depan yang lebih baik.

Harapan dan Impian ke Depan

Januari tidak hanya ingin menyelesaikan kuliahnya, tetapi juga berharap bisa mengembangkan usahanya lebih jauh. Ia bermimpi suatu hari nanti bisa memiliki usaha sendiri yang lebih besar, sehingga tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga membantu orang lain.

"Kalau ada rezeki lebih nanti, saya ingin buka usaha sendiri. Mungkin bisa buka kedai kecil atau usaha lain yang bisa lebih berkembang," ujarnya.

Impian ini tentu bukan sesuatu yang mustahil, mengingat semangat dan kerja keras yang sudah ia tunjukkan selama ini. Dengan usaha dan doa, siapa tahu suatu hari nanti Januari benar-benar bisa mewujudkan mimpinya.

Momen Seorang Mahasiswa Semangat  Berjualan di Kampus Demi Memenuhi Kebutuhan Hidup dan Kuliah

Kisah Januari Yusuf Ibrahim adalah inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya. Ia menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk menyerah hanya karena kondisi ekonomi. Dengan tekad dan usaha yang kuat, segala rintangan bisa dilewati.

Perjalanan Januari juga membuktikan bahwa bekerja sambil kuliah bukanlah sesuatu yang mustahil. Selama ada kemauan dan disiplin dalam mengatur waktu, semua bisa berjalan dengan baik. Kisahnya menjadi bukti bahwa sukses tidak hanya ditentukan oleh keberuntungan, tetapi juga oleh kerja keras dan semangat untuk terus berjuang.

Baca juga: Harusnya yang Kayak Gini Viral! Dua Siswa SMK Ini Bikin Helm Anti Begal dengan Budget Satu Jutaan

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150