Zona Mahasiswa - Saat menyusun skripsi atau tesis, salah satu tantangan terbesar adalah memastikan bahwa metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Namun, nggak jarang mahasiswa baru menyadari di tengah jalan kalau metode yang dipilih ternyata nggak mendukung tujuan penelitian. Hasilnya? Stres, bingung, bahkan ada yang pengen ganti topik. Tenang, masalah ini bisa diatasi dengan langkah yang terencana dan logis.
Baca juga: Belajar Grammar Itu Mudah! Ini dia 4 Tenses yang Sering Dipakai Sehari-hari
Artikel ini bakal ngebahas kenapa masalah ini bisa terjadi, gimana cara mengenali ketidaksesuaian metode dengan tujuan, serta langkah-langkah konkret untuk mengatasinya. Yuk, simak!
Kenapa Masalah Ini Bisa Terjadi?
- Pemahaman yang Kurang Matang soal Tujuan Penelitian
Banyak mahasiswa yang asal menyusun tujuan penelitian tanpa memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai. - Minimnya Pengetahuan tentang Metode Penelitian
Kadang, metode yang dipilih hanya berdasarkan “kata senior” atau sekadar ikut-ikutan tanpa benar-benar tahu fungsinya. - Perubahan Fokus Penelitian di Tengah Jalan
Dalam proses penelitian, fokus atau arah penelitian bisa berubah karena temuan baru atau masukan dari dosen pembimbing. - Kesalahan dalam Merumuskan Masalah Penelitian
Rumusan masalah yang nggak jelas atau terlalu luas juga bisa bikin metode yang dipilih nggak sesuai.
Tanda-Tanda Metode Penelitian Tidak Sesuai dengan Tujuan
- Hasil Penelitian Tidak Menjawab Tujuan
Data yang dikumpulkan tidak relevan dengan pertanyaan penelitian. - Kesulitan dalam Mengumpulkan Data
Metode yang dipilih ternyata nggak memungkinkan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. - Ketidaksesuaian Antara Variabel dan Metode
Contoh: Tujuan penelitian ingin melihat hubungan antara dua variabel, tapi metode yang dipakai malah bersifat deskriptif. - Feedback dari Dosen Pembimbing
Kalau pembimbing mulai sering bilang, “Metodenya kurang pas,” itu tanda harus segera mengevaluasi.
Cara Mengatasi Ketidaksesuaian Metode dengan Tujuan Penelitian
1. Evaluasi Ulang Tujuan Penelitian
Langkah pertama adalah memastikan bahwa tujuan penelitian sudah dirumuskan dengan jelas dan spesifik. Tujuan penelitian biasanya menggunakan kata kerja operasional seperti:
- Mengidentifikasi
- Menganalisis
- Menjelaskan
- Membuktikan
Jika tujuan sudah jelas, coba cocokkan dengan metode penelitian yang biasa digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pahami Jenis-Jenis Metode Penelitian
Kenali metode yang paling umum digunakan, seperti:
- Kualitatif: Cocok untuk eksplorasi mendalam tentang fenomena tertentu.
- Kuantitatif: Cocok untuk penelitian yang melibatkan pengukuran dan analisis data numerik.
- Mixed Methods: Gabungan kualitatif dan kuantitatif.
Contoh: Kalau tujuannya ingin mengetahui pola perilaku, metode kualitatif seperti wawancara mendalam lebih cocok dibanding survei kuantitatif.
3. Diskusi dengan Dosen Pembimbing
Jangan ragu untuk mendiskusikan kebingunganmu dengan dosen pembimbing. Jelaskan masalah yang dihadapi dan mintalah masukan.
4. Pertimbangkan untuk Revisi Metode Penelitian
Jika setelah dievaluasi ternyata metode memang tidak cocok, maka revisi metode adalah solusi terbaik. Contoh:
- Dari metode survei berubah menjadi wawancara.
- Dari eksperimen menjadi studi pustaka.
5. Manfaatkan Literatur dan Contoh Penelitian Sebelumnya
Cari referensi penelitian yang mirip dengan topikmu. Pelajari bagaimana mereka merumuskan tujuan dan memilih metode.
6. Sesuaikan Teknik Analisis Data
Kadang masalah bukan di metode pengumpulan data, tapi di teknik analisisnya. Misalnya, data sudah terkumpul tapi teknik analisisnya kurang sesuai sehingga hasilnya nggak nyambung dengan tujuan.
7. Tetap Fleksibel dengan Rencana Penelitian
Penelitian bukan proses yang kaku. Jika perlu, ubah fokus penelitian atau bahkan tujuan penelitian agar lebih realistis.
Studi Kasus: Metode yang Tidak Sesuai dan Solusinya
Kasus 1: Tujuan Ingin Mengetahui Pengaruh, Tapi Pakai Metode Deskriptif
- Masalah: Data yang dikumpulkan hanya berupa deskripsi tanpa mengukur pengaruh.
- Solusi: Ganti metode menjadi eksperimen atau korelasional, yang memungkinkan pengujian hubungan atau pengaruh.
Kasus 2: Kesulitan Mengakses Data Lapangan
- Masalah: Ingin melakukan observasi langsung, tapi lokasi penelitian sulit diakses.
- Solusi: Ubah metode menjadi wawancara online atau gunakan data sekunder.
Kasus 3: Tujuan Ingin Menjelaskan, Tapi Data Tidak Mendukung
- Masalah: Data yang dikumpulkan terlalu umum dan tidak memberikan insight mendalam.
- Solusi: Gunakan metode kualitatif seperti focus group discussion (FGD) untuk menggali informasi lebih detail.
Tips Agar Tidak Salah Pilih Metode Penelitian di Awal
- Baca Buku Metodologi Penelitian
Banyak buku yang menjelaskan jenis-jenis metode dan kapan metode tersebut digunakan. - Cermati Contoh Proposal Skripsi atau Tesis
Belajar dari penelitian sebelumnya bisa memberikan gambaran metode yang cocok untuk topik tertentu. - Ikuti Workshop atau Seminar Metodologi
Biasanya, kampus menyediakan pelatihan metodologi penelitian. Jangan lewatkan kesempatan ini! - Gunakan Checklist Evaluasi
Sebelum menetapkan metode, buat daftar pertanyaan seperti:- Apakah metode ini bisa menjawab tujuan penelitian?
- Apakah saya punya akses ke data yang dibutuhkan?
- Apakah saya memahami teknik analisis yang sesuai dengan metode ini?
- Dapatkan Masukan dari Teman atau Senior
Sharing dengan teman atau senior yang sudah lulus bisa memberikan insight tambahan.
Metode Penelitian Tidak Sesuai dengan Tujuan, Gimana Tuh Cara Mengatasinya?
Ketidaksesuaian antara metode dan tujuan penelitian adalah masalah yang sering dialami mahasiswa, tapi jangan panik. Dengan evaluasi yang matang, diskusi dengan dosen pembimbing, dan penyesuaian metode atau tujuan, masalah ini bisa diselesaikan.
Kunci utamanya adalah fleksibilitas dan pemahaman mendalam tentang tujuan serta metode penelitian. Ingat, penelitian adalah proses belajar, jadi jangan takut untuk melakukan revisi demi mendapatkan hasil yang terbaik.
Baca juga: Mahasiswa Semester 13 Nggak Perlu Pusing Lagi Cari Buku Buat Referensi Skripsi, Pakai Cara Ini Aja!
Komentar
0