Berita

Tatapan Kosong Ayah Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Berharap Pelaku Dihukum Mati

Muhammad Fatich Nur Fadli 29 Januari 2025 | 14:19:07

Zona Mahasiswa - Keluarga Uswatun Khasanah (29), korban mutilasi dalam koper yang dibuang ke Ngawi, Jawa Timur, kini bisa bernapas sedikit lega setelah jenazah anak mereka ditemukan dalam keadaan lengkap dan dapat dimakamkan dengan layak. 

Baca juga: Sangat Berani! Ternyata Ini Alasan Pak Kholid Nelayan Berani Ungkap ke Publik Soal Pagar Laut

Namun, di balik itu semua, masih ada duka mendalam dan amarah yang dirasakan keluarga, terutama sang ayah, Nur Khalim.

Penemuan Jenazah dalam Koper yang Menggemparkan

Kasus pembunuhan ini menjadi perhatian publik sejak penemuan koper misterius di daerah Ngawi, Jawa Timur. Warga sekitar yang mencium bau menyengat akhirnya melaporkan ke pihak berwajib. Saat koper tersebut dibuka, ditemukan potongan tubuh manusia yang kemudian diidentifikasi sebagai Uswatun Khasanah. Bagian tubuh lainnya baru ditemukan setelah polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Penemuan ini menjadi pukulan berat bagi keluarga Uswatun, terutama bagi sang ayah, Nur Khalim, yang tampak terpukul dan berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras mengungkap kasus ini dan menemukan seluruh bagian tubuh anaknya.

"Sudah lengkap (bagian tubuhnya). Alhamdulillah sekarang sudah lengkap, dan dimakamkan jadi satu," kata Nur Khalim, dikutip dari detikJatim.

Harapan Keluarga: Pelaku Harus Dihukum Mati

Seiring dengan pengungkapan kasus ini, polisi berhasil menangkap pelaku, Rohmad Tri Hartanto alias RTH. Pria ini diduga kuat sebagai dalang di balik pembunuhan sadis yang menimpa Uswatun Khasanah.

Nur Khalim tidak bisa menyembunyikan rasa marah dan kecewanya terhadap tindakan keji yang dilakukan pelaku. Ia secara tegas meminta agar pelaku dihukum mati atas apa yang telah dilakukannya kepada anaknya.

“Jelas harus dihukum berat. Jadi kalau bisa ya yang membuat anak saya sampai jadi korban itu harus dihukum mati. Itu yang bertindak melukai anak saya sampai begitu itu,” ujar Khalim kepada awak media di rumah duka, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Permintaan hukuman mati dari pihak keluarga ini sejalan dengan tuntutan masyarakat yang ikut mengecam perbuatan keji tersebut. Banyak netizen yang menyuarakan agar pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya atas perbuatannya.

Motif Pembunuhan yang Masih Didalami

Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mendalami motif utama di balik pembunuhan ini. Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa pelaku dan korban saling mengenal. Namun, alasan utama mengapa RTH tega menghabisi nyawa Uswatun masih terus dicari tahu oleh penyidik.

Kapolda Jawa Timur menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja keras mengungkap seluruh detail kasus ini agar keadilan benar-benar ditegakkan.

“Kami pastikan pelaku akan mendapatkan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Kami juga akan terus mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini,” ujar seorang pejabat kepolisian.

Reaksi Publik Terhadap Kasus Ini

Kasus mutilasi ini menjadi pembicaraan luas di media sosial. Banyak warganet yang merasa ngeri dan marah atas perbuatan keji ini. Banyak orang yang menyayangkan bagaimana seseorang bisa tega melakukan tindakan kejam seperti ini. Beberapa aktivis dan tokoh masyarakat juga mendesak agar pemerintah dan aparat penegak hukum memberikan hukuman seberat mungkin agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

Seorang psikolog kriminal yang dihubungi media mengatakan bahwa tindakan mutilasi biasanya dilakukan oleh pelaku yang memiliki tingkat kebrutalan tinggi dan minim empati. “Orang yang melakukan mutilasi seperti ini seringkali memiliki masalah psikologis serius atau memiliki motif tertentu yang membuatnya tega melakukan tindakan sadis,” ujarnya.

Duka yang Mendalam untuk Keluarga Korban

Bagi keluarga Uswatun, kehilangan anggota keluarga dalam kondisi seperti ini adalah sebuah pukulan yang sangat berat. Ayahnya, Nur Khalim, terus berusaha tegar meskipun terlihat jelas kesedihan di wajahnya. Ia hanya berharap pelaku bisa mendapatkan hukuman setimpal agar tidak ada lagi korban lain yang mengalami nasib serupa.

“Kami sudah kehilangan anak kami dengan cara yang sangat kejam. Kami hanya ingin keadilan ditegakkan,” kata Nur Khalim dengan suara bergetar.

Sementara itu, warga di sekitar rumah duka juga ikut merasakan duka yang mendalam. Banyak tetangga yang datang untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban.

Tatapan Kosong Ayah Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Berharap Pelaku Dihukum Mati

Kasus pembunuhan ini adalah sebuah pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, dan penting bagi kita untuk selalu waspada. Keluarga korban, terutama sang ayah, berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, bahkan hukuman mati.

Kasus ini masih terus berkembang, dan kita semua berharap agar keadilan benar-benar ditegakkan. Semoga tidak ada lagi kejadian mengerikan seperti ini di masa depan.

Baca juga: Thailand Resmi Akui Pernikahan Sejenis, Ratusan Pasangan Sesama Jenis Menikah Massal!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150