Berita

Miris! Seorang Siswi Keterima di Kedokteran UI Malah Disebut Nggak Tau Diri oleh Warga

Muhammad Fatich Nur Fadli 10 April 2025 | 09:27:27

 Zona Mahasiswa - Sosok Alda Riawan ramai jadi perbincangan, usai berhasil lolos masuk Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) tanpa tes. Ia mengaku sempat sedih karena lulusnya di Kedokteran UI, menjadi beban berat bagi orangtuanya. Bahkan, ia sempat mendengar orang-orang bergosip kalau dirinya tak tahu diri.

“Tapi ibu saya bilang, tidak usah didengar kata orang. Saya optimis selalu ada jalan,” ujar Alda.

Baca juga: Neneng Rosdiyana, Sosok Emak-emak Pencetus Gerakan Nenengisme yang Akunnya Dilenyapkan Facebook

Bukan dari keluarga berlimpah harta, Alda tumbuh di lingkungan sederhana. Kedua orangtua Alda Riawan sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Remaja berusia 18 tahun itu berhasil lolos masuk jurusan FK UI melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.

"Menjadi dokter itu memang sudah cita-cita Alda sejak kecil. Sebab, dulu ceritanya waktu Alda kecil sempat sakit berat, tetapi kesulitan berobat karena kondisi keuangan,” ujar Alda yang juga pernah berhasil meraih medali perak OSSI Kedokteran Tingkat Nasional dan menjadi Duta GenRe Kabupaten Padang Pariaman tahun 2024.

Alda pun menceritakan, sekarang dilema yang dihadapi keluarganya memang masalah ekonomi. Namun, orangtuanya tetap optimis dapat mengumpulkan biaya untuk keberangakatan, kuliah, dan tinggal di Pulau Jawa nanti.

​Perjalanan hidup Alda Riawan, seorang siswi berusia 18 tahun dari SMAN 1 Padangsago, Sumatera Barat, menjadi sorotan publik setelah berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025. Namun, di balik prestasi gemilang tersebut, Alda menghadapi berbagai tantangan, termasuk komentar negatif dari lingkungan sekitarnya.

Latar Belakang Keluarga dan Motivasi

Alda berasal dari keluarga sederhana di Puncoruyung, Nagari Batukalang, Kecamatan VII Padangsago. Kedua orang tuanya, Irwan (49) dan Irma Suryani (42), bekerja sebagai buruh tani. Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas tidak menghalangi Alda untuk bermimpi besar. Sejak kecil, Alda bercita-cita menjadi dokter, terutama setelah mendengar kisah dari orang tuanya tentang kesulitan yang mereka hadapi saat Alda mengalami sakit berat di masa kecil karena keterbatasan finansial.

Prestasi Akademik dan Non-Akademik

Semasa di bangku sekolah, Alda menunjukkan prestasi yang mengesankan. Ia meraih medali emas dalam Olimpiade Sains Siswa Nasional (OSSN) Biologi Tingkat Nasional tahun 2025 dan medali perak dalam OSSN Kedokteran Tingkat Nasional di tahun yang sama. Selain itu, Alda juga aktif sebagai Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Padang Pariaman tahun 2024.​

Tantangan Ekonomi dan Dukungan Keluarga

Meskipun diterima di FK UI merupakan pencapaian luar biasa, Alda dan keluarganya kini dihadapkan pada tantangan finansial untuk membiayai pendidikan di Jakarta. Biaya kuliah di FK UI melalui jalur SNBP berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp25 juta per semester, tergantung pada kemampuan ekonomi keluarga . Orang tua Alda, yang penghasilannya bergantung pada musim tanam dan panen, berusaha keras mengumpulkan dana yang diperlukan. Irma Suryani, ibu Alda, menyatakan bahwa mereka optimis dapat mengatasi tantangan ini demi masa depan putri mereka.

Komentar Negatif dari Lingkungan

Di tengah perjuangannya, Alda sempat mendengar komentar negatif dari beberapa warga yang menyebutnya "tidak tahu diri" karena memilih melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran yang dikenal mahal. Namun, Alda memilih untuk tidak terpengaruh oleh omongan tersebut. Ibunya menasihatinya untuk tetap fokus dan tidak mendengarkan perkataan orang lain. Alda pun optimis bahwa selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha .​

Harapan dan Masa Depan

Alda berharap dapat menyelesaikan pendidikannya di FK UI dan kembali ke kampung halamannya untuk mengabdi sebagai dokter. Ia ingin memastikan bahwa masyarakat di daerahnya tidak mengalami kesulitan yang sama seperti yang pernah dialaminya dalam mendapatkan layanan kesehatan. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Alda berusaha membuktikan bahwa latar belakang ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.​

Miris! Seorang Siswi Keterima di Kedokteran UI Malah Disebut Nggak Tau Diri oleh Warga

Kisah Alda Riawan menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang pentingnya ketekunan, semangat juang, dan dukungan keluarga dalam meraih impian. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan ekonomi dan komentar negatif dari lingkungan, Alda tetap teguh pada pendiriannya untuk menjadi dokter dan memberikan manfaat bagi sesama.

Baca juga: Wamen Stella Kritik Sistem Skripsi di Indonesia: Tak Harus Panjang, yang Penting Berdampak 

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150